Halaqah 60 ~ Memahami Ayat tentang Rukyatullah sesuai dengan yang Allah Kehendaki

Halaqah 60 ~ Memahami Ayat tentang Rukyatullah sesuai dengan yang Allah Kehendaki

📘 Kitab : Aqidah Ath-Thahawiyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Beliau mengatakan rahimahullāh

وتفسيره على ما أراده الرب وعلمه

Dan tafsirnya penjelasannya adalah sesuai dengan apa yang Allāh kehendaki dan apa yang Allāh ketahui.

Maksudnya adalah kita memahami ayat berdasarkan kehendak Allāh, jangan kita memahami hanya dengan akal kita sendiri, sudah kita sampaikan bahwasanya didalam bahasa Arab dan Al-Qur’an ini turun dengan bahasa Arab

بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ

Maka kita memahami Al-Qur’anul Karim ini dengan bahasa yang digunakan oleh Allāh, apa makna dari an النظر إلى, an nadhor ila maksudnya adalah melihat dengan mata dengan pandangan kita bukan melihat dengan hati karena melihat dengan hati itu bukan – النظر إلى – tapi – النظر فيه – jangan kita memahami dengan akal kita/hawa nafsu kita, kita memahami dengan bahasa yang digunakan oleh Allāh di dalam Al-Qur’an kemudian kita juga melihat tafsir Nabi ﷺ ketika beliau membaca firman Allāh

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ

siapa yang paling mengetahui tentang makna dari firman Allāh daripada Nabi ﷺ, apakah kemudian kita menafsirkan dengan akal kita sendiri/hawa nafsu kita

وتفسيره على ما أراده الرب وعلمه

Kita mentafsir sesuai dengan apa yang Allāh kehendaki.

Dinukil dari Al imam Syafi’i rahimahullāh bahwasanya beliau mengatakan,

آمنت بالله، وبما جاء عن الله، وعلى مراد الله، وآمنت برسول الله، وبما جاء به رسول الله، وعلى مراد رسول الله

Al Imam Asy Syafi’i mengatakan demikian, Aku beriman dengan Allāh dan apa yang datang dari Allāh sesuai dengan apa yang Allāh kehendaki dan aku beriman dengan Rasulullāh ﷺ dan apa yang datang dari Rasulullah berupa hadits sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Rasulullāh ﷺ.

Di antara sebab kesesatan aliran yang sesat adalah sebab utamanya adalah karena mereka memahami Dengan pemahaman bukan dari yang dipahami oleh Allāh dan juga RasulNya bukan dengan apa yang diinginkan oleh Allāh dan juga rasul RasulNya, benar berdalil dengan ayat berdalil dengan hadits tapi bukan dengan apa yang Allāh inginkan dia bawa makna ayat dan juga hadits tersebut sesuai dengan keinginannya sesuai dengan hawa nafsunya dibawa kesana dan orang yang demikian keadaannya maka pasti di sana akan ada kontradiksi di sana ada pertentangan antara apa yang sedang dia bawakan dengan dalil-dalil yang lain, dan itu adalah sesuatu yang pasti karena dia beragama sesuai dengan hawa nafsu dan ini adalah keadaan ahlul tidaklah mereka berdalil dengan sebuah dalil kecuali ada di sana yang membatalkan dalil tersebut mereka mengambil dalil yang sesuai dengan hawa nafsunya dan meninggalkan dalil yang lain.

Ini yang ingin beliau tekankan di sini menafsirkan itu semuanya sesuai dengan apa yang Allāh kehendaki bukan sesuai dengan kehendak kita atau sesuai dengan kehendak guru kita tapi yang Allāh kehendaki.

وعلمه

dan apa yang Allāh ketahui.

Yaitu berdasarkan kaidah bahasa Arab, berdasarkan kaidah-kaidah tafsir berdasarkan atsar pada salaf yang mereka adalah orang-orang yang telah dipuji oleh Allāh subhanahu wa ta’ala tafsir para shahabat, para sahabat sudah dipuji oleh Allāh tentang agama mereka tentang pemahaman mereka tentang amal saleh mereka maka kita kembali kepada pemahaman para shahabat radhiyallahu ta’ala anhum.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى