Halaqah 44 ~ Muhammad adalah Penutup Para Nabi
📘 Kitab : Aqidah Ath-Thahawiyah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله
Beliau mengatakan rahimahullah, masih mensifati tentang Nabiﷺ dan keyakinan-keyakinan yang harus ada pada diri seorang muslim
وانه ختم النبي وامم الاسكي
Dan sesungguhnya beliau ﷺ adalah penutup para Nabi
Selain keyakinan bahwasanya adalah seorang hamba, beliau adalah seorang Rasul adalah seorang Nabi dan juga meyakini tentang nama beliau maka diantara yang wajib kita yakini tentang diri Nabi Muhammad ﷺ, meyakini bahwasanya adalah khatam Al anbiya menutup para Nabi.
Khatam artinya adalah penutup, dalam bahasa Arab stempel itu bahasa arabnya adalah khatam, dan kita mengetahui bahwasanya stempel kapan di stempel sebuah kertas resmi terakhir kali kalau memang semuanya sudah dicek tidak ada yang salah maka di stempel itu adalah khatam,
وانه ختم النبي
Sesungguhnya beliau ﷺ adalah penutup para Nabi ini berdasarkan firman Allāh ﷻ dalam surat al-ahzab,
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ ….
[QS Al Ahzab 40]
Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang diantara laki-laki dewasa kalian karena anak-anak laki-laki Nabi ﷺ semuanya meninggal ketika mereka masih kecil, tidak ada di antara mereka yang hidup sampai dewasa, Abdullāh, Abul Qosim semuanya meninggal ketika masih kecil, Ibrahim anak Nabi ﷺ dari Mariah ini juga meninggal ketika masih kecil, yang hidup adalah putri² beliau, Zainab, Ruqoyah, Ummu Kulsum dan juga Fatimah mereka hidup sampai mereka dewasa bahkan semuanya masuk ke dalam agama Islam dan semuanya meninggal dunia sebelum Nabi ﷺ kecuali Fatimah radhiyallahu ta’ala anha,
وَلَٰكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ
Akan tetapi beliau adalah seorang Rasulullah utusan Allah
وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ
Dan beliau adalah penutup para Nabi.
Syahidnya di sini beliau adalah seorang Rasulullah dan beliau adalah penutup para Nabi ini dalil yang jelas bahwasanya beliau ﷺ adalah nabi yang terakhir, sehingga keyakinan Ahlussunnah wal jamaah dan seluruh kaum muslimnya bahwasanya beliau ﷺ adalah nabi yang terakhir tidak ada Nabi setelah beliau ﷺ sampai hari kiamat enggak ada lagi Nabi yang akan diutus oleh Allah, Nabi yang terakhir adalah Nabi Muhammad ﷺ.
Ini dikuatkan didalam hadits ketika Nabi ﷺ mengabarkan tentang adanya orang-orang yang akan mengaku menjadi Nabi, beliau ﷺ mengatakan,
لا تَقومُ السَّاعةُ حتى يعتي كَذَّابُونَ ثَلاثونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أنَّهُ نبيٌّ ، وأَنا خاتمُ النَّبيِّينَ لاَ نبيَّ بَعدي
Tidak akan datang hari kiamat sampai datang para pendusta yang jumlahnya ada 30
Nabi mengatakan kadzabun, orang yang sangat mendusta ini adalah derajat yang paling tinggi di dalam kedustaan jumlahnya ada 30, dan 30 di sini maksudnya adalah mereka yang sampai memiliki pengikut yang banyak Adapun kalau dihitung semuanya sampai yang tidak memiliki pengikut atau memiliki pengikut yang sedikit maka jumlahnya banyak dari sejak zaman dahulu seperti Al Aswad Al asyim , Musailamah Al kadzab sampai sekarang ini banyak di berbagai belahan dunia orang-orang yang mengaku menjadi Nabi termasuk di negara kita bahkan seorang wanita mengaku menjadi Nabi seorang guru agama mengaku menjadi Nabi
كَذَّابُونَ ثَلاثونَ
Para pendusta yang jumlahnya ada 30,
كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أنَّهُ نبيٌّ ،
Masing-masing dari mereka meyakini bahwasanya atau mengaku bahwasanya dirinya adalah seorang Nabi.
Maka ini adalah keduastaan yang besar seorang mungkin bohong di antara sesama manusia tapi kalau sudah bohong dan mengaku menjadi seorang Nabi setelah Nabi ﷺ, sehingga Musailamah Al kadzab, ketika disebutkan Musailamah langsung disebutkan Al kadzab, Musailamah Al kadzab karena dia adalah orang yang sangat pendusta sampai mengaku dirinya sebagai seorang Nabi.
Kemudian beliau ﷺ mengatakan,
وأَنا خاتمُ النَّبيِّينَ لاَ نبيَّ بَعدي
Dan aku adalah penutup para Nabi.
Penutup tidak ada Nabi setelaku
لاَ نبيَّ بَعدي
Tidak ada Nabi setelaku,
Mak ucapan Nabi ﷺ ini harus kita pegang tidak ada Nabi setelah Nabi ﷺ.
Kalau suatu saat ada yang mengaku menjadi Nabi maka langsung kita yakini dalam hati kita Dia adalah seorang pendusta, jangan sampai ada dalam hati kita keraguan kemudian mengatakan jangan-jangan ini adalah Nabi yang diutus setelah Nabi ﷺ, seorang muslim meyakini beliau adalah seorang Nabi yang terakhir, tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bahkan ini termasuk sesuatu yang maklum diketahui di dalam agama Islam, maklum minadiin bindarurat, diketahui oleh seorang muslim yang laki-laki maupun yang wanita yang kecil yang besar dari berbagai belahan dunia sesuatu yang darurat oleh seorang muslim adalah meyakini bahwasanya Nabi ﷺ adalah Nabi yang terakhir, bahkan di sana ada ijma barang siapa yang meyakini di sana ada Nabi setelah Nabi ﷺ maka dia telah keluar dari agama Islam dan di sana ada kelompok yang dinamakan dengan Ahmadiyah atau Al Khadaniyyah yang meyakini bahwasanya di sana ada Nabi setelah Nabi ﷺ maka ini adalah keyakinan yang bathil dan usaha untuk menghidupkan mereka dan meresmikan mereka dan mengakui keyakinan mereka adalah kebatilan ini bertentangan dengan dalil yang sangat jelas dari Al-Qur’an maupun Sunnah dan juga ijma tidak boleh kita meyakini dan tidak boleh kita mengakui keyakinan mereka.
Ada yang mengatakan bahwasanya yang di yang ditutup di sini adalah Nabi Adapun Rasul maka tidak ditutup ini termasuk subhat yang disebutkan oleh orang-orang Ahmadiyah Khadaniyyah yang menunjukkan kebatilan mereka, karena Nabi ini lebih umum daripada Rasul kalau kenabian ditutup otomatis ke kerasulan juga itu tutup, kalau tidak ada lagi setelah Nabi ﷺ berarti tidak ada Rasul setelah Nabi ﷺ, sehingga
وانه ختم النبي
Ini menunjukkan bahwasanya kerasulan sudah ditutup dan kenabian juga sudah ditutup.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى