Halaqah 25 ~ Allah Muhyil Mauta
📘 Kitab : Aqidah Ath-Thahawiyah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله
Beliau mengatakan,
وَكَمَا أَنَّهُ مُحْيِي الـمَوْتَى بَعْدَمَا أَحْيَا، اسْتَحَقَّ هَذَا الاسْمَ قبل إحيائهم
Sebagaimana Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah yang menghidupkan orang-orang yang mati setelah Allāh ﷻ menghidupkan mereka ,Maka Dia berhak menyandang nama ini sebelum Allāh subhanahu wa ta’ala menghidupkan mereka.
Jadi Allāh subhanahu wa ta’ala adalah yang menghidupkan orang-orang yang meninggal, Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah yang menghidupkan orang-orang yang meninggal meskipun sekarang belum terjadi hari kebangkitan tersebut, tapi kita meyakini bahwasanya Allāh subhanahu Wa ta’ala Dialah
مُحْيِي الـمَوْتَى
Dialah yang akan menghidupkan orang-orang yang meninggal dunia meskipun sekarang belum terjadi hari kebangkitan, meskipun Allāh subhanahu wa ta’ala belum menghidupkan mereka
Ini sama dengan yang tadi Allāh subhanahu Wa ta’ala Dialah Al- Kholiq, meskipun belum ada ciptaannya Dialah Yang Maha mengampuni meskipun satu belum ada yang berdosa tapi Allāh subhanahu wa taala Dialah yang memiliki sifat dialah yang Maha pengampun
كَذَلِكَ اسْتَحَقَّ اسْمَ الـخَالِقِ قَبْلَ إِنْشَائِهِمْ.
Demikian pula Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah yang berhak menyandang nama Al Khaliq meskipun sebelum Allāh subhanahu wa taala menciptakan mereka, Allah sudah memiliki sifat tersebut dan Dialah yang memiliki nama Al Khaliq
ذلك بأنهُ على كلِّ شىءٍ قديرٌ،
Yang demikian karena Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah yang maha mampu untuk melakukan segala sesuatu memang belum terjadi kebangkitan belum terjadi penciptaan tapi Allāh subhanahu wa ta’ala Maha mampu untuk melakukan segala sesuatu secara umum, Allāh mampu untuk melakukan segala sesuatu menciptakan, membangkitkan, menghidupkan, mematikan, maka Dialah yang berhak untuk menyandang nama tersebut dan memiliki sifat tersebut meskipun itu belum terjadi.
Allāh subhanahu wa taala Dia memiliki sifat Rububiyah meskipun belum ada marbub Dialah yang berhak menyandang nama Al Khaliq meskipun belum ada yang diciptakan karena Allāh Dialah yang maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu
وَكُلُّ شَيْءٍ إِلَيْهِ فَقِيرٌ
Sesuatu itu fakir kepada Allah, sebagaimana telah berlalu
۞ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ
[QS Al Fatir 15]
وكل أمر عليه يسر
Dan segala sesuatu bagi Allāh adalah sangat mudah mencipta, membangkitkan, mematikan, mengatur, meskipun itu belum terjadi tapi Allāh subhanahu wa ta’ala yang Maha untuk melakukan segala sesuatu dan mudah bagi Allāh untuk melakukan segala sesuatu
لَّا يَهِدِّي إِلَّا أَن يُهْدَىٰ
Allāh mampu untuk melakukan segala sesuatu dan mudah bagi Allāh dan Allāh tidak butuh kepada yang lain
۞….لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
[QS Asyuraa 11]
Tidak ada yang serupa dengan Allāh dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Baik, maka di sini beliau kembali berbicara tentang masalah nama dan juga sifat Allāh, beliau banyak memperinci masalah nama dan juga sifat Allāh.
Di antara faedah yang kita ambil bahwasanya sifat-sifat Allāh ini sejak dahulu a’zali sebagaimana Dzat Allāh adalah ‘azali, Allāh subhanahu wa taala adalah yang memiliki sifat Al khalq dan Dialah yang memiliki nama al-bari meskipun sebelum Allāh menciptakan penciptaan tersebut.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى