Halaqah 22 ~ Allah Maha Membangkitkan tanpa Kesusahan

Halaqah 22 ~ Allah Maha Membangkitkan tanpa Kesusahan

📘 Kitab : Aqidah Ath-Thahawiyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Beliau rahimahullah mengatakan

بَاعِثٌ بِلَا مَشَقَّةٍ.

Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah Yang membangkitkan Manusia Tanpa kesusahan.

kita tahu bahwasanya manusia ketika mereka meninggal dunia maka mereka akan hancur badannya dan tidak tersisa kecuali tulang ekornya sisanya menjadi tanah, maka Allāh subhanahu wa ta’ala kelak di Hari Kiamat akan membangkitkan mereka, akan menjadikan daging yang sudah menjadi tanah tadi akan dikembalikan lagi oleh Allāh subhanahu wa taala menjadi manusia yang sempurna, tanah yang sudah bercampur dan mungkin daging yang sudah bertebaran, ada sebagian manusia yang dibakar dan debunya (disebar misalnya) maka semuanya itu dengan berbagai macamnya, ada yang dimakan oleh binatang sudah menjadi kotoran semuanya itu akan dikembalikan oleh Allāh subhanahu wa ta’ala menjadi manusia yang sempurna.

Ini adalah termasuk Qudratullah/kekuasaan Allāh subhanahu wa ta’ala yang luar biasa, Allah subhanahu Wa ta’ala menjadikan sesuatu yang sudah hancur lebur tadi menjadi kembali menjadi manusia yang sempurna.

۞ وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ ۚ..
[QS Ar Rum 27]

Dan Dialah Allāh ﷻ Yang memulai penciptaan kemudian Dialah yang akan mengembalikan dan yang demikian adalah sesuatu yang sangat mudah bagi Allāh

۞ مَّا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ ۗ..
[QS Lukman 28]

Tidaklah penciptaan kalian dan juga pembangkitan kalian kecuali seperti satu jiwa saja.

Yang diciptakan oleh Allāh banyak dan yang akan dibangkitkan oleh Allāh baik tapi banyaknya makhluk yang akan dibangkitkan oleh Allāh karena semuanya akan dibangkitkan oleh Allah itu adalah sesuatu yang sangat mudah bagi Allāh, itu seperti Allāh membangkitkan satu jiwa

بَاعِثٌ بِلَا مَشَقَّةٍ.

Allāh subhanahu Wa ta’ala membangkitkan tanpa ada di sana kesusahan,

۞ ..وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ ۚ ..
[QS Ar Rum 29]

Itu adalah sesuatu yang sangat ringan yang sangat mudah bagi Allāh subhanahu wa ta’ala

۞ قَالَ مَن يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ
۞ قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗ
[QS Yasin 78,79]

Dia berkata siapa yang menghidupkan tulang-tulang ini setelah dia hancur, katakan akan menghidupkan tulang-tulang tersebut yang telah Menciptakan pertama kali.

Siapa yang menciptakan pertama kali?
Allah

Dan mereka mengaku yang demikian, yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada Dialah yang mampu untuk mengembalikan seperti semula kalau sesuatu yang tidak ada menjadi ada saja Allāh subhanahu wa ta’ala mudah untuk melakukannya apalagi yang bahannya sudah ada bukan sesuatu yang sulit bagi Allāh subhanahu wa taala untuk membangkitkan manusia semuanya.

Sehingga di dalam Al-Qur’an Allāh subhanahu wa taala sering menyebutkan bantahan kepada orang-orang yang mengingkari Al- Ba’ad/ Hari kebangkitan Allāh ingatkan mereka dengan bagaimana mereka dulu siapa yang menciptakan mereka sehingga yang sebelumnya tidak ada akhirnya mereka menjadi ada.

۞ هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنسَانِ حِينٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْئًا مَّذْكُورًا
[QS Al Insan 1]

Tidak ada yang sebelumnya menjadi ada maka yang melakukan itu mampu untuk membangkitkan, ya karena di antara sifat orang-orang kafir mereka mengingkari adanya Hari Kebangkitan

بَاعِثٌ بِلَا مَشَقَّةٍ

Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah yang membangkitkan tanpa keberatan.

Dan di sini waAllāh ta’ala alam beliau ingin menekankan tentang masalah rububiyah Allāh.

Allāh Dialah yang mencipta , Allāh subhanahu wa taala Dialah yang memberikan rezeki, Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah yang mematikan, Allāh subhanahu wa ta’ala Dialah yang membangkitkan, mematikan kemudian membangkitkan makanya semua termasuk rububiyah Allāh subhanahu wa ta’ala.

Jadi yang beliau ingin tekankan ketika beliau menyebutkan

بَاعِثٌ بِلَا مَشَقَّةٍ.

Adalah Qudratullah untuk membangkitkan manusia, beliau bukan maksud utamanya adalah menyebutkan tentang keimanan terhadap Hari Kebangkitan, memang disitu disebutkan tentang Al Ba’ad,
Yang menjadi tujuan utama beliau wallahuta’ala alam adalah tentang Qodratullah untuk membangkitkan manusia.

Jadi di sini beliau masih berbicara tentang rububiyah Allāh nama dan juga sifat beliau perinci kemudian juga di sini disebutkan tentang kesempurnaan tentang Rububiyah Allāh.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى