Halaqah 01 - Nama Dan Nasab Keilmuan Penulis Kitab

Halaqah 01 - Nama Dan Nasab Keilmuan Penulis Kitab

📘 Kitab : Aqidah Ath-Thahawiyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Biografi Al Imam Ath Thahawi rahimahullah beliau adalah Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad bin Salamah bin Abdil Malik al-Azdy Al- Hazri al-Mishri ath-Thahawi .

Ath-Thahawi ini adalah penisbatan kepada Thoha sebuah daerah di As Said yang terletak di Mesir di sana ada sebuah daerah namanya Toha orang yang menisbahkan diri kepada daerah tersebut dinamakan dengan ath Thahawi berarti dia di Mesir Adapun Al Azdi maka ini nama sebuah kabilah di antara kabilah-kabilah Arab berarti beliau orang Arab jadi dalam penyebutan nama biasanya disebutkan nisbah kepada tempatnya dan juga nisbah kepada kabilahnya misalnya seseorang Jawawi Al Kalimantan dia orang Jawa tapi tinggalnya di Kalimantan.

ini Al Azdi asalnya dari Thaha Al Azdi Ath thahawi, Al Hazri ini termasuk Qobilah kecil diantara Qobilah² Al-Hazr ini besarnya di bawahnya masih ada cabang² di antaranya adalah Al-Hazri menisbahkan diri mereka kepada Al hajr Ibnu jazilah. Al Imam Ath Thahawi rahimahullah dilahirkan pada tahun 239, kalau kita melihat biografi para imam² yang mereka adalah Ashabul kutubus Sittah seperti Imam Bukhari, Imam muslim, maka mereka hidup disekitar … Imam al-Bukhari meninggal pada tahun 256, Al imam muslim setelahnya beberapa tokoh berarti Al Imam Ath Thahawi rahimahullah hidup di zaman para Imam², kemudian meninggalnya beliau pada tahun 321 jadi umurnya 61 + 21 yaitu 82 Tahun.

Al Imam Ath Thahawi rahimahullah beliau lahir dan berkembang di tengah² keluarga orang² yang berilmu tentunya beda biasanya antara orang yang tinggal disebuah keluarga yang memang mereka memperhatikan ilmu dengan keluarga yang tidak demikian keadaannya, bapak beliau adalah termasuk ulama yaitu Muhammad Ibnu Salamah termasuk Orang yang ahli dalam masalah syair-syair kemudian ibunya ini termasuk orang yang cinta ilmu juga karena ternyata ibunya ini termasuk seorang wanita yang sering menghadiri majelisnya Al Imam Syafi’i berarti bisa diambil kesimpulan biasanya wanita sejak zaman dulu juga Mereka ada di antara mereka yang mengambil majelis² ilmunya para Imam² bukan hanya laki-laki saja meskipun kebanyakan adalah rijal kebanyakan adalah laki-laki tapi ada di sana wanita² yang mereka mendatangi majelis² karena memang majelis ilmu bukan hanya untuk laki² saja tapi untuk baik laki² maupun wanita

Barangsiapa yang mencarinya maka dia telah mencari bagian yang banyak.

Dan kita tahu bahwasanya Ibu kita Aisyah radhiyallahu taala anha beliau adalah termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah, berarti bapak ibu beliau adalah orang yang punya perhatian tentang masalah sehingga tentunya didikannya lain karena bapak ibu yang mengetahui tentang pentingnya ilmu agama, pentingnya menghafal Alquran, penting yang menghadiri majelis ilmu, tentunya berbeda dengan orang tua yang perhatian besar mereka adalah selain ilmu pengaruh orang tua ini sangat besar makanya Nabi ﷺ berkata:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

Setiap anak itu dilahirkan di atas fitrah maka kedua orang tuanya menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau menjadikan dia majusi .

Namun ini bukan berarti bahwa orang yang lahir di tengah² keluarga yang bukan ahlul atau tidak perhatian dengan ilmu kemudian dia mahrum tidak mungkin dia menjadi ahli ilm, tidak kita katakan memang pengaruhnya besar cuma itu bukan syarat kalau kita lihat biografi ulama-ulama yang lain tidak semuanya keluarga mereka adalah keluarga orang yang berilmu bahkan para shahabat radhiyallahu taala anhum terkadang orang tuanya masih sesat, anaknya masih Islam tapi orang tuanya masih dalam keadaan kafir.

Kemudian Paman dari Al Imam Ath Thahawi Paman dari pihak ibu jadi kalau ibunya tadi adalah termasuk yang sering menghadiri majelis Al Imam Syafi’i maka Paman beliau dari pihak ibu adalah Al Imam al-muzani, siapa Al Imam al-muzani? ini adalah murid seniornya Imam Syafi’i dan dikatakan Dia adalah orang yang paling Fakih berarti yang paling berilmu di antara murid² seniornya Imam Syafi’i adalah Al Imam al-muzam ternyata ini adalah paman dari Al Imam ath-tahawi, subhanallah pamannya, ibunya, bapaknya semuanya menyibukkan diri dengan ilmu sehingga beliau tentunya banyak mendapatkan dasar² dari ilmu agama ini dari keluarga beliau sendiri itu udah para ulama² besar mungkin setelah itu apakah beliau hanya mencukupkan diri dengan para ulama yang ada di rumahnya/keluarganya beliau seperti penuntut ilmu yang lain juga menghadiri majelis² ilmu yang diadakan di halaqah² di masjid yang ada diMesir menghafal Al-Qur’an kemudian juga mendalami ilmu fiqh dari Al Imam Al Muzani kemudian juga mendengar dari kitab Al muqtasor yang ditulis oleh Al muzani kemudian juga mendengar dari al Muzani riwayat-riwayat al-imam al Muzani dari Al Imam Syafi’i rahimahullah dan juga bertemu dengan ulama² yang sebaya atau seangkatan dengan Al Imam al-muzani.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى