Halaqah 97 ~ Kemunafikan adalah Kekufuran Bag 02

Halaqah 97 ~ Kemunafikan adalah Kekufuran Bag 02

📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Beliau mengatakan,

و قوله ﷺ ثَلَاث من كن فِيهِ فَهُوَ مُنَافِق على التَّغْلِيظ نرويها كَمَا جَاءَت وَلَا نقيسها

Adapun ucapan Nabi ﷺ tiga perkara Barangsiapa yang tiga perkara ini ada di dalam dirinya maka dia adalah seorang munafik dan disebutkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya tiga perkara tadi adalah

إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ

Apabila dia berbicara maka dia berdusta kalau dia berjanji maka dia mengingkari dan kalau dia diberi amanah maka dia mengkhianati amanah tadi.

Maka yang dimaksud dengan ucapan beliau فهو منافق adalah kenifahan yang kecil ini harus kita paham Jadi kini bahkan ada dua adanya yang besar seperti yang disebutkan oleh Imam Ahmad sebelumnya menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekufuran di sana ada nifaq yang kecil dan nifaq di sini bukan nifaq yang berkaitan dengan keyakinan tapi nifaq yang terlihat pada amalan seseorang seorang muslim dia meyakini tentang kebenaran Allāh dan juga RasulNya meyakini tentang kebenaran Alquran beriman dengan hari akhir tapi dia berdosa dalam ucapannya maka dia seorang muslim dan perbuatan dia berdusta mengucapkan ucapan yang bisa ini adalah kenifaqan yang kecil tidak sampai mengeluarkan seseorang dari agama Islam

Demikian pula orang yang berjanji kemudian dia mengingkari janji tadi atau dia mendapatkan amanah dan berkhianat di dalam amanah tadi maka dia telah melakukan kenifah yang kecil.

Al Imam Ahmad mengatakan

هذا على التَّغْلِيظ نرويها كَمَا جَاءَت

Hadis-hadits yang seperti ini, ini maksudnya adalah untuk taghlid yaitu memperingatkan dengan keras.

Menurut Al Imam Ahmad bin Hambali juga para imam yang lain hadis-hadits yang seperti ini

نرويها كَمَا جَاءَت

kita riwayatkan/ kita sampaikan kepada orang sebagaimana datangnya

وَلَا نقيسها

Dan jangan kita merinci.

jadi katakan dan sebutkan di hadapan orang tanda kenifaqan tanda kemunafikan ada tiga diantaranya kalau dia berbicara dia d,usta kalau dia berjanji maka dia mengingkari, kalau dia diberikan amat maka dia mengkhianati, setelah itu kita jangan memperinci.

Orang ketika mendengar hadits seperti ini maka dia akan takut karena kenifaqan yang dia tahu adalah perbuatan yang mengeluarkan seseorang dari agama Islam ketika dia mendengar hadits bahwasanya menghianati amanah adalah termasuk perbuatan orang munafik maka akan ada di dalam hatinya rasa takut dan dia menyangka itu adalah merupakan kenifaqan yang besar maka Imam Ahmad memandang kita riwayatkan saja kita sampaikan saja tetapi jangan kita memperinci supaya orang tetap takut ketika dia mendengar hadits seperti ini pokoknya dan ucapan beliau ﷺ

وَقَوله (لَا ترجعوا بعدِي كفَّارًا

Jangan kalian kembali setelahku menjadi orang-orang kafir

ضلالا

yang sesat

يضْرب بَعْضكُم رِقَاب بعض

Sebagian kalian memenggal leher yang lain

Nabi ﷺ disini melarang, melarang kita untuk kembali seperti zaman dahulu saling memenggal kepala yang lain ya seorang muslim akhirnya dia memenggal pembunuh kaum muslim yang lain dan Nabi ﷺ mengatakan disini Kufaran kembali kufur orang memahami bahwasanya kembali di sini keluar dari agama Islam padahal maksud dari Nabi ﷺ adalah kekufuran yang kecil karena sebagaimana nifaq itu ada nifaq yang besar dan kecil maka kekufuran juga ada kekufuran yang besar dan kecil dan membunuh saudara seIslam ini adalah termasuk kekufuran yang kecil yang tidak mengeluarkan seseorang dari agama Islam yang seperti ini juga sama menurut Al Imam Ahmad bin hambal kita sampaikan saja kita riwayatkan tanpa kita tafsirkan tanpa kita jelaskan supaya manusia benar-benar takut untuk melakukan perbuatan ini yaitu membunuh saudaranya tanpa Haq

وَمثل إِذا التقى المسلمان بسيفهما فالقاتل والمقتول فِي النَّار

Dan seperti ucapan Nabi ﷺ apabila dua orang muslim bertemu dengan kedua pedangnya maka orang yang membunuh dan yang dibunuh di dalam neraka.

Maka orang yang membunuh dan yang dibunuh di dalam neraka sampaikan hadits seperti ini ya kepada umat dan jangan kita tafsirkan karena supaya mereka takut , tidak bermudahan dalam masalah darah ini dan fitnah di dalam neraka di sini tentunya bukan selama-lamanya selama Dia adalah seorang muslim seandainya dia membunuh maka dia melakukan dosa besar dan dosa besar ini tidak sampai mengeluarkan seseorang dari agama Islam di hari kiamat dia terancam memang diazab di dalam neraka dan dia dibawa kehendak Allāh kalau Allāh ﷻ menghendaki maka Allāh mengampuni dosanya dan kalau Allāh menghendaki maka akan dimasukkan terlebih dahulu di dalam neraka ini sebenarnya, namun kadang kita sampaikan hadits tadi yang khususnya di depan orang-orang yang mereka bermudahan dalam darah kita sebutkan hadits ini

فالقاتل والمقتول فِي النَّار

Orang yang membunuh jelas orang yang dibunuh Kenapa dia masuk dalam neraka karena di dalam hatinya dia punya niat untuk membunuh namun dia kedahuluan tapi sama-sama di dalam hati keduanya adanya untuk membunuh ini sudah cukup menjadikan dia berdosa.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى