Iman Mencakup Perkataan dan Perbuatan | Halaqah 62

Halaqah 62 ~ Iman Mencakup Perkataan dan Perbuatan

📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Beliau rahimahullah mengatakan

والإيمان قول وعمل

Iman itu adalah ucapan dan juga perbuatan.

يزيد وينقص

Dia bertambah dan juga berkurang.

Beliau rahimahullah ingin membahas secara singkat bagaimana aqidah ahlussunnah wal jamaah dalam masalah iman yang sebagian ahli bidah seperti khawarij, Mu’tajilah, Murjiah mereka menyelisihi ahlu Sunnah wal jama’ah didalam masalah iman ini beliau mengatakan,

قول وعمل

Dan Iman itu adalah ucapan dan juga perbuatan.

Mungkin ada diantara kita yang bertanya, Al Iman adalah ucapan dan perbuatan ada yang kurang disini, ucapan dengan lisan sebagaimana yang kita pahami amalan adalah dengan anggota badan berawal dengan anggota badan lalu dimana apa yang ada di dalam hati berupa keyakinan kok tidak disebutkan oleh Al Imam Ahmad bin Hambal kita katakan bahwasanya ternyata Qoulun dan juga amalun ini masing-masing terbagi, Qoulun ini terbagi menjadi dua yaitu ucapan hati dan ucapan lisan.

Amalun terbagi menjadi tiga amalan hati, amalan lisan dan amalan anggota badan inilah yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam Aqidah Washitiyyah beliau mengatakan,

ومن أصول أهل السنة والجماعة أن الدين والإيمان قول وعمل قول القلب واللسان وعمل القلب واللسان والجوارح

Termasuk pokok-pokok ahlussunnah berjamaah bahwasanya agama dan keimanan Ini adalah ucapan dan perbuatan, ucapan hati dan ucapan lisan amalan hati amalan lisan dan amalan anggota badan.

Berarti di sini kita mengetahui maksud dari ucapan Al Imam Ahmad bin hambal ternyata beliau sama dengan ulama-ulama yang lain ahlussunnah wal jamaah yang lain bahwasanya Iman ini termasuk apa yang ada di dalam hati seseorang.

Apa yang dimaksud dengan ucapan hati?

Yang dimaksud dengan ucapan hati itu adalah keyakinan yang ada didalam hati pembenaran yang ada didalam hati jadi adanya keyakinan dalam hati dan pembenaran di dalam hati Maka itulah yang dinamakan dengan ucapan hati.

Jadi seorang yang beriman harus anda keyakinan Allah mengatakan

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا …۝
[QS Al Hujurat 15]

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang beriman kepada Allāh dan juga RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu.

Artinya tidak ragu-ragu kembalikan dari tidak ragu-ragu maksudnya adalah keyakinan. Inilah yang dimaksud dengan ucapan hati.

Adapun ucapan lisan maka yang dimaksud adalah ucapan dengan mengucapkan dua kalimat dua syahadat asyhadu alla ilahaillallah muhammadan rasulullah berarti iman itu ada mengucapkan dua kalimat syahadat dan ada juga keyakinan dalam hati,

Allāh subhanahu wa ta’ala
Katakanlah kami beriman kepada Allah,

katakanlah yaitu Qoulun lisan, ucapkan dengan lisan kalian orang yang mau masuk Islam disyaratkan mengucapkan dua kalimat syahadat kalau sampai dia tidak mau atau enggan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat sementara dia mampu untuk mengucapkannya bukan orang yang bisu maka tidak sah keislamannya. Itu pengertian dari ucapan jadi ada ucapan hati ada ucapan lisan.

Kemudian disana ada amalan hati, amalan hati ini berbeda dengan ucapan hati itu yang dimaksud adalah gerakan-gerakan yang ada di dalam hati seseorang contoh misalnya Niat kemudian cinta, mencintai Allah ini termasuk amalan hati kemudian tawakal rasa takut rasa berharap ini semuanya termasuk amalan-amalan hati jadi siapa yang bertawakal yang takut yang mencintai yang niatnya ikhlas itu semua adalah dilakukan oleh hati dan inilah yang dinamakan dengan amalan hati.

Kemudian yang kedua amalan lisan.
Yang dimaksud amalan lisan adalah amalan yang tidak mungkin dilakukan kecuali dengan lisan, membaca Alquran, berdzikir memberikan nasehat berdoa ini dinamakan dengan amalan lisan.

Allāh subhanahu wa ta’ala mengatakan,

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ
[QS Fatir 29]

Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah yang mereka mendirikan shalat menginfaqkan sebagian dari apa yang kami rezekikan kepada mereka baik secara sembunyi maupun terang-terangan mengharapkan perdagangan yang tidak akan musnah.

Disini disebutkan

يَتْلُونَ كِتَٰبَ

Mereka adalah orang-orang yang membaca Al-Qur’an dan membaca Al-Qur’an ini adalah amalan lisan menunjukkan bahwasanya dia adalah termasuk bagian dari keimanan dan Allāh subhanahu wa ta’ala di sini memuji mereka.

Amalan anggota badan yaitu amalan yang tidak mungkin dilakukan kecuali oleh anggota badan kita tangan, kaki atau anggota badan yang lain seperti misalnya berdiri ketika shalat ini adalah ibadah ruku, sujud berjalan menuju masjid, berjihad dijalan Allāh, melakukan perjalanan ketika berhaji, maka Ini semua adalah amalan-amalan anggota badan.

Allāh mengatakan,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُوا۟ وَٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمْ …

Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kalian ruku dan bersujudlah.

Wahai orang-orang yang beriman, Allah subhanahu wa ta’ala memanggil orang-orang yang beriman dan menyuruh mereka untuk melakukan perkara yang dimana perkara itu adalah bagian dari keimanan yaitu ruku dan juga sujud.

Berarti jelas di sini bahwasanya maksud dari ucapan beliau

قول وعمل

ucapan dan juga perbuatan maka masuk di dalamnya ucapan hati maupun ucapan ataupun amalan-amalan nanti jadi beliau seperti ulama ahlussunnah wal jamaah yang lain.

Ada sebagai orang-orang yang memberikan definisi secara jelas dan seperti ucapan sebagian bahwasanya yang dimaksud dengan iman adalah

الإيمان قول وعمل، أو قول باللسان، واعتقاد بالجنان، وعمل بالأركان.

Yang dimaksud dengan Iman adalah beriman dengan hati dan mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan, ini secara lebih gamblang dan lebih jelas karena disebutkan di sini langsung tentang hati dan tidak ada perbedaan yang pertama dengan yang kedua ini yang berbeda adalah cara mengungkapkanya dan maksudnya adalah salah bahwasanya iman menurut ahlussunnah wal jamaah itu adalah mencakup apa yang ada dalam hati seseorang ini adalah bagian dari keimanan kemudian juga apa yang diucapkan oleh lisan dan apa yang dilakukan oleh anggota badan.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى