Dosa Orang Yang Memutus Silaturrahim

Bab 32 | DOSA ORANG YANG MEMUTUS SILATURRAHIM



Hadits ke 64.  'Abdullah bin Shalih mengabarkan kepada kami, ia berkata: Al-Laits mengabarkan kepadaku, ia berkata, 'Aqil mengabarkan kepadaku dari Ibnu Syihab:


أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، أَنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللّٰهِ ﷺ يَقُولُ‏:‏ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ


Muhammad bin Jubair bin Muth'im mengabarkan kepadaku bahwa Jubair bin Muth'im mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak masuk Surga orang yang memutus silaturrahim."


{ HR. Al-Bukhari: kitab al-Adab, bab itsmul Qathi" (5984) dan Muslim: kitab al-Birr wash Shilah, bab Shilaturrahim (18 dan 19).}


Kandungan Hadits:

  • Besarnya dosa orang yang memutus hubungan rahim, yang mana ia diancam tidak masuk Surga. An-Nawawi dan yang lainnya mengatakan, "Yang dimaksud tidak masuk Surga adalah bisa bagi orang yang menghalalkan tindakan memutus hubungan. Bisa juga maksud yang lain adalah dia tidak akan masuk Surga bersama golongan pertama yang masuk Surga (saabiquun)."




Hadits ke 65.  Hajjaj bin Minhal mengabarkan kepada kami, ia berkata: Syu'bah mengabarkan kepada kami, la berkata:


أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْجَبَّارِ قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ كَعْبٍ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ، عَنْ رَسُولِ اللّٰهِ ﷺ قَالَ‏:‏ إِنَّ الرَّحِمَ شُجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ، تَقُولُ‏:‏ يَا رَبِّ، إِنِّي ظُلِمْتُ، يَا رَبِّ، إِنِّي قُطِعْتُ، يَا رَبِّ، إِنِّي إِنِّي، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ‏.‏ فَيُجِيبُهَا‏:‏ أَلاَ تَرْضَيْنَ أَنْ أَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ، وَأَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ‏؟


Muhammad bin 'Abdil Jabbar mengabarkan kepadaku, ia berkata: Aku mendengar Muhammad bin Ka'b bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, 'Rahim adalah akar dari Allah Yang Maha Rahman dan ia berkata, 'Wahai Rabb-ku, sesungguhnya aku dizhalimi. Wahai Rabb-ku, sesungguhnya aku diputus. Wahai Rabb-ku, sesungguhnya aku.... sesungguhnya aku.... [Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku]." Allah lalu menjawab, 'Apakah engkau mau jika Aku putus orang yang memutusmu dan aku sambung orang yang menyambungmu?"


{ Hasan lighairihi. Isnad al-Bukhari di sini dha'if, karena Muhammad bin Abdil Jabbar majhul. Diriwayatkan oleh ath-Thayalisi (266), Ahmad (2/295), Ibnu Hibban (442) dan al-Hakim (4/ 162). Al-Bukhari meriwayatkan melalui Abu Shalih dari Abu Hurairah (5987) }


Kandungan Hadits:

  • Telah dijelaskan hadits yang serupa dengan hadits ini, yaitu hadits no. 55 dalam bab Keutamaan Silaturrahim. Silahkan dilihat kembali.




Hadits ke 66.  Adam bin Abi lyas mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ibnu Abi Dzi`b mengabarkan kepada kami, ia berkata:


حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سَمْعَانَ قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَتَعَوَّذُ مِنْ إِمَارَةِ الصِّبْيَانِ وَالسُّفَهَاءِ‏.‏ فَقَالَ سَعِيدُ بْنُ سَمْعَانَ‏:‏ فَأَخْبَرَنِي ابْنُ حَسَنَةَ الْجُهَنِيُّ أَنَّهُ قَالَ لأَبِي هُرَيْرَةَ‏:‏ مَا آيَةُ ذَلِكَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ أَنْ تُقْطَعَ الأَرْحَامُ، وَيُطَاعَ الْمُغْوِي، وَيُعْصَى الْمُرْشِدُ‏


Sa'id bin Sam'an mengabarkan kepada kami, ia berkata, "Aku mendengar Abu Hurairah berlindung dari berkuasanya anak-anak kecil dan orang-orang bodoh." Sa'id bin Sam'an berkata, "Ibnu Hasanah al-Juhani lalu memberitahuku bahwa ia berkata kepada Abu Hurairah, 'Apa tandanya?' la menjawab, 'Silaturrahim diputus dan orang yang mengajak kepada kesesatan dituruti serta yang mengajak kepada kebenaran ditentang."


{ Shahih selain riwayat al-Juhani, karena dia tidak dikenal. Lihat ash-Shahihah (3191). }


Kandungan Hadits:

  • Hadits ini berisi larangan memutus hubungan rahim, mentaati orang yang menyesatkan dan mendurhakai orang yang lurus.