Halaqah 76 ~ Dalil yang Menunjukkan Sifat Al ‘Uluw (Ketinggian) Allāh ﷻ Bag 01

Halaqah 76 ~ Dalil yang Menunjukkan Sifat Al ‘Uluw (Ketinggian) Allāh ﷻ Bag 01

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-76 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Dan masuk insya Allāh pada pembahasan ayat-ayat yang berkaitan dengan sifat Al-‘Uluw (sifat ketinggian bagi Allāh ﷻ) dan bahwasanya Allāh ﷻ Dia-lah yang memiliki ketinggian Dzat, dan Allāh ﷻ adalah Maha Tinggi, dan dalil-dalil yang menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ memiliki sifat Al-‘Uluw banyak sekali bahkan Ibnul Qayyim rahimahullāh mengatakan lebih dari 1000 dalil yang menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ memiliki sifat ‘Uluw yaitu memiliki sifat ketinggian.

Dan sifat ‘Uluw berbeda dengan sifat istiwa, kalau sifat istiwa ini adalah sifat fi’liyah khobariah, adapun sifat ‘Uluw (ketinggian) bagi Allāh ﷻ maka ini adalah sifat Dzatiyah, sejak dahulu Allāh ﷻ Maha Tinggi, sejak dahulu Allāh ﷻ memiliki sifat ‘Uluw, tidak berkaitan dengan masyiatullah. Kemudian yang kedua sifat ini adalah sifat aqliyah artinya ditetapkan dengan dalil, dalil menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ Maha Tinggi dan memiliki sifat ‘Uluw dalam Al-Qur’an maupun dalam Hadits, dan secara akal Allāh ﷻ Dia-lah yang memiliki sifat ‘Uluw karena sifat ‘Uluw ini adalah sifat kesempurnaan, adapun sifat As-Sufl yaitu kerendahan maka ini adalah sifat kekurangan, Allāh ﷻ Dia-lah yang disucikan dari seluruh sifat kekurangan.

Dan sifat ‘Uluw (Tinggi) bagi Allāh ﷻ ini selain dia adalah dengan Al-Qur’an dan Hadits dan juga akal maka dia adalah fitrah, fitrah makhluk meyakini bahwasanya Allāh ﷻ Dia-lah yang memiliki sifat tinggi sehingga mereka ketika berdoa menengadahkan tangan mereka ke atas, dan ketika mereka mendapatkan musibah bencana mereka mengangkat mata mereka ke atas. Allāh ﷻ mengatakan menjelaskan tentang bagaimana nabi Muhammad ﷺ sering membolak-balikkan pandangannya ke atas

قَدۡ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِي ٱلسَّمَآءِۖ

Kami telah melihat bagaimana wajah mu bolak balik memandang ke langit, yaitu Beliau ﷺ menginginkan seandainya kiblat ini diubah dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram, dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram.

Maka ini adalah fitrah manusia, mereka meyakini bahwasanya Allāh ﷻ di atas, bahkan makhluk selain manusia seperti hewan-hewan pun mereka juga meyakini bahwasanya Allāh ﷻ Rabb mereka berada di atas, menunjukkan bahwasanya sifat Uluw bagi Allāh ﷻ ini bukan hanya ditetapkan dengan dalil dari Al-Qur’an maupun hadits tapi juga dari akal dan pikiran manusia.

Kemudian beliau mendatangkan Firman Allāh ﷻ

وَقَوْلُهُ

Dan Firman Allāh ﷻ

يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ

Wahai ‘Isa sesungguhnya aku akan مُتَوَفِّيكَ. Apa yang dimaksud dengan mutawaffīka disini karena yang kita tahu bahwasanya wafā artinya adalah meninggal. Wahai ‘Isa sesungguhnya Aku akan mematikan kamu dan mengangkatmu. Apakah maknanya ketika beliau diangkat oleh Allāh ﷻ beliau dalam keadaan mati? Jawabannya tidak. Makna mutawaffīka adalah munawwimuka yaitu menidurkan dirimu. Ditidurkan oleh Allāh ﷻ kemudian Allāh ﷻ angkat beliau ke atas, dan al-wafā maknanya ada dua maknanya terkadang al-maut (kematian) dan terkadang maknanya adalah tidur.

Di dalam Al-Qur’an Allāh ﷻ mengatakan

وَهُوَ ٱلَّذِي يَتَوَفَّىٰكُم بِٱلَّيۡلِ

Dan Dia-lah Allāh ﷻ yang telah mewafatkan kalian di malam hari

وَيَعۡلَمُ مَا جَرَحۡتُم بِٱلنَّهَارِ

Dan Allāh ﷻ tahu apa yang kalian lakukan di siang hari.

Mewafatkan kalian di malam hari maksudnya adalah menidurkan kalian, jadi yatawaffa terkadang maknanya adalah menidurkan. Sehingga dalam doa ketika kita mau tidur kita mengatakan

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا

Dengan menyebut nama-Mu Ya Allāh ﷻ amūt (aku meninggal dunia) maksudnya adalah anām (aku tidur) sehingga disini jelas bagi kita bahwasanya terkadang tidur dinamakan dengan al-maut sehingga kita memahami Firman Allāh إِنِّي مُتَوَفِّيكَ yaitu Aku menidurkan dirimu, menjadikan kamu tidur

وَرَافِعُكَ إِلَيَّ

dan mengangkatmu kepada diri-Ku.

Ini Allāh ﷻ sebutkan di dalam surat Āli Imron yang menunjukkan kepada kita pertama bahwasanya Allāh ﷻ berada di atas karena Allāh ﷻ mengatakan وَرَافِعُكَ إِلَيَّ dan mengangkat dirimu, dan رَافِع (mengangkat) dari bawah menuju ke atas, maka ini adalah satu dalil yang menunjukkan bahwa Allāh ﷻ berada di atas. Nabi ‘Isa ‘alaihissalam diangkat oleh Allāh ﷻ dalam keadaan masih hidup dan ditidurkan oleh Allāh ﷻ dan sekarang beliau masih dalam keadaan hidup dan kelak menjelang datangnya hari kiamat Allāh ﷻ akan menurunkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam kembali, beberapa waktu dipermukaan bumi kemudian meninggal akan diurus jenazahnya oleh kaum muslimin.

Ada yang mengatakan bahwasanya makna وَرَافِعُكَ disini adalah Kami akan mengangkat derajatmu, ini kerjaan orang-orang yang suka menta’wil, mengatakan maknanya adalah mengangkat derajatmu sebagaimana Firman Allāh ﷻ

مُ إِنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٖ مِّنۡهُ ٱسۡمُهُ ٱلۡمَسِيحُ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ وَجِيهٗا فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ وَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ
وَجِيهٗا فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ وَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ

Dia adalah seorang yang memiliki keutamaan di dunia maupun di akhirat dan dia adalah termasuk orang yang didekatkan kepada Allāh ﷻ, ini ucapan mereka dan ini adalah ta’wil yang bathil dan di antara hal yang menimbulkan bathilnya ta’wil ini karena setelah Firman Allāh وَرَافِعُكَ ada ucapan إِلَيَّ (kepada-Ku) dan kalimat ini tidak bisa ditakwil menjadi mengangkat derajat karena di sini ada إِلَيَّ (kepada-Ku), menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ Dia-lah yang berada di atas dan Allāh ﷻ mengangkat nabi Isa ‘alaihissalam dari bumi menuju kepada-Nya, ke atas kepada Allāh ﷻ.

Dan ini adalah bantahan bagi orang Yahudi sekaligus orang nasrani, bantahan kepada orang Yahudi yang mengatakan bahwasanya ‘Isa adalah anak zina dan dia bukan rasul, kemudian bantahan bagi orang Nasrani yang mengatakan bahwasanya nabi ‘Isa ‘alaihissalam dialah yang disalib dan beliau datang untuk menebus dosa-dosa manusia, dan yang shahih adalah apa yang disebutkan dalam ayat ini dan ini adalah keyakinan kaum muslimin bahwasanya Allāh ﷻ telah mengangkat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam ke atas.

Kemudian setelahnya beliau mendatangkan Firman Allāh ﷻ

بَل رَّفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْه

Akan tetapi Allāh ﷻ Dia-lah yang mengangkat Nabi ‘Isa kepada-Nya

Ini sama dengan ayat yang sebelumnya, Allāh ﷻ menceritakan tentang Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dalam surat An-Nisā’ disini, Allāh ﷻ mengatakan

وَقَوۡلِهِمۡ إِنَّا قَتَلۡنَا ٱلۡمَسِيحَ عِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ رَسُولَ ٱللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِن شُبِّهَ لَهُمۡۚ

Dan ucapan mereka (yaitu orang-orang Yahudi) sesungguhnya kamilah yang membunuh ٱلۡمَسِيحَ عِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ رَسُولَ ٱللَّهِ dan tidaklah mereka membunuhnya dan tidaklah mereka menyalibnya akan tetapi diserupakan untuk mereka

وَإِنَّ ٱلَّذِينَ ٱخۡتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكّٖ مِّنۡهُۚ

Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang ‘Isa dalam keadaan ragu

مَا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍ إِلَّا ٱتِّبَاعَ ٱلظَّنِّۚ

Mereka tidak memiliki ilmu kecuali hanya mengikuti persangkaan saja

وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينَۢا ١٥٧

Dan mereka tidaklah membunuh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dalam keadaan yakin.

Jadi orang yang disalib dan dibunuh tadi mereka membunuhnya dalam keadaan mereka masih ragu ini ‘Isa atau bukan, dan sudah berlalu ketika kita membahas tentang sifat Makar bagi Allāh ﷻ

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللَّهُ

Bagaimana Allāh ﷻ membalas makarnya orang-orang yang berbuat makar kepada-Nya, kemudian Allāh ﷻ mengatakan

بَل رَّفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْه

Akan tetapi Allāh ﷻ mengangkat nabi ‘Isa kepada-Nya, إِلَيْه yaitu kepada Allāh ﷻ

وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمٗا ١٥٨

Dan Allāh ﷻ Dia-lah yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana.

Berarti ayat ini juga bisa menjadi dalil bahwasanya Allāh ﷻ berada di atas.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى