Berbakti Kepada Orang Tua Yang Musyrik

Bab 13 | BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA YANG MUSYRIK (BELUM MEMELUK ISLAM)


Hadits ke 24.  Muhammad bin Yusuf mengabarkan kepada kami, ia berkata: Isra'il mengabarkan kepada kami, la berkata: Simak mengabarkan kepada kami:


عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ‏:‏ نَزَلَتْ فِيَّ أَرْبَعُ آيَاتٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ تَعَالَى‏:‏ كَانَتْ أُمِّي حَلَفَتْ أَنْ لاَ تَأْكُلَ وَلاَ تَشْرَبَ حَتَّى أُفَارِقَ مُحَمَّدًا ﷺ، فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ‏:‏ ‏{‏وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطُعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا‏}‏‏.‏ وَالثَّانِيَةُ‏:‏ أَنِّي كُنْتُ أَخَذْتُ سَيْفًا أَعْجَبَنِي، فَقُلْتُ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، هَبْ لِي هَذَا، فَنَزَلَتْ‏:‏ ‏{‏يَسْأَلُونَكَ عَنِ الأَنْفَالِ‏}‏‏.‏ وَالثَّالِثَةُ‏:‏ أَنِّي مَرِضْتُ فَأَتَانِي رَسُولُ اللهِ ﷺ، فَقُلْتُ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَقْسِمَ مَالِي، أَفَأُوصِي بِالنِّصْفِ‏؟‏ فَقَالَ‏:‏ لاَ، فَقُلْتُ‏:‏ الثُّلُثُ‏؟‏ فَسَكَتَ، فَكَانَ الثُّلُثُ بَعْدَهُ جَائِزًا‏.‏ وَالرَّابِعَةُ‏:‏ إِنِّي شَرِبْتُ الْخَمْرَ مَعَ قَوْمٍ مِنَ الأَنْصَارِ، فَضَرَبَ رَجُلٌ مِنْهُمْ أَنْفِي بِلَحْيِ جَمَلٍ، فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ ﷺ فَأَنْزَلَ عَزَّ وَجَلَّ تَحْرِيمَ الْخَمْرِ‏


Dari Mush'ab bin Sa'd, dari ayahnya, Sa'd bin Abi Waqqash, la berkata, "Ada empat ayat dari al-Qur'an yang aku menjadi penyebab turunnya. (Pertama) ibuku bersumpah untuk tidak makan dan minum hingga aku menjauhi Rasulullah ﷺ, kemudian Allah ﷻ menurunkan (ayat 15 dari surah Luqman), 'Dan Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan-Ku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentangnya maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. (Kedua) aku pernah mengambil pedang yang aku sukai, lalu aku berkata kepada Rasulullah ﷺ. "Wahai Rasulullah, berikanlah kepadaku pedang ini, maka turunlah (ayat 1 dari surah al-Anfal), 'Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. (Ketiga) aku pernah sakit, lalu Rasulullah ﷺ menjengukku. Lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, aku ingin membagi hartaku, apakah aku (boleh) berwasiat (untuk memberikan) separuhnya?' Beliau menjawab, "Tidak. 'Lalu aku berkata lagi, 'Sepertiganya?' Beliau diam, lalu sepertiga dibolehkan setelah itu. (Keempat) aku pernah minum minuman keras bersama sekelompok orang dari Anshar. Lalu salah seorang dari mereka memukulkan rahang unta pada hidungku. Lalu aku menemui Rasulullah ﷺ. Setelah itu Allah menurunkan ayat tentang haramnya minuman keras (khamr)."


{Muslim: kitab Fadla'ilush Shahabah, bab Fadhlu Sa'd bin Abi Waqqash (43-44).}


Kandungan Hadits:

  1. Dorongan agar mentaati kedua orang tua dalam perkara yang mubah dan tidak bertentangan dengan aturan syari'at. 
  2. Keutamaan berbakti dan berbuat baik kepada orang tua yang musyrik. 
  3. Keutamaan ummat Muhammad atas ummat lainnya, karena ghanimah dihalalkan bagi ummat ini dan diharamkan bagi ummat lainnya.
  4. Anjuran untuk mengunjungi orang sakit.
  5. Sikap tawadhu' Nabi ﷺ, karena beliau sangat memperhatikan orang yang sakit dengan menjenguknya.
  6. Tidak diperkenankan berwasiat untuk berinfak melebihi sepertiga harta.
  7. Khamr hukumnya haram dan mengandung berbagai kerusakan besar.




Hadits ke 25.  Al-Humaidi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Hisyam bin 'Urwah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ayahku mengabarkan kepadaku, ia berkata:


أَخْبَرَتْنِي أَسْمَاءُ بِنْتُ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ‏:‏ أَتَتْنِي أُمِّي رَاغِبَةً، فِي عَهْدِ النَّبِيِّ ﷺ، فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ ﷺ :‏ أَصِلُهَا‏؟‏ قَالَ‏:‏ نَعَمْ‏.‏ قَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ‏:‏ فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا‏:‏ ‏{‏لاَ يَنْهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ‏}


Asma` binti Abi Bakar mengabarkan kepadaku, ia berkata, "Ibuku datang dalam keadaan rindu kepadaku di zaman Rasulullah ﷺ. Lalu aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ. Apakah boleh aku berbuat baik kepadanya?' Beliau menjawab, 'Ya.' Ibnu 'Uyainah berkata, 'Lalu Allah menurunkan (ayat 8 dari surah al-Mumtahanah), 'Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama."


{Diriwayatkan oleh al-Bukhari: kitab al-Adab, bab Shilatul Walidil Musyrik (5978) dan Muslim: kitab az-Zakah, bab Fadhlun Nafaqah wash Shadaqah 'alal Aqrabin (49-50).}


Kandungan Hadits:

  • Dibolehkan tetap menyambung kekeluargaan dengan kerabat yang musyrik selama mereka tidak turut serta memerangi kaum muslimin





Hadits ke 26.  Musa mengabarkan kepada kami, ia berkata, 'Abdul 'Aziz bin Muslim mengabarkan kepada kami:


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ‏:‏ رَأَى عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ حُلَّةً سِيَرَاءَ تُبَاعُ فَقَالَ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، ابْتَعْ هَذِهِ، فَالْبَسْهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَإِذَا جَاءَكَ الْوُفُودُ، قَالَ‏:‏ إِنَّمَا يَلْبَسُ هَذِهِ مَنْ لاَ خَلاَقَ لَهُ، فَأُتِيَ النَّبِيُّ ﷺ مِنْهَا بِحُلَلٍ، فَأَرْسَلَ إِلَى عُمَرَ بِحُلَّةٍ، فَقَالَ‏:‏ كَيْفَ أَلْبَسُهَا وَقَدْ قُلْتَ فِيهَا مَا قُلْتَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ إِنِّي لَمْ أُعْطِكَهَا لِتَلْبَسَهَا، وَلَكِنْ تَبِيعَهَا أَوْ تَكْسُوَهَا، فَأَرْسَلَ بِهَا عُمَرُ إِلَى أَخٍ لَهُ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ قَبْلَ أَنْ يُسْلِمَ


Dari 'Abdullah bin Dinar, ia berkata, "Aku mendengar 'Abdullah bin 'Umar berkata, "Umar bin al-Khaththab (ayahnya) pernah melihat kain yang bercampur sutera, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, belilah ini dan pakailah pada Hari Jum'at dan ketika menjamu para utusan.' Rasulullah ﷺ lalu bersabda, 'Sesungguhnya yang memakai ini adalah orang yang tidak mendapat jatah bagian (dari Surga di akhirat kelak).' Ketika Rasulullah ﷺ diberi hadiah kain sutera, satu di antaranya dikirim kepada 'Umar bin al-Khaththab. 'Umar lalu berkata, 'Bagaimana aku akan memakainya sedangkan engkau telah berkata tentang (haramnya) kain ini?' Rasulullah ﷺ lalu bersabda, 'Aku tidak memberikannya kepadamu untuk engkau pakai, tetapi engkau (dapat) menjualnya atau memakaikannya (kepada orang lain)." 'Umar lalu mengirimkannya kepada saudaranya di Makkah sebelum dia masuk Islam."


{HR. Al-Bukhari: kitab al-Adab, bab Shilatul Akhil Musyrik (5981) dan Muslim: kitab al-Libas waz Zinah, bab Tahrim Labsil Harir wa Ghairu Dzalika lir Rijal (6).}


Kandungan Hadits:

  1. Dibolehkan melakukan transaksi jual beli di sekitar pintu masjid.
  2. Diharamkannya sutera bagi laki-laki dan dibolehkan bagi wanita. Dibolehkan menghadiahkannya kepada seseorang dan menjualnya.
  3. Dibolehkan menghadiahkan pakaian sutera kepada laki-laki karena ia belum tentu memakainya. 
  4. Dibolehkan memberikan hadiah kepada orang musyrik berupa pakaian dan selainnya.
  5. Anjuran mengenakan pakaian terbaik ketika mendatangi shalat Jum'at, shalat 'led, bertemu para utusan dan acara semisal. 
  6. Dibolehkan menyambung kekeluargaan dan bersikap baik terhadap kerabat yang kafir.