Halaqah 01 ~ Pengantar Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1 | HSI NI.1

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam

Halaqah yang pertama, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi رٙحِمٙهُ اللهُ

بسم الله الرحمن الرحيم ,السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Setelah kita menyelesaikan kitab Al-Qawa'idul Arba' dengan 25 pertemuan dan إِنْ شَاءَ اللَّهُ hari ini akan kita mulai dengan kitab yang baru yang juga dikarang oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab Ibnu Sulaiman at Tamimi yang berjudul Nawaqidhul Islam

Sebelum kita memulai mempelajari kitab, maka kita akan memperkenalkan tentang pengarang kitab ini, Beliau adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibnu Sulaiman at Tamimi yang lahir pada tahun 1115 H, disebuah daerah di jazirah Arab yaitu di Al-'Uyainah dan beliau lahir ditengah-tengah keluarga yang sangat memperhatikan tentang ilmu Agama dan beliau menghafal Al-Quran dan mulai menghafal Al-Quran sejak kecil sehingga beliau menyelesaikan menghafal Al-Quran sebelum berumur 10 tahun

Kemudian memulai menuntut ilmu agama, mempelajari tafsir, mempelajari fiqh dan diantara gurunya adalah bapak beliau sendiri Syaikh Abdul Wahab Ibnu Sulaiman kemudian setelah itu beliau رٙحِمٙهُ اللهُ
mempelajari ilmu Agama dari beberapa guru yang lain dan melakukan rihlah ilmiah, melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu pergi ke kota Mekkah, ke kota Madinah, pergi ke Baghdad dan juga kota- kota yang lain dengan bertujuan untuk menuntut ilmu agama

dan beliau belajar di kota Madinah dan menuntut ilmu dari seorang syaikh al Muhadits yang terkenal yaitu syaikh Muhammad Hayah As-Sindy dan hampir beliau melakukan perjalanan ke Syam, akan tetapi karena satu sebab akhirnya beliau tidak bisa pergi kesana dan beliau menghabiskan waktunya untuk mempelajari ilmu agama dan juga mengajarkan kepada orang lain dan telah mengarang kitab-kitab yang banyak yang bermanfaat bagi kaum muslimin, diantaranya adalah

- Kitabut Tauhid
- Kasyfu Syubhaat
- Ushulul Sithah
- A-Ushulul tsalasah
- Mukhtashar Zaadul Ma'ad

dan diantaranya adalah kitab yang sangat ringkas yang إِنْ شَاءَ اللَّهُ akan kita pelajari yang dinamakan Nawaqidhul Islam dan kitab ini hanya 2 halaman tetapi mengandung faidah-faidah yang besar yang hendaknya dipelajari oleh seorang muslim

Dan beliau meninggal dunia pada tahun 1206 H, dan umur beliau saat itu sekitar 91 tahun, setelah menghabiskan waktunya dan juga hidupnya didalam mempelajari ilmu agama dan juga mengajarkan kepada orang lain

Ini adalah biografi singkat dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibnu Sulaiman at tamimi رٙحِمٙهُ Allah Semoga Allah merahmati kita dan juga merahmati beliau رٙحِمٙهُ اللهُ kemudian setelah itu tentang kitab beliau yaitu Nawaqidhul Islam

Nawaqidh artinya adalah pembatal, Nawaqidh adalah jamak dari Naqidhun dan dalam bahasa Arab adalah perusak atau pembatal, Inilah yang dinamakan dengan naqidhun

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا

“Janganlah kalian seperti seorang wanita yang merusak pintalannya (yang mencerai beraikan) pintalannya setelah dia kuat” (An-Nahl 92)

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman نَقَضَتْ غَزْلَهَا (jangan kalian seperti seorang wanita yang merusak dan mencerai beraikan pintalannya (memintal kemudian merusaknya)

نَقَضَتْ Artinya merusak atau mencerai beraikan


Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ

Menceritakan tentang sifat orang-orang yang merusak perjanjian mereka dengan Allah berjanji kepada Allah dengan sebuah janji kemudian membatalkannya dan merusaknya. Allah mengatakan

الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ

"orang-orang yang mereka (ينـقضـون) merusak dan membatalkan perjanjian mereka dengan Allah" (Al-Baqarah 27)

مـن بـعد مـيثاقه

Setelah mereka berjanji kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

نـقض – ينـقض

Artinya adalah merusak, inilah makna Nawaqidh adalah pembatal-pembatal atau perusak-perusak

Sebagaimana “Nawaqidhul Wudhu“ perusak-perusak wudhu artinya adalah amalan-amalan, perkara-perkara yang membatalkan wudhu seseorang dinamakan “Nawaqidhul Wudhu“

Nawaqidhul Islam, yang dimaksud dengan Al-Islam adalah

الاسْتِسْلامُ للهِ بِالتَّوْحِيدِ وَالانْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِهِ

yang dimaksud dengan islam adalah

“Penyerahan diri kepada Allah dengan tauhid dan menyerahkan dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan juga para pelaku syirik”

Inilah yang dinamakan Al-Islam, Al-Islam dari kata aslama yuslimu

الإسلام – أسلم – يسلم

Artinya didalam bahasa Arab adalah menyerahkan diri. Aslam Ali fulan adalah menyerahkan diri kepada si fulan, Aslama (ألسلام) yuslimu (يسلم) islaman (إسلاما) artinya adalah penyerahan diri.

Kenapa islam atau agama islam dinamakan dengan islam, karena orang yang masuk kedalam agama islam dan mengaku bahwasanya dirinya adalah seorang yang memeluk agama islam dia telah menyerahkan dirinya hanya kepada Allah menyerahkan dirinya dan juga ibadahnya kepada Allah oleh karena itu dinamakan dengan Islam.

Seorang Nashrani yang dahulunya dia menyembah kepada Allah yang mereka namakan dengan tuhan bapa dan menyembah kepada Nabi 'Isa yang mereka namakan denga tuhan anak dan menyembah kepada Maryam ketika dia masuk Islam maka dia harus menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allah meninggalkan peribadatan kepada Nabi 'Isa عليه السلام meninggalkan peribadatan kepada ibunya (Maryam) dan hanya menyerahkan ibadahnya kepada Allah maka dia dinamakan sebagai seorang Muslim,

kenapa?

Karena dia menyerahkan dirinya dan juga ibadah nya hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Oleh karena itu yang namanya islam adalah

الاسْتِسْلامُ للهِ بِالتَّوْحِيدِ

“Penyerahan diri kepada Allah dengan TAUHID ”

Yaitu meng Esa kan Allah dengan ibadah dan Ini adalah inti ajaran Islam

وَالانْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَة

”Dan melaksanakan ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى”

bukan hanya meng-Esa-kan Allah didalam ibadah tetapi juga melaksanakan perintah meninggalkan larangan. Apabila diperintah oleh Allah dan juga Rasul-Nya melaksanakan, apabila dilarang dengan sesuatu maka dia meninggalkan maka ini juga bagian dari Islam
ِ
وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ

“Dan berlepas diri dari kesyirikan”

Yaitu menyekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَأَهْلِهِ

”Demikian pula berlepas diri dari orang-orang yang melakukan kesyirikan”

Sebagaimana dahulu Nabi Ibrahim عليه السلام beliau dan juga orang-orang yang beriman bersama beliau berkata kepada kaumnya

إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ

Mereka berkata kepada kaumnya “Sesungguhnya Kami berlepas diri dari kalian (wahai orang orang musyrikin)

كَفَرْنَا بِكُمْ

dan kami mengkufuri kalian

وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ

Dan akan terus ada permusuhan antara kami dengan kalian selama-lamanya

حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ

Sampai kalian beriman hanya kepada للهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  (Al Mumtahanah : 4)

Inilah yang dinamakan dengan وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِهِ

Seorang Muslim menyembah kepada Allah semata dan melaksanakan perintah Allah menjauhi larangan Allah dan dia harus berlepas diri dari apa yang dinamakan dengan kesyirikan dan juga orang-orang yang melakukan kesyirikan tersebut

“Nawaqidhul Islam artinya adalah pembatal–pembatal keislaman“