Sebagian orang terus menerus melakukan maksiat dan tidak mau meninggalkannya dengan alasan “saya masih lemah”. Dan juga enggan menjalankan agama yang benar, dengan alasan “saya masih lemah”.
Tidak mau berjilbab karena alasan “saya masih lemah”.
Tidak mau shalat berjamaah 5 waktu karena alasan “saya masih lemah”.
Tidak mau meninggalkan riba karena alasan “saya masih lemah”.
Tidak mau mengikuti sunnah Nabi karena alasan “saya masih lemah”.
Tidak mau meninggalkan syirik dan bid’ah karena alasan “saya masih lemah”.
Perhatikan firman Allah Ta’ala:
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?”. Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang lemah di negeri ini (Mekah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali” (QS. Al Anbiya: 97).
Orang-orang yang tidak mau ikut hijrah ketika kaum Muslimin diperintahkan untuk hijrah ke Madinah, mereka juga mengatakan “saya masih lemah”. Namun Allah Ta’ala tidak memberi udzur pada mereka, sehingga Allah ancam mereka dengan neraka Jahannam.
Dijelaskan oleh As Sa’di:
أي: ضعفاء مقهورين مظلومين، ليس لنا قدرة على الهجرة. وهم غير صادقين في ذلك لأن الله وبخهم وتوعدهم، ولا يكلف الله نفسا إلا وسعها، واستثنى المستضعفين حقيقة
“Maksudnya mereka merasa diri mereka sebagai orang yang dalam keterpaksaan dan ditindas dan merasa tidak punya kemampuan untuk hijrah. Namun pengakuan mereka ini tidak jujur, sehingga Allah menghinakan mereka dan mengancam mereka. Allah Ta’ala tentu tidak membebani sesuatu kecuali yang dimampui oleh manusia. Namun dikecuali dari ancaman ini orang-orang yang benar-benar lemah” (Tafsir As Sa’di, 195-196).
Maka ternyata alasan “saya masih lemah” tidak diterima oleh Allah, ketika pada kenyataannya ia punya kemampuan. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
وأَهْلُ النَّارِ خَمْسَةٌ: الضَّعِيفُ الذي لا زَبْرَ لَهُ
“Penghuni neraka ada 5 macam, yang pertama adalah orang lemah yang tidak memiliki zubra (keinginan keras untuk taat pada agama)… ” (HR. Muslim 2865).
Ali Al Qari menjelaskan: “maksudnya orang yang tidak punya pikiran dan akal untuk berpikir yang bisa mencegahnya untuk melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan” (Mirqatul Mafatih, 7/3107).
Beliau juga menjelaskan: “At Turibisyti berkata: ‘maksudnya yaitu ia tidak bisa istiqamah… sehingga kesimpulan maknanya: laa zubra artinya tidak berpegang teguh pada ajaran agama ketika datang godaan syahwat sehingga ia tidak menolak melakukan keburukan dan enggan wara’ terhadap perkara yang haram” (Mirqatul Mafatih, 7/3107).
Maka jangan merasa lemah, kuatkan diri untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Alllah.
Semoga Allah memberi taufik.
source