Halaqah 55 ~ Syafaat Untuk Orang Beriman Yang Dikeluarkan Dari Neraka (Bag.2)

Halaqah 55 ~ Syafaat Untuk Orang Beriman Yang Dikeluarkan Dari Neraka (Bag.2)

📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Al Imam Ahmad bin Hambal mengatakan,

كيف شاء الله وكما شاء،

Sesuai dengan kehendak Allāh & sebagaimana yang Allāh kehendaki,

Jangan kita berakal²an didalam masalah ini, artinya dia mendahulukan akal diatas dalil, ko bisa sudah terbakar bisa tumbuh dan bisa menjadi utuh lagi, maka ini mengingkari apa yang sudah dikabarkan oleh Nabi ﷺ, ini adalah dalil yang shahih harus kita imani dan Allāh ﷻ Dia lah Yang Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu,

الله على كل شيء قدير

Allāh ﷻ Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu.

Ada sebagian yang mengingkari hadits seperti ini karena dia punya aqidah/keyakinan yang salah sebelumnya seperti misalnya orang² khawarij mereka meyakini bahwa orang yang melakukan Dosa besar di dunia (minum khamr, berzina) dan dia meninggal dalam keadaan tidak bertaubat maka dia akan kekal selamanya didalam Neraka, tidak ada disana masuk surga bagi orang yang melakukan dosa besar tersebut, sehingga ketika mereka mendapatkan dalil² seperti ini mereka menolak, dengan akal mereka tidak mungkin hadits ini datang dari Nabi ﷺ (mungkin ini dalil yang dipalsukan, mungkin ini dalil yang demikian dan demikian) padahal ini adalah jelas hadits yang shahih dari Nabi ﷺ, karena sebab ada keyakinan yang salah sebelumnya akhirnya mereka menolak atsar/hadits-hadits Nabi ﷺ, ini namanya mengikuti hawa nafsu tidak mau tunduk terhadap dalil.

Ini perbedaan antara ahlu Sunnah dengan ahlu bid’ah, jika Ahlu Sunnah mereka melihat/mengumpulkan dalil kemudian mereka mengambil kesimpulan kemudian meyakini, adapun Ahlu bid’ah maka mereka punya keyakinan terlebih dahulu baru mereka mencari dalil, yang sesuai dengan keyakinan mereka, mereka tunjukkan/nampakan tapi jika tidak sesuai dengan keyakinan maka mereka menolak kalau bisa didhoifkan kalau bisa ditakwil maka ditakwil dengan takwil² yang tidak dibenarkan, ini keadaan Ahlu bid’ah.

Kemudian beliau mengatakan,

إنما هو الإيمان به والتصديق به”.

Sesungguhnya yang demikian adalah dengan mengimani dan juga dengan benarkan.

Harus kita imani sebagaimana datangnya akan ada sebagian saudara kita mereka adalah orang² yang beriman/Islam yang akan masuk kedalam Neraka dengan sebab dosa² mereka dan mereka keluar dari Neraka tersebut dengan Syafaat.

Orang² khawarij karena mereka meyakini bahwasanya pelaku dosa besar kekal didalam Neraka mereka mereka mengingkari Syafaat jenis ini, yaitu syafaat bagi orang² yang masuk kedalam Neraka sehingga mereka bisa keluar dari Neraka. Mereka mengingkari Syafaat jenis ini padahal ini telah shahih dari Nabi ﷺ.

Itu adalah penjelasan secara singkat tentang masalah keimanan kita terhadap syafaat Nabi ﷺ.

Kita berdoa semoga Allāh ﷻ menjadikan termasuk orang yang mendapatkan syafaat dari Nabi ﷺ dan juga para Nabi dan para Malaikat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى