Meninggalkan Perdebatan Dengan Ahlul Bid’ah Dan Tidak Duduk Bersama Mereka | Halaqah 21

Halaqah 21 ~ Meninggalkan Perdebatan Dengan Ahlul Bid’ah Dan Tidak Duduk Bersama Mereka

📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Beliau mengatakan,

وترك الخصومات، والجلوس مع أصحاب الأهواء

Demikian pula mereka (Ahlu Sunnah wal jama’ah) meninggalkan duduk bersama Ahlu bid’ah/para pengikut hawa nafsu.

Ini asalnya demikian diharamkan kita duduk bersama Ahlu bid’ah karena Nabi ﷺ mengatakan hati² kalian apabila kalian ada yang senang mengikuti ayat-ayat yang mutasabihat maka merekalah yang Allāh maksud didalam Al Qur’an, hendaklah kalian berhati-hati dan termasuk kehati-hatian kita adalah jangan sampai sampai duduk bersama mereka.

Beliau mengatakan

أصحاب الأهواء

Orang² yang memang mereka pengikut hawa nafsu, Allāhualam disini perlu dibedakan dedengkotnya/tokoh²nya yang mereka memang dikenal dakwahnya kepada bid’ah mereka, mencela Ahlu Sunnah dan mendakwahkan manusia kepada bid’ahnya dengan orang-orang awam yang mereka mungkin mereka tetangga kita dan teman kita dan mereka orang² awam. Maka Ahlu Sunnah tidak membiasakan diri mereka dan juga menjauhkan diri mereka dari duduk bersama – أصحاب الأهواء – karena ketika duduk bersama Ahlu ahwa dikhawatirkan disitulah mereka akan menyebarkan kebidahan/ subhat mereka, asalnya karena duduk, karena ada seorang ahlu Sunnah yang duduk bersamanya dan ingin mendakwahi Ahlu Sunnah tersebut kepada bid’ahnya akhirnya mereka berbicara menyebutkan satu ayat/hadits membenturkan satu ayat dengan ayat yang lain, membenturkan satu hadits dengan hadits yang lain sehingga jika seseorang lemah ilmunya/keyakinannya dikhawatirkan disana akan terfirnah dan betapa banyak seorang yang sebelumnya simpati dengan dakwah Ahlu Sunnah wal jama’ah kemudian dia mencoba untuk mendengarkan ceramah ustadz Fulan dan dia termasuk ahlu bid’ah akhirnya dia terseret dan tidak lagi di majlis Ahlu Sunnah dan terlihat di majlis Ahlu bid’ah dan berkumpul dengan orang-orang yang sepemahaman dan seaqidah dengan mereka.

Ini semua karena tidak mengindahkan dan tidak mencontoh para salaf dimana mereka meninggalkan yang namanya duduk bersama Ahlu bid’ah/ashabu ahwa.

Ingat disini yang dimaksud ashabul ahwa dia memang Ahlu bid’ah jangan sampai seseorang mengecap saudara dia termasuk ahlu Sunnah dianggap sebagai ahlul bid’ah padahal secara Ushul/prinsip agama mereka sama mengikuti Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para salaf dan pokok aqidah mereka sama , karena sebagian ada yang mempraktekkan ucapan² seperti ini kepada saudaranya sesama Ahlu Sunnah sesama orang² yang mengikuti para salaf kemudian tidak mau duduk/bergaul bersama mereka dengan alasan kita tidak boleh duduk bersama Ahlu ahwa padahal yang mereka maksud Ahlu ahwa masih saudara mereka yang memiliki prinsip yang sama berpegang teguh dengan Sunnah menjauhi bid’ah mengagungkan ucapan para salaf.

Didalam Hadits Hudzaifah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim Nabi ﷺ ketika ditanya oleh Hudzaifah apabila terjadi suatu saat tidak ada penguasa kaum muslimin apa yang harus dilakukan sementara disana banyak aliran² yang sesat maka beliau ﷺ mengatakan

فَاعْتَزِلُ تِلكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

Hendaklah kalian meninggalkan aliran² sesat semuanya meskipun engkau menggigit akar pohon sampai datang kematian kepadamu sedangkan engkau dalam keadaan demikian.

Ini menunjukkan kewajiban kita untuk meninggalkan seluruh aliran² termasuk diantaranya jangan kita duduk bersama Ahlu ahwa.

Kemudian beliau mengatakan

وترك المراء والجدال، والخصومات في الدين

Dan meninggalkan perdebatan bersama dengan Jidal dan juga pertengkaran didalam masalah agama.

Maka ini adalah termasuk diantara pokok-pokok Ahlu Sunnah wal jama’ah yang harus kita perhatikan didalam kehidupan kita supaya kita menyelamatkan agama kita dari subhat khususnya yaitu dilarang kita untuk berdebat dan duduk bersama Ahlu ahwa dan juga ahlu bid’ah.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى