Halaqah 51 ~ Beriman Kepada Syafaat Nabi Bag.01

Halaqah 51 ~ Beriman Kepada Syafaat Nabi Bag.01

📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Masuk dalam pembahasan tentang syafaat, Al Imam Ahmad mengatakan,

والإيمان بشفاعة النبي ﷺ

Beriman akan adanya Syafaat Nabi Muhammad ﷺ.

Beriman dengan adanya Syafaat Nabi Muhammad ﷺ adalah termasuk keyakinan Ahlu Sunnah wal jama’ah, ini adalah termasuk aqidah yang harus diyakini oleh seorang muslim, beliau mengatakan,

وبقوم يُخرَجون من النار بعدما احترقوا وصاروا فحمًا

Dan beriman bahwasanya akan ada kaum yang keluar dari Neraka (setelah terbakar) dia menjadi arang,

فيؤمر بهم إلى نهر على باب الجنة كما جاء في الأثر

Maka orang tersebut diperintahkan untuk singgah disebuah sungai yang ada didekat pintu surga sebagaimana datang didalam sebuah Atsar,

Beliau melanjutkan dan mengatakan

كيف شاء الله وكما شاء،

Sesuai dengan kehendak Allāh dan sebagaimana kehendak Allāh,

إنما هو الإيمان به والتصديق به”

Sesungguhnya kita hanyalah beriman dan mempercayainya dan juga membenarkannya.

Beliau mengatakan

والإيمان بشفاعة النبي ﷺ

Beriman dengan adanya Syafaat Nabi Muhammad ﷺ.

Termasuk diantara aqidah Ahlu Sunnah wal jama’ah dengan beriman dengan adanya Syafaat dihari kiamat, kewajiban kita sebagai seorang muslim adalah meyakini berbagai perkara yang ghaib yang terjadi dihari kiamat termasuk diantaranya adalah Syafaat.

Kata Syafaat secara bahasa artinya genap.

Allāh ﷻ mengatakan

وَّالشَّفۡعِ وَالۡوَتۡرِۙ‏
[QS Al Fajr 3]

Dan Demi yang genap dan Ganjil

Dinamakan dengan syafaat karena orang yang memberikan syafaat berarti dia menjadikan yg semula ganjil menjadi genap , bagaimana bisa demikian karena asalnya 1 orang yang dia memiliki hajah/keinginan/kehendak ketika orang lain memberikan syafaat/rekomendasi maka jadilah genap, awalnya dia sendiri akhirnya menjadi berdua sekarang menjadi ada dua orang yang meminta, inilah yang dimaksud dengan Syafaat secara bahasa.

Adapun secara istilah yang dimaksud dengan Syafaat adalah seseorang meminta kebaikan untuk orang lain, meminta kebaikan untuk orang lain dan kebaikan disini bisa dalam rangka mendatangkan manfaat atau kebaikan yang artinya adalah menolak mudharat inilah yang dimaksud dengan Syafaat secara istilah.

Syafaat ada Syafaat didunia dan ada Syafaat di akhirat, Syafaat didunia misalnya seseorang sebuah sekolah ada seorang murid dan dia memiliki keperluan dan sekolah mengharuskan untuk masuk kelas dan tidak boleh absen dan suatu saat dia mendapatkan musibah orang tuanya meninggal dunia/sakit kemudian dia ingin pulang sementara aturan disekolah tersebut tidak boleh kemudian datang seorang guru mendatangi kepala sekolahnya / yang berwenang kemudian memohonkan izin/merekomendasi mengatakan bahwasanya tolong anak ini diijinkan untuk pulang sebentar karena ibunya sedang sakit dan tidak ada orang disana akhirnya diterima dibolehkan anak tadi untuk pulang, berarti guru tadi telah memberikan Syafaat nya, siapa yang memiliki hajah/keperluan siswa tadi adapun guru memberikan syafaat jadi permintaannya digabungkan menjadi satu, permintaan tadi dan juga permintaan orang yang memberikan syafaat, ini contoh Syafaat di dunia, Syafaat seperti ini boleh, Nabi ﷺ mengatakan

اشْفَعُوا تُؤْجَرُوا …

Hendaklah kalian memberikan syafaat niscaya kalian akan mendapatkan pahala.

Tentunya dengan syarat² yang disebutkan oleh para ulama, seperti orang tersebut memberikan syafaat untuk siswa tdi, kemudian siswa tadi diperbolehkan untuk pulang menengok ibunya, membantu ibunya maka orang yang memberikan syafaat tadi mendapatkan pahala.

اشْفَعُوا تُؤْجَرُوا …

Hendaklah kalian memberikan syafaat niscaya kalian akan mendapatkan pahala.

Dan Allāh ﷻ mengatakan,

مَّن يَشْفَعْ شَفَٰعَةً حَسَنَةً يَكُن لَّهُۥ نَصِيبٌ مِّنْهَا ۖ…

Barangsiapa yang memberikan syafaat dengan Syafaat yang baik maka dia akan mendapatkan bagiannya
[QS An Nisa 85]

Dan ini termasuk bentuk taawun saling bekerja sama antara saudara seislam, dan Allāh mengatakan

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ…

Hendaklah kalian saling bertaawun didalam kebaikan dan ketakwaan.
[QS Al Maidah 2]

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى