Durhaka Kepada Kedua Orang Tua

Bab 7 | DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA


Hadits ke 15.  Musaddad mengabarkan kepada kami, ia berkata: Bisyr bin al- Mufadhdhal mengabarkan kepada kami, ia berkata: Al-Jurairi mengabarkan kepada kami dari 'Abdurrahman bin Abi Bakrah:


عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ ﷺ : (( أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ‏؟)) ثَلاَثًا،  قَالُوا‏:‏ بَلَى يَا رَسُولَ اللّٰهِ، قَالَ‏: (( الإِشْرَاكُ بِاللّٰهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ )) وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا : (( أَلاَ وَقَوْلُ الزُّورِ )), مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْتُ‏:‏ لَيْتَهُ سَكَتَ‏.‏


Dari Abu Bakrah, ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, 'Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?' Beliau mengucapkannya tiga kali. Para Shahabat menjawab, 'Tentu wahai Rasulullah. Beliau lalu bersabda, 'Mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.' Beliau mengucapkannya sambil duduk bersandar, 'Serta ucapan (sumpah) palsu, kebohongan atau tuduhan tanpa bukti.' Beliau terus mengulang-ulangnya hingga aku berkata, 'Sekiranya beliau diam."


{HR. Al-Bukhari: kitab al-Adab, bab 'Uququl Walidain minal Kaba'ir (5976) dan Muslim: kitab al-Iman, bab Bayanil Kaba'ir wa Akbariha (143).}


Kandungan Hadits:

  1. Dosa terbagi menjadi dua, yaitu dosa besar dan dosa kecil.
  2. Ancaman keras atas perbuatan durhaka terhadap kedua orang tua dan perkataan palsu. 
  3. Durhaka kepada kedua orang tua adalah dosa besar.
  4. Penegasan haramnya dusta dan besarnya keburukan hal tersebut.
  5. Kecintaan para Shahabat kepada Rasulullah ﷺ serta ketinggian akhlak mereka terhadap beliau.





Hadits ke 16.  Muhammad bin Salam mengabarkan kepada kami, ia berkata: Jarir mengabarkan kepada kami, dari 'Abdul Malik bin 'Umair:


عَنْ وَرَّادٍ، -- كَاتِبُ الْمُغِيرَةَ بْنِ شُعْبَةَ، -- قَالَ‏:‏ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى الْمُغِيرَةِ‏:‏ اكْتُبْ إِلَيَّ بِمَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللّٰهِ ﷺ.‏ قَالَ وَرَّادٌ‏:‏ فَأَمَلَى عَلَيَّ وَكَتَبْتُ بِيَدَيَّ‏:‏ إِنِّي سَمِعْتُهُ يَنْهَى عَنْ كَثْرَةِ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ، وَعَنْ قِيلَ وَقَالَ‏.‏ 


Dari Warrad, juru tulis al-Mughirah bin Syu'bah, ia berkata, "Mu'awiyah pernah menulis surat kepada al-Mughirah yang isinya, 'Kirimkanlah surat kepadaku yang isinya tentang apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah ﷺ." Warrad berkata, "Maka ia melakukannya untukku dan kutulis ucapannya yang berbunyi, 'Aku mendengar Rasulullah ﷺ melarang banyak bertanya dan membuang-buang harta serta desas-desus menyatakan ini dan itu." 


{HR. Al-Bukhari: kitab al-Adab, bab 'Uququl Walidain minal Kaba'ir (5975) dan Muslim: kitab al-Aqdhiyah, bab an-Nahyu 'an Katsratil Masa il min Ghairi Hajatin (12-14).}


Kandungan Hadits:

  1. Haramnya berdebat dan bertanya tanpa adanya manfaat. 
  2. Larangan berlaku boros dan membuang-buang harta.
  3. Larangan menceritakan segala apa yang didengar tanpa meyakinkan kebenarannya.