Ahlus Sunnah adalah Golongan yang Ditolong | Halaqah 200

Halaqah 200 ~ Ahlus Sunnah adalah Golongan yang Ditolong

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-200 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah, beliau mengatakan

وَهُمُ الطَّائِفَةُ الْمَنْصُورَةُ

Dan mereka ini (ahlus sunnah wal jamaah) merekalah yang dimaksud dengan golongan yang selamat, yang mereka ada siddiqīn syuhada shālihun mereka masuk semuanya dalam golongan yang selamat

الَّذِينَ قَالَ فِيهِمُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: ((لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ مَنْصُورَةً، لاَ يَضُرُّهُم مَّنْ خَالَفَهُمْ، وَلاَ مَنْ خَذَلَهُمْ؛ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ))

Kata Nabi ﷺ menceritakan tentang kelompok yang satu ini yang terdiri dari siddiqīn syuhada shālihin, akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang nampak di atas kebenaran, jadi dia nampak dilihat oleh orang lain keberhasilan mereka, dan mereka di atas kebenaran bukan di atas kebatilan

لاَ يَضُرُّهُم مَّنْ خَالَفَهُمْ، وَلاَ مَنْ خَذَلَهُمْ

tidak memudharati mereka orang yang menyelisihi mereka dan orang yang meninggalkan mereka

حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

sampai datang hari kiamat, dan ini menunjukkan bahwasanya kelompok ini itu pasti dan akan senantiasa ada sampai datangnya hari kiamat, maksudnya adalah sebelum datangnya hari kiamat karena disebutkan dalam hadits bahwa di akhir zaman maka Allāh ﷻ akan mengutus angin dan tidak ada seorang muslim yang menghirup angin tadi kecuali dia akan meninggal dunia.

Ini menunjukkan mereka tetap ada sebelum datangnya hari kiamat, adapun ketika pas hari kiamat maka yang akan menyaksikan hanyalah orang-orang yang kafir saja adapun orang Islam maka sudah dimatikan sebelumnya terlebih dahulu oleh Allāh ﷻ, merekalah Ath-Thāifah Al-Manshūrah (kelompok yang ditolong) karena mereka menolong Allāh ﷻ dan juga Rasul-Nya. Allāh ﷻ mengatakan

إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ

Kalau kalian menolong Allāh ﷻ maka Allāh ﷻ akan menolong kalian, karena Ahlussunnah Wal Jamaah mereka menolong agama Allāh ﷻ mereka menuntut ilmu mempraktekkan pada diri mereka sendiri kemudian mendakwahkan kepada orang lain dan ini adalah termasuk bagian dari menolong agama Allāh ﷻ maka Allāh ﷻ pun menolong mereka.

Dan kelompok ini akan senantiasa ada sampai waktu yang ditentukan oleh Allāh ﷻ yaitu menjelang hari kiamat, yang menyelisi mereka tidak akan memudharati mereka, ahlul bid’ah tidak akan memudharati ahlus sunnah, dakwah akan terus berjalan. Demikian pula tidak akan memudharati mereka orang yang meninggalkan mereka, meskipun ketika mereka butuh pertolongan ditinggalkan oleh orang lain maka ini tidak memudharati mereka, mereka bergantung kepada Allāh ﷻ, meskipun tidak dibantu oleh yang lain Mereka bergantung kepada Allāh ﷻ dan berusaha untuk tidak bergantung kepada manusia.

Inilah Ath-Thāifah Al-Manshūrah dan mereka adalah Ahlussunnah Wal Jamaah dan mereka adalah Al-Firqah An-Nājiyah dan itu semua adalah nama-nama untuk jamaah yang satu yang mereka adalah orang-orang yang mengikuti Islam yang murni yang dibawa oleh Rasulullāh ﷺ.

Kemudian beliau mengakhiri kitabnya dengan membaca doa dan mengatakan

نَسْأَلُ اللهَ أَنْ يَجْعَلَنَا مِنْهُمْ

Maka kita meminta kepada Allāh ﷻ agar menjadikan kita ini termasuk mereka, karena beliau sedang berbicara tentang aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah dan berbicara tentang siapa hakikatnya Ahlussunnah Wal Jamaah maka beliau meminta kepada Allāh ﷻ Yang Maha Besar supaya Allāh ﷻ menjadikan kita semua ini termasuk mereka, beliau mengatakan semoga Allāh ﷻ menjadikan kita semua, mendoakan untuk kita mendoakan untuk beliau dan mendoakan untuk kita supaya kita ini termasuk mereka ini, karena orang yang termasuk firqatunnājiyah selamat dari perpecahan selamat dari neraka Allāh ﷻ dan merekalah yang akan senantiasa ditolong oleh Allāh ﷻ.

وَأَنْ لاَ يُزِيغَ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا

Dan kita berdoa kepada Allāh ﷻ semoga Allāh ﷻ tidak menyimpangkan hati-hati kita setelah Allāh ﷻ memberikan hidayah, karena yang namanya hati manusia itu berada di antara jari-jari Allāh ﷻ, Allāh ﷻ membolak-balik hati tadi sesuai dengan keinginan-Nya sehingga dalam Al-Qur’an kita membaca doa

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ  ٨
[Āli-Imran]

Wahai Rabb kami janganlah Engkau simpangkan hati-hati kami setelah Engkau memberikan Hidayah kepada kami

وَأَنْ يَهَبَ لَنَا مِن لَّدُنْهُ رَحْمَةً إِنَّهُ هُوَ الوَهَّابُ

Dan semoga Allāh ﷻ memberikan untuk kita semuanya Rahmat-Nya / kasih sayang-Nya, sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Memberi, maka di sini beliau bertawasul dengan menyebutkan nama Allāh ﷻ Al-Wahhab

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Dan segala puji bagi Allāh ﷻ Rabb semesta alam

وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا

Shalawat atas sebaik-baik manusia yaitu Nabi Muhammad ﷺ keluarganya dan para sahabatnya dan juga salam untuk Beliau ﷺ.

Beliau akhiri kitabnya dengan membaca alhamdulillah segala puji bagi Allāh ﷻ Rabbal Alamin karena Dia-lah yang memudahkan untuk bisa menulis kitab maka segala pujian hanyalah milik Allāh ﷻ, kita sandarkan pujian hanya kepada Allāh ﷻ. Kemudian beliau tidak lupa membaca shalawat untuk Rasulullāh ﷺ keluarga Beliau dan juga para sahabat Beliau dan mengucapkan salam karena Allāh ﷻ memerintahkan kita untuk membaca shalawat dan salam bagi Rasulullāh ﷺ

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا  ٥٦
[Al-Ahzab]

Kita disuruh untuk membaca shalawat dan salam untuk Beliau ﷺ.

وَآلِهِ

Dan keluarga Nabi ﷺ, menunjukkan bahwasanya beliau termasuk orang yang mencintai keluarga Nabi ﷺ, terbukti beliau mendoakan untuk Nabi Muhammad ﷺ dan juga untuk keluarga Beliau ﷺ

وَصَحْبِهِ

dan juga para sahabat Nabi ﷺ maka beliau juga mendoakan dengan shalawat dan salam.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

dengan demikian kita sudah menyelesaikan kitab Al-‘Aqīdah Wāsithiyyah ini.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى