Halaqah 10 ~ Berpegang Teguh Kepada Ajaran Shahabat & Meneladani Mereka bag 4

Halaqah 10 ~ Berpegang Teguh Kepada Ajaran Shahabat & Meneladani Mereka bag 4

📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Beliau mengatakan,

والاقتداء بهم

Dan meniru mereka,

Berarti disini kita berpegang teguh dengan apa yang berada diatasnya yaitu Al Quran & Hadits & meniru mereka didalam mengamalkannya.

Ucapan beliau – والاقتداء بهم – meneladani mereka didalam melaksanakan Al Quran & Hadits karena berpegang teguh dengan keduanya itu bukan hanya berpegang teguh dengan lafadznya saja, tapi kita harus (ingat) bahwasanya dia punya makna maka kita harus berpegang teguh dengan makna yg benar/pemahaman yang benar dari Al Qur’an & hadiah tsb.

Tidak cukup seseorang hanya mengandalkan paham makna ayat/hadits ini karena Sudah mengetahui bahasa Arab, kemudian tidak melihat bagaimana para Shahabat radiallahu taala anhum memahami Al Quran & Hadits, dia tidak meneladani para Shahabat didalam melaksanakan Al Qur’an & Hadits (tidak boleh yang demikian), karena kalau dia hanya mengandalkan pemahaman dia & kemampuan dia dalam bahasa Arab /membaca terjemahan Al Quran & Hadits kemudian berpaling dari pemahaman para Shahabat maka inilah awal dari kesesatan. Tidak lah menyimpang kelompok yang menyimpang & Tidak lah sesat kelompok yang sesat kecuali mereka berpaling dari pemahaman yang benar kecuali mereka berpaling dari meneladani para Shahabat radiallahu taala anhum, didepan mereka Al Quran & Hadits tapi kalau mencukupkan itu & tidak mau meneladani para Shahabat radiallahu anhum didalam menjalankan Al Qur’an Hadits tadi maka ini adalah kesesatan.

Kita harus berpegang teguh dengan lafadznya & maknanya, bukan hanya lafadznya saja, kalau berpegang teguh dengan lafadznya maka yang ada kesesatan contoh misalnya ada seorang mengikuti sebuah aliran sesat yang jelas itu adalah aliran sesat dia mengatakan bahwasanya tidak wajib untuk Shalat/beribadah karena sudah yakin tentang Allāh, Allāh itu ada , Allāh menciptakan alam semesta ini & seyakin²nya & jika sudah yakin maka tidak perlu lagi sujud, ruku, ke Masjid berjamaah & berpuasa dibulan Ramadan kalau ada yang mengatakan apa dalilnya? Ada dalilnya didalam Al Qur’an, Allāh ﷻ mengatakan,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
[QS Al Hijr 99]

Dan sembahlah Tuhan mu sampai datang kepadamu keyakinan

Mungkin dia membaca terjemahan & mendapatkan disana sembahlah Allāh/Tuhanmu sampai datang kepadamu Al Yakin , kalau yang menterjemahkan ini tidak baik memang bisa menyesatkan oleh karenanya kita harus mencari terjemahan yang baik/bisa dipercaya.

Ini menunjukkan bahwasanya kita beribadah sampai datang keyakinan kalau sudah yakin tidak perlu beribadah, apakah dikatakan berarti berpegang teguh dengan Al Quran karena ada dalilnya , apakah kita katakan demikian berarti dia berada diatas jalan yang lurus, kita katakan Tidak, karena itu hanya berpegang teguh dengan lafadznya saja sementara yang diminta dari kita adalah berpegang teguh lafadz & maknanya, apakah maknanya demikian?

Apakah maknanya sembahlah Allāh sampai kepadamu datang keyakinan?

Dimana kita mengetahui makna yg benar dari ayat ini? Dari pemahaman Shahabat radiallahu anhum bukankah para Shahabat radiallahu anhum telah menjelaskan makna Al Yakin didalam ayat ini ? Dan sudah disampaikan oleh murid para Shahabat yang mereka menimba ilmu dari para Shahabat radiallahu anhum apa kata mereka & apa yang mereka tafsirkan itu yang kita ambil jika kita membuka buku² tafsir yang disebutkan dengan sanadnya sampai kepada para Shahabat Nabi ﷺ, seperti tafsir ath Thobari, maka akan kita dapatkan makna ayat ini dengan baik.

Yang dimaksud dengan al Yakin disini adalah Al Maut, yaitu kematian, orang² Arab menamakan Al Maut dengan Al Yakin, karena dia yakin terjadi

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ
[Aali Imran:185]

Setiap jiwa akan merasakan kematian

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ
[QS Al Jumuah 8]

katakanlah sesungguhnya kematian yang kalian darinya itu akan menemui kalian

Ini adalah suatu yang Yakin, tidak ada diantara kita yang bisa lepas dari kematian, masing² dari kita akan merasakan kematian tsb, baik menghendaki/tidak pasti akan merasakan yg dinamakan Al Maut.

Sembahlah Allāh sampai datang kepadamu kematian maksudnya adalah istiqomahlah, menyembah Allāh bukan dibatasi dengan sampai 40-50 tahun tapi sampai meninggal dunia maka sembahlah Allāh ﷻ ini yang dimaksud.

Sehingga ketika Nabi ﷺ mendengar kematian saudara sepersusuan beliau yaitu Utsman Ibnu Mas’ud, beliau mengatakan adapun ini (Utsman Ibnu Mas’ud) yg dikuburkan di baqi maka ini telah datang kepada beliau Al Yakin, yaitu kematian & didalam Al Qur’an Allāh ﷻ selain dalam ayat tadi juga menggunakan Al Yakin maknanya adalah kematian.

Sebagaimana firman Allāh menyebutkan orang² kafir mereka masuk kedalam Neraka karena mereka tidak Shalat,

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ

Apa yang menjadikan kalian masuk kedalam Neraka Saqar

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ
وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ
وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ
حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ
[Al Mudatsir 40-47]

Kami dahulu tidak Shalat, tidak memberi makan orang miskin, kami berbicara ttg sesuatu yg isinya pendustaan terhadap Al Qur’an, kemudian kami mendustakan hari Pembalasan

حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ

Sampai datang Al Yakin

Apa yang dimaksud disini ? Adalah kematian.

Kalau kita kembali kepada pemahaman para Shahabat kita akan selamat dari kesesatan, tetapi kalau kita tidak kembali kepada pemahaman para Shahabat maka yang terjadi adalah kesesatan.

Kita lihat, aliran² sesat yang ada, dalil dari Al Qur’an & hadits

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى