Halaqah 159 ~ Aqidah Ahlu Sunah terhadap Ahlu Bait Bag 03

Halaqah 159 ~ Aqidah Ahlu Sunah terhadap Ahlu Bait Bag 03

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-159 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Beliau mengatakan

وَقَالَ أَيْضًا لِلْعَبَّاسِ عَمِّه

Dan Beliau ﷺ telah mengatakan kepada Abbas ibn Muththalib paman Beliau ﷺ

وَقَدِ اشْتَكَى إِلَيْهِ أَنَّ بَعْضَ قُرَيْشٍ يَجْفُو بَنِي هَاشِمٍ

Abbas mengadukan kepada Nabi ﷺ bahwa sebagian orang Quraisy mereka tidak sopan kepada Bani Hasyim

فَقَالَ: ((وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ؛ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحِبُّوكُمْ؛ للهِ وَلِقَرَابَتِي))

Nabi ﷺ mengatakan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya mereka tidak beriman sampai mereka mencintai kalian karena Allāh ﷻ dan juga karena mereka adalah keluargaku, ini menunjukkan bahwasanya mencintai keluarga Nabi ﷺ dan loyal kepada mereka menghormati mereka ini adalah termasuk bagian dari keimanan dan menunjukkan sebuah kewajiban karena sampai Nabi ﷺ menafikan dan mengatakan mereka tidak beriman sampai mereka mencintai kalian lillah dan juga karena kalian adalah keluargaku, menunjukkan mencintai Ahlul Bait menurut Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah sebuah kewajiban dan sesat orang yang memusuhi keluarga Nabi ﷺ.

Hadits ini didhoifkan oleh sebagian ulama dan dikeluarkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi, ini tidak memudharati karena dalil yang lain menunjukkan tentang keutamaan keluarga Nabi ﷺ dan kewajiban kita untuk mencintai mereka.

وَقَالَ

Dan beliau mengatakan

إِنَّ اللهَ اصْطَفَى بَنِي إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى مِنْ بَنِي إسْمَاعِيلَ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ كِنَانَةَ قُرَيْشًا، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ

Sesungguhnya Allāh ﷻ telah memilih Nabi Ismail dan memilih dari anak-anak Ismail Kinānah (yang paling afdhal di antara keturunan Ismail adalah Kinānah), dan Allāh ﷻ memilih dari Kinānah Quraisyan (karena Kinānah memiliki banyak keturunan diantaranya adalah Quraisy, Allāh ﷻ memilih Quraisy daripada yang lain diantara keturunan Kinānah), dan Allāh ﷻ memilih Bani Hasyim di antara orang-orang Quraisy (Hasyim ini adalah kakeknya Rasulullāh ﷺ), dan Allāh ﷻ memilihku diantara Bani Hasyim.

Menunjukkan bahwasanya keluarga Nabi ﷺ (Bani Hasyim) ini adalah orang-orang pilihan karena Beliau ﷺ mengatakan Allāh ﷻ memilih Bani Hasyim di antara orang-orang Quraisy, Rasulullāh ﷺ Muhammad Ibn Abdillah Ibn Abdul Muththalib Ibn Hasyim, berarti Bani Hasyim (anak-anak Hasyim) termasuk diantaranya adalah Abdul Muthalib mereka adalah orang-orang pilihan dan Nabi ﷺ adalah orang yang terpilih di antara Bani Hasyim.

Maka hadits ini menunjukkan tentang keutamaan Ahlul Bait, yang mereka adalah keturunan Bani Hasyim, mereka adalah muslim dan keturunan Abdul Muththalib, hadits ini shahih diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim. Kemudian

وَيَتَوَلَّوْنَ أَزْوَاجَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ

Dan mereka loyal (mencintai) para istri Nabi ﷺ yang mereka adalah ibunya orang-orang yang beriman, sebagaimana Firman Allāh ﷻ

وَأَزْوَٰجُهُۥٓ أُمَّهَٰتُهُمْ
[Al-Ahzab:6]

Dan istri-istri beliau (yaitu istri-istri Nabi ﷺ) adalah ibu dari orang-orang yang beriman. Kalau ibu berarti kita harus menghormati beliau sebagaimana kita menghormati ibu kita atau lebih.

وَيُؤْمِنُونَ بأَنَّهُنَّ أَزْوَاجُهُ فِي الآخِرَةِ

Dan meyakini bahwasanya mereka adalah istri-istri Nabi ﷺ di akhirat, jadi sebagaimana mereka adalah istri-istri Nabi ﷺ di dunia maka mereka adalah istri-istri Nabi ﷺ di akhirat

خُصُوصًا خَدِيجَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أُمَّ أَكْثَرِ أَوْلاَدِهِ

khususnya Khadijah Ibu dari sebagian besar anak-anak Nabi ﷺ

وَأَوَّلَ مَنْ آمَنَ بِهِ

dan orang yang pertama beriman dengan Beliau ﷺ

وَعَاَضَدَهُ عَلَى أَمْرِه

dan menolong Beliau ﷺ dalam urusannya

وَكَانَ لَهَا مِنْهُ الْمَنْزِلَةُ الْعَالِيَةُ

dan Khadijah radhiyallāhu ta’ala anha memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Rasulullāh ﷺ

وَالصِّدِّيقَةَ بِنْتَ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا

Dan terkhusus juga Ash-Shiddiqah binta Ash-Shiddiq (yaitu Aisyah radhiyallāhu ta’ala anha putri dari Abu Bakr Ash-Shiddiq)

الَّتِي قَالَ فِيهَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم : ((فَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ))

yang dikatakan oleh Nabi ﷺ bahwasanya keutamaan Aisyah dibandingkan wanita-wanita yang lain ini seperti keutamaan Tsarīd (nama jenis makanan yang favorit) dibandingkan makanan-makanan yang lain, ini menunjukkan tentang keutamaan Aisyah.

Aisyah dan juga Khadijah ini adalah sebaik-baik istri-istri Nabi ﷺ, jadi istri Nabi ﷺ yang paling afdhol di antara mereka adalah Khadijah dan juga Aisyah, dan para ulama berselisih pendapat mana yang lebih afdhal apakah Khadijah atau Aisyah, dan pendapat yang lebih kuat bahwasanya masing-masing memiliki keutamaan dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh yang lain.

Istri-istri Nabi ﷺ selain Khadijah dan Aisyah adalah Hafsah bintu Umar, kemudian ada Zainab bintu Jahsy, ada Zainab bintu Khuzaimah, kemudian di sana ada Maimunah, ada Shofiyah bintu Huyay, ada Juwairiyah, dan sebagian besar istri-istri Nabi ﷺ dikuburkan di Madinah kecuali Khadijah yang dikuburkan di Makkah, dan juga Maimunah di sebuah tempat antara kota Makkah dan juga kota Madinah.

Dan Khadijah radhiyallāhu ta’ala anha dikatakan disini beliau adalah ibu dari sebagian besar anak-anak Nabi ﷺ karena telah lahir dari Khadijah radhiyallāhu ta’ala anha 4 orang wanita yaitu putri Nabi ﷺ Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah, kemudian di sana ada putra Beliau ﷺ yaitu Qasim dan juga Abdullāh, berarti ada dua laki-laki dan 4 wanita. Satu lagi putra Beliau ﷺ adalah Ibrahim yang dilahirkan oleh Maria sehingga beliau mengatakan di sini sebagian besar anak-anaknya, karena 6 diantaranya adalah dilahirkan oleh Khadijah radhiyallahu ta’ala ‘anha.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى