Halaqah 61 ~ Dalil Yang Menunjukkan Sifat Allāh ﷻ Ber-Makar Kepada Musuh Musuh-Nya

Halaqah 61 ~ Dalil Yang Menunjukkan Sifat Allāh ﷻ Ber-Makar Kepada Musuh Musuh-Nya

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-61 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Masuk pada pembahasan sifat di antara sifat-sifat Allāh ﷻ yaitu sifat Al-Makr li a’da’ihi yaitu sifat makar untuk musuh-musuh-Nya. Beliau mengatakan rahimahullah

وَقَوْلُهُ: وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَال
وَقَوْلُهُ


Dan firman Allāh ﷻ yang menunjukkan di antara sifat-sifat Allāh ﷻ, adalah firman Allāh ﷻ

وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَال

Dan Dia-lah Allāh ﷻ yang شَدِيدُ الْمِحَال yang sangat keras mihalnya. Al-mihal artinya yaitu menandingi makar, berarti maksudnya apabila disana ada yang berusaha untuk membuat makar, menipu Allāh ﷻ dan membuat makar kepada Allāh ﷻ maka Allāh شَدِيدُ الْمِحَال Allāh ﷻ sangat membalas makar tersebut dan makar Allāh ﷻ lebih dahsyat.

Dan ini menunjukkan bahwasanya diantara sifat Allāh ﷻ adalah makar dan membuat tipu daya tapi harus kita ketahui disini membuat makar bagi orang yang membuat makar untuk Allāh ﷻ atau membalas makar orang yang berbuat makar untuk Allāh ﷻ. Orang yang mau menipu Allāh ﷻ atau memakari Allāh ﷻ maka Allāh ﷻ Dia-lah yang membalas makar tersebut, berarti ini diantara ayat yang menunjukkan bahwasanya diantara sifat Allāh ﷻ adalah Allāh ﷻ memakari musuh-musuh-Nya membalas makar musuh-musuh-Nya.
Para ulama menjelaskan disini harus kita menambah kalimat untuk musuh-musuh-Nya atau kepada musuh-musuh-Nya, tidak cukup kita mengatakan Allāh ﷻ memiliki sifat makar dan asalnya yang namanya makar ini asalnya dia adalah tidak baik, menipu membuat makar, kapan dia baik ketika dia maksudnya adalah menunjukkan pembalasan karena ini menunjukkan tentang qudratullah (kekuasaan Allāh ﷻ) dan Allāh ﷻ telah mensifati diri-Nya di dalam Al-Quran dengan hal ini dan kalau kita perhatikan sifat tersebut senantiasa digandengkan dengan pembalasan yaitu membalas makar musuh-musuhnya.

الْمِحَال artinya adalah al-mughalabah artinya mengalahkan makar musuh-musuh-Nya, berarti di sini ada musuh yang berbuat makar kepada Allāh ﷻ kemudian Allāh ﷻ membalasnya dan disini disifati dengan syiddah berarti sangat dahsyat makar Allāh ﷻ kepada musuh-musuh-Nya. Sehingga pelan-pelan Allāh ﷻ menghancurkan mereka dari arah yang mereka tidak rasakan, ini berarti makar yang luar biasa, mereka merasa mengalahkan mereka merasa menipu Allāh ﷻ mereka merasa bisa menghancurkan Rasulullah ﷺ menghancurkan agama Islam ini ternyata secara tidak sadar dan ini tipu daya Allāh ﷻ dan makar Allāh ﷻ ini luar biasa dan mereka tidak merasa tahu-tahu mereka sudah di depan adzab yang menyedihkan dan mereka tidak merasa yang demikian.

Dan ini kejadian banyak sekali yang dialami oleh para nabi para rasul dan juga wali-wali Allāh ﷻ, bagaimana Allāh ﷻ membuat makar atau membalas makar orang-orang yang ingin menghancurkan Islam, ingin membunuh seorang nabi, memusuhi wali-wali Allāh ﷻ. Maka hati-hati orang-orang yang mereka siang dan malam membuat makar, membuat rencana bagaimana menghancurkan Islam bagaimana menghancurkan agama Allāh ﷻ, mereka membuat makar dan Allāh ﷻ akan membalas maka mereka dari arah yang mereka tidak sangka, mungkin mereka hancur lebur dengan sebab makar mereka sendiri, berusaha siang dan malam pagi dan sore mengumpulkan ilmuwan mengumpulkan orang-orang yang pintar dan seterusnya untuk menghancurkan Islam tapi Allāh ﷻ menghancurkan mereka dengan makar mereka tadi, akhirnya mereka saling membunuh satu dengan yang lain, hancur dari awal sampai akhir.

Kita lemah tetapi Allāh ﷻ Maha Kuat, kita tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan tapi Allāh ﷻ mengetahui apa yang mereka pikirkan apa yang mereka rencanakan, maka seorang muslim dan kaum muslimin bertawakal kepada Allāh ﷻ, bersabar, pelajari agama, melaksanakan agama, menyampaikan agama dengan baik

وَإِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لَا يَضُرُّكُمۡ كَيۡدُهُمۡ شَيۡ‍ًٔاۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا يَعۡمَلُونَ مُحِيطٞ ١٢٠

Kalau kalian bersabar kalian bertakwa maka makar mereka tidak akan memudhoroti kalian, Allāh ﷻ yang akan menghadapi mereka dengan makar-Nya yang luar biasa, sesungguhnya Allāh ﷻ meliputi apa yang mereka kerjakan, maka kita tetapkan bahwasanya Allāh ﷻ Dia memiliki sifat Al-Mihal sesuai dengan keagungan Allāh ﷻ.

Kemudian beliau mendatangkan firman Allāh ﷻ

وَقَوْلُهُ: وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Dan mereka membuat makar, merencanakan ingin memberikan mudhorot kepada nabiyullah ‘Isa ‘Alaihissalam, berencana melaporkan dan seterusnya membuat makar kepada nabi ‘Isa ‘Alaihissalam وَمَكَرَ اللَّه dan Allāh ﷻ juga membuat makar untuk mereka,

وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِين

Dan Allāh ﷻ Dia-lah sebaik-baik yang membuat makar.

Apa yang bisa dilakukan oleh seorang manusia, sampai dimana dia mampu membuat makar pasti dia memiliki keterbatasan, kekurangan ilmu kekurangan kemampuan tapi Allāh ﷻ ketika dia membalas makar musuh-musuh-Nya maka ini adalah makar yang dahsyat untuk mereka tidak bisa mereka menghadapi yang demikian. Allāh ﷻ Maha mengetahui apa yang mereka bicarakan dan akan membalas makar tersebut, apa yang terjadi Subhanallāh Allāh ﷻ mengangkat nabi-Nya yaitu nabi ‘Isa ‘Alaihissalam, Allāh ﷻ tahu tentang apa yang direncanakan oleh mereka musuh-musuh nabiyullah ‘Isa ‘Alaihissalam.

Allāh ﷻ angkat nabi ‘Isa ‘Alaihissalam ke atas kemudian Allāh ﷻ menjadikan sebagian mereka ada yang mengatakan dia adalah orang yang berusaha untuk menunjukkan di mana nabi ‘Isa, dijadikan dia serupa dengan nabi ‘Isa ‘Alaihissalam, sehingga siapakah yang dibunuh siapakah yang disalib? Orang tersebut karena dia oleh Allāh ﷻ diserupakan seperti nabi ‘Isa, dari wujudnya dari fisiknya ini nabi ‘Isa tapi dari sifatnya ini bukan sifat nabi ‘Isa ‘Alaihissalam sehingga mereka menyalib dan mereka dalam keadaan ragu siapa sebenarnya yang mereka salib.

Adakah yang lebih dahsyat daripada makarnya Allāh ﷻ? Allāh ﷻ selamatkan nabi ‘Isa ‘Alaihissalam dan Allāh ﷻ ‘ala kulli syai’in qadir, menjadikan sebagian mereka justru yaitu musuhnya yang berusaha untuk menunjukkan dimana nabi ‘Isa supaya dia dibunuh justru dialah yang dijadikan serupa dengan nabi ‘Isa ‘Alahissalam sehinggga dialah yang dibunuh dan dialah yang disalib

وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِين

Dan Allāh ﷻ Dia-lah sebaik-baik yang membalas makar.

Kemudian beliau mendatangkan firman Allāh ﷻ

وَقَوْلُهُ: إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًا وَأَكِيدُ كَيْدًا

Dan Firman Allāh ﷻ sesungguhnya mereka membuat makar, كَيْد ini hampir sama maknanya dengan makar (tipu daya), sesungguhnya mereka yaitu orang-orang musyrikin quraisy mereka membuat tipu daya untuk menghalangi dakwah Rasulullah ﷺ

وَأَكِيدُ كَيْدًا

Dan Aku pun membuat tipu daya untuk mereka, sehingga mereka pun gagal dalam seluruh tipu daya mereka karena mereka menghadapi Allāh ﷻ yang Maha Mengetahui yang kalau dia membalas tipu daya musuh-musuh-Nya maka ini adalah pembalasan yang dahsyat, وَأَكِيدُ كَيْدًا dan Aku membuat makar dengan sungguh-sungguh. كَيْدًا ini adalah ta’kid yaitu menguatkan dan ini menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ dia memiliki sifat كَيْد dan sungguh-sungguh Allāh ﷻ memiliki sifat كَيْد sesuai dengan keagungan Allāh ﷻ dan sama dengan sifat makar tadi kita takyid (ikat) di sini yaitu membuat tipu daya untuk musuh-musuh Allāh ﷻ yang berusaha untuk menipu Allāh ﷻ.

Jadi tidak boleh kita mutlakkan begitu saja Allāh ﷻ memiliki sifat كَيْد, tidak cukup disitu tapi kita katakan Allāh ﷻ memiliki sifat كَيْد terhadap musuh-musuh-Nya yang membuat makar dan menipu Allāh ﷻ

وَقَوْلُهُ

Dan juga Firman Allāh ﷻ

وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ

Dan mereka membuat makar dan Kami pun membuat makar, وَمَكَرُوا مَكْرًا sungguh-sungguh mereka membuat makar dan Kami pun juga membuat makar, ini juga untuk menguatkan, مَكْرًا disini menguatkan, menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ memiliki sifat ini tapi sekali lagi ini adalah untuk membalas makar musuh-musuh-Nya

وَهُمْ لا يَشْعُرُون

Dan mereka tidak menyadari yang demikian, ini kaum sebagian nabi yang mereka membuat makar kepada nabi tersebut dan berusaha untuk mengganggunya menyakitinya dan membuat makar akhirnya Allāh ﷻ membalas makar ini dan menghancurkan mereka.

Jadi disana ada empat ayat yang disebutkan oleh beliau di sini dari firman Allāh ﷻ

وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَال

sampai

وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ

Maka kita sebagai seorang muslim menetapkan sifat ini bagi Allāh ﷻ sesuai dengan keagungan-Nya dengan mentakyidnya (mengikatnya) yaitu Allāh ﷻ membuat makar untuk atau kepada musuh-musuh-Nya yang membuat makar untuk Allāh ﷻ.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى