Halaqah 50 ~ Nama Nama Ahlu Bid’ah

Halaqah 50 ~ Nama Nama Ahlu Bid’ah

📘 Bab 06 – Tentang Keluar dari Penamaan Islam

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-50 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.

Kalau kita melihat perbedaan nama² Ahlus Sunnah dengan nama² Ahlu Bida, kita lihat nama² Ahlu Bida ada diantara mereka yang bernama 
  • al Khowarij, 
  • Jahmiah, 
  • Asyairoh, 
  • al Manturidiah, 
  • al Kullabiah kemudian 
  • al Murjiah, 
  • ar Rofidhoh 
  • az Zaidiyah, 
  • Qodariah, 
  • Jabriah. 
Kita lihat nama² aliran tadi tidak kembali kepada Islām tapi kemungkinan yang pertama kembali kepada muasisnya bukan kembali kepada Islām tapi kembali kepada Muasisnya karena muasis ini membawa sesuatu yang baru yang tidak ada didalam Islām akhirnya bukan dinisbahkan kepada Islām tapi dinisbahkan kepada Muasisnya, diantaranya 
  • Jahmiah Ibnu Sofwan, 
  • al Qulabiyah dinisbahkan kepada Abdullah Ibnu Qullab, 
  • Ahmadiyyah dinisbahkan kepada Mirza Ghulam Ahmad dst.
Ini sudah penamaan yang salah, kenapa menisbahkan diri kepada orang nya kepada Muasisnya, berarti dia membawa sesuatu yang baru yang tidak diajarkan oleh Nabi ﷺ.

Atau terkadang nama tersebut diambil dari isi dari Bid’ahnya, contoh al Murjiah diambil dari kata al Irja yang maknanya adalah takhir/mengakhirkan atau diambil dari kata roja, kalau diambil dari kata Al Irja yang maknanya adalah takhir sebagaimana Firman Allāh – أَرْجِهْ وَأَخَاهُ – Akhirkan/ditunda maksudnya adalah mereka mengakhirkan amalan, menjadikan amalan itu bukan termasuk Iman. Karena orang² Murjiah mengatakan bahwasanya amalan bukan termasuk Iman.

Atau dari kata Roja artinya mereka terlalu memberikan Roja kepada pelaku dosa besar, kemudian mengatakan tidak masalah melakukan dosa besar ini tidak memudhoroti karena ini bukan termasuk Iman. Berarti diambil nama mereka dari inti bidah mereka.

Atau Rofidhoh diambil dari kata Roqob yang artinya adalah menolak karena mereka menolak ke khalifahan Abu Bakar & juga Umar Oleh sebab itu mereka dinamakan Rofidhoh.

Atau Orang² Khowarij diambil dari kata khuruj karena mereka mengeluarkan pelaku dosa besar dari Islām, atau khuruj yang berarti mereka memberontak kepada pemerintah & juga penguasa yang sah, karena keluar memberontak kepada mereka juga dinamakan dengan khuruj, sehingga mereka dinamakan dengan Khowarij, dilihat dari Inti bidah mereka.

Atau diambil/aliran tadi namanya tempat dia keluar/sejarah dia keluar seperti Mu’tazilah dinamakan Mu’tazilah karena wafin saat itu dia meninggalkan majlisnya Hasan Al Basri karena dia I’tazala meninggalkan majlisnya Hasan Al Basri maka dinamakan dia & orang² yang mengikutinya dinamakan Al Mu’tazilah.

kita lihat disini perbedaan Antara nama² Ahlus Sunnah dengan nama² aliran tersebut. Aliran² tadi tidak kembali kepada Islām adapun nama² Ahlus Sunnah maka kembali kepada Islām.

Bagi yang mencermati nama² tersebut dia akan melihat bahwasanya nama² tersebut kembali kepada Islām, belum lagi ciri² yang lain & juga perbedaan yang lain nama² yang ada didalam Ahli Sunnah ini tidak menyebabkan wala & Baro selain kepada Islām berbeda dengan nama² tadi, adapun nama² tadi maka disitu ada wala & Baro nya bukan kepada Islām bukan atas nama Islām tetapi atas nama yang lain.

Jika Islām Jamaah, kenapa dinamakan Islām Jamaah karena Intinya pada jamaahnya karena itu memang yang dikonsentrasikan tentang masalah Jamaah, berkaitan dengan Jamaah, yang namanya Jamaah harus ada Imam nya yang namanya Imam harus di baiat

لا إسلام إلا بجماعة

Kita ini harus (Islām)nya Harus Jamaah, Oleh sebab itu dinamakan Islām Jamaah.

Terkadang namanya benar tapi isi nya yang tidak benar yang dituntut dari kita nama & juga isinya, Isinya sudah disebutkan tentang keharusan untuk berpegang teguh dengan Islām, sekarang disebutkan tentang keharusan untuk bernama dengan nama yang Islām, Jadi namanya harus syarii & Isinya juga harus Islāmi tidak cukup dengan penamaan atau gelar saja yang Islāmi tetapi isinya jauh dari Islām.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى