Halaqah 44 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Kadar Minimal Rukun² Iman | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Kita keluarkan disini kadar minimal dari beriman terhadap rukun Iman yang enam, adapun beriman Kepada Allah

أن تؤمن بالله
 
Maka kadar yang wajib yang minimal/ yang mencukupi adalah

❶ Beriman dengan keberadaan Allah
Artinya Allah itu ada, itu harus ada dalam diri seseorang.

❷ Bahwasanya Allah (Yang ada tadi) Rab yang memiliki sifat² Rububiyya. Jika ada tapi tidak memiliki sifat Rububiyyah berarti dia kurang dari yang minimal. Tidak dinamakan beriman kepada Allah.

❸ Meyakini bahwsanya Rabb tadi adalah yang disembah Ilah, kalau dia meyakini wujudnya Allah bahwasanya Dia adalah Rab, tapi tidak menyembah Allah berarti dia kurang dari kadar wajib.

❹ Dia meyakini bahwasanya yang disembah tadi/ Rabb tadi dia memiliki Nama dan juga sifat, minimal dia meyakini Allah itu punya Nama dan punya sifat, apa sifat²Nya? Kalau dia tidak menyebutkan dia tidak tau Allah punya sifat Istiwa, Ashobi’, tapi dia yakin Allah punya Nama dan juga Sifat batal tidak keimanannya ? TIDAK, karena kadar minimal dia meyaki Allah itu punya Nama dan juga Sifat, masalah perinciannya dia tidak tau karena memang belum belajar itu tidak sampai membatalkan keimanan dia, tapi kalau sudah dia dengar dari Ustadz atau Al-Quran misalnya Allah punya nama demikian harus diyakini, dia membaca Al-Quran Allah mengatakan

وهو الله غفور الر حيم

Diantara nama Allah adalah Ghofur arahhim.

Ketika dia sudah dengar maka dalam keadaan demikian dia harus meyakini bahwasanya diantara nama Allah adalah al Ghofurur rohim, diantara sifat Allah Istiwa

الرحمن على العرش استوى

Maka dalam keadaan sudah mendengar tadi kewajiban bagi dia adalah untuk meyakini Allah memiliki sifat al Istiwa.

Ini kadar minimal dari beriman kepada Allah

وملا ئكته
 
Dan Malaikat² Nya.

Maka kadar minimalnya

❶ Meyakini bahwasanya mereka adalah makhluk.
Berarti mereka itu adalah makhluk Allah, bukan sekedar hayalan semata atau cerita fiktif semata.

❷ Afa diantara mereka yang ditugaskan menurunkan wahyu kepada para Nabi. Dia meyakini bahwasanya disana ada Malaikat yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu sudah cukup, kalau ditanyakan siapa namanya, tidak tau, jangan dihukumi dia sebagai orang yang keluar dari agama Islam. Dia punya kadar yang minimal, masalah dia tidak tau Malaikatnya itu bukan masuk kadar minimal, jika kita tau itu tambahan, tambahan Ilmu dan setelah datang tadi kewajiban kita untuk meyakini, setelah datang ilmu bahwasanya yang menyampaikan wahyu adalah Jibril maka kewajiban kita adalah beriman.

Oleh karena itu ketika mengetahui namanya bertambah keimanan, harus berbeda antara orang yang tau dengan orang yang tidak tau

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ

Sama² memiliki kadar minimal, orang awam tqdi punya kadar minimal & seorang penuntut Ilmu ketika dia tau Ilmu berarti tambah keimanannya namanya adalah Jibril nama lainnya Ruhul kudus Ruhul Amin dia memiliki sifat Amin dia memiliki sifat Kudus jauh dari dosa dia bisa menjelma dst. Tentunya berbeda keimanan Tholabul ilmu dengan iman seorang awam, semakin dia banyak menuntut Ilmu diharapkan semakin banyak keimanan.

و كتبه
 
Kitab
Maka kadar minimalnya

❶ Kita meyakini bahwasanya Allah menurunkan kitab kepada siapa yang Allah kehendaki diantara para Rasul. Jadi dia mempunyai keimanan yang global Allah Dia menurunkan Kitab didunia ini kepada Rasul/Utusan bukan kepada sembarang orang tapi utusan Allah, Allah berikan kepadanya Kitab didalamnya ada perintah didalamnya ada larangan.

❷ Kitab² tadi digunakan kepada mereka untuk menghukumi diantara manusia, karena didalamnya ada hukum Allah, menghukumi ini boleh atau tidak ini haram ini haram ini wajib ini sunnah dari kitab² tersebut didalamnya ada hukum² Allah, jadi sangat global dia meyakini kitab² tersebut didalamnya ada hukum Allah dengan itulah para Rasul & para Nabi mereka menghukumi diantara manusia.

❸ Meyakini bahwasanya Kitab² sebelum al-Quran telah dihapus dengan al-Quran, ini adalah kadar minimal dari beriman dengan kitab, masalah dia tidak tau tentang Kitab Taurat, Injil, Shuhuf Ibrahim, Shuhuf Musa, itu bukan termasuk kadar minimal, itu adalah tambahan pengetahuan. Minimal dia meyakini Allah menurunkan Kitab dan Kitab² tadi adalah untuk menghukumi diantara manusia dilakukan oleh para Rasul kemudian dia meyakini bahwasanya al-Quran yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ ini adalah Nasiqoh (dia adalah penghapus terhadap kitab² sebelumnya).

و رسوله

Beriman dengan para Rasul maka

❶ Minimal adalah seseorang meyakini bahwsanya Allah mengutus para Rasul untuk berdakwah, Allah mengutus (ada utusan) itu keyakinan yang termasuk kadar minimal.

❷ Rasul tersebut mendakwahkan kepada Tauhid.

❸ Rasul yang terakhir adalah Muhammad tidak ada Rasul setelah beliau ﷺ. Adapun siapakah tentang perincian para Rasul tadi nama²nya sifat²nya kekhusuan para Rasul maka ini adalah kadar yang tambahan.

واليوم الآخر

❶ Meyakini bahwasanya Allah akan membangkitkan maksudnya adalah menghidupkan, jadi yang sekarang ini sudah meninggal dunia dan kelak yang meninggal dunia semuanya akan dibangkitkan ini harus kita yakini minimal, Allah akan membangkitkan manusia jika sampai ini tidak ada keluar dari agama Islam.

❷ Meyakini bahwasanya Allah akan membalas, jadi mereka dibangkitkan bukan dibangkitkan/dihidupkan begitu saja tapi untuk dibalas

❸ Dibalas dengan Surga atau Neraka. Berarti harus meyakini adanya Surga & Neraka. Yang ketiga ini bisa dimasukan yang kedua Allah akan membalas mereka dengan Surga atau neraka. Adapun perincian yang terjadi disana maka ini adalah kadar yang merupakan tambahan, kalau kita ketauhi secara terperinci tentunya akan berpengaruh sekali terhadap keyakinan seseorang, bukan hanya secara global Allah akan membangkitkan, Allah akan membalas tapi kalau kita tau tentang perincian apa yang terjadi di hari akhir ini adalah tambahan Ilmu & juga tambahan keimanan.

Adapun Takdir maka kadar minimalnya

❶ Beriman bahwa Allah telah menakdirkan segala sesuatu yang baik maupun yang buruk sejak dahulu.

❷ Tidaklah terjadi didunia ini kecuali dengan kehendakNya.

Maka ini adalah kadar minimal dari Beriman dengan Takdir, sehingga diharapkan kita mengetahui tentang keadaan diri kita (sebagai seorang dai, sebagai seorang mualim) kita memiliki target, memiliki kebijaksanaan didalam mendakwahi orang lain.

الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang