Halaqah 43 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Rukun Iman Ada Enam | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Kemudian beliau menyebutkan bahwasanya cabang² keimanan yang jumlahnya 73 ternyata dia memiliki rukun yaitu bagian yang paling penting didalam Iman tadi & jumlahnya ada 6 dan tentunya letaknya diantara cabang² keimanan tadi dia berada di tingkat yang paling tinggi, 1 sampai 6 ini adalah enam rangking yang pertama ditempati oleh Arkanun Iman, yang merupakan 6 perkara yang paling penting yang paling besar pahalanya didalam cabang² keimanan tadi jumlahnya ada 6. Tentunya yang paling tinggi adalah لا إله الا الله dan qaulu Laillaha illallah ini masuk didalam al Imanu illah yang merupakan rukun iman yang paling tinggi yang paling pertama Iman Kepada Allah.

Iman Kepada Allah
Iman Kepada Malaikat
Iman Kepada Kitab
Iman Kepada Rasul
Iman Kepada Hari Akhir
Iman Kepada Takdir

Inilah yang menempati 6 yang pertama dari cabang² keimanan & dia adalah arkan (rukunnya) yang paling penting artinya kalau sampai satu diantara rukun Iman ini tidak ada maka bisa keluar dari keImanan ini adalah termasuk Arkan/rukunnya yang paling penting didalam cabang² keimanan dari 1 sampai 70 cabang lebih ini, maka adalah 6 perkara ini.

Adapun yang selainnya maka ini terbagi² ada diantaranya yang merupakan ushulul Iman atau arkanul Iman/pondasi keimanan & ada diantaranya yang kamulul iman al wajib & ada yang kamulul iman al Mustahah.

Kalau yang Ushulul Iman/ pondasi keImanan rukun² Iman maka maka jumlahnya ada 6 yang nomor 7 sampai yang – أدناها – maka itu terbagi menjadi 2, ada yang merupakan kamulul iman al Wajib kesempurnaan iman yang wajib & ada kesempurnaan iman yang dianjurkan kamulul iman mustahab. Jadi jangan kita tertipu ucapan dengan kesempurnaan kemudian dianggap itu tidak harus. Kesempurnaan itu ada dua

❶ Kesempurnaan yang wajib
❷ Kesempurnaan yang sunnah

Kesempurnaan yang wajib seperti misalnya berbakti kepada orang tua, menafkahi istri & anak, Silaturahim, shalat, Puasa

Kesempurnaan yang sunnah/ Mustahab misalnya shalat rawatib, puasa senin kamis, shodaqoh.

Ini tadi ada didalam cabang² keimanan dari 7 samapai yang akhir, kesempurnaan Iman yang wajib kalau sampai ditinggalkan ia berdosa, Kesempurnaan yang mustahab kalau dia tinggalkan maka dia tidak berdosa, maka yang beliau sebutkan disini adalah yang rukun² dulu diantara 70 cabang lebih tadi, beliau isyaratkan sebagaimana Nabi mengisyaratkan ada yang أعلا ada yang أدنا menunjukan bahwasanya iman ada yang berupa amalan yang bathin & ada amalan yang dhohir maka beliau dengan menyebutkan yang rukun diantara cabang² keimanan tadi, beliau mengatakan rahimahullah

وأركانه ستة
 
Rukun²nya ada enam

أن تؤمن بالله، وملائكته، و كتبه،و رسله، و اليوم الآخر، وتؤمن بالقدر

① Beriman Kepada Allah
② Beriman Kepada Malaikat
③ Beriman Kepada Kitab²Nya
④ Beriman Kepada Rasul²Nya
⑤ Beriman Kepada Hari Akhir
⑥ Beriman Kepada Takdir yang baik maupun yang buruk, semuanya dari Allah

Ini menunjukan tentang keharusan kita memperhatikan perkara² yang dimasukan didalam agama kita sebagai rukun. Jika kita tau bahwasanya Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Akhir, Takdir ini adalah dijadikan oleh Allah sebagai rukun keimanan, yang kalau sampai satu diantara rukun Iman tadi tidak ada batal keimanannya, maka kita harus punya perhatian terhadap mempelajari rukun Iman yang enam ini. Sebagaimana kita membahas Islam , kita kita harus punya perhatian terhadap rukun Islam yang lima, ketika datang waktu Subuh, Dhuhur, Ashar rasakanlah bahwasanya kita ini sedang melakukan perkara yang besar diantara ibadah² yang diwajibkan oleh Allah, ketika datang Ramadhan berpuasa selama 30 hari kita sedang melakukan perkara yang besar dalam agama ini, dimasukan oleh Allah didala, Rukun, kalau kita termasuk orang yang punya harta maka ingat kewajiban Zakat yang ada didalam harta tersebut ini termasuk syiar bahkan fia termasuk rukun didalam agama Islam, kalau kita memang punya kemampuan untuk melakukan haji kebaitullah maka jangan ditunda kalau kita memang punya harta kita punya kemampuan fisik & kita punya mahrom bagi wanita maka jangan kita tunda tapi harus kita laksanakan & segera kita laksanakan karena ini adalah dimasukan oleh Allah didalam rukun Islam perkara yang besar didalam agama ini termasuk masalah rukun Iman ini.

Maka kita pelajari dengan baik tentang Iman kepada Allah dst, tentunya mempelajari rukun Iman yang enam ini & didalamnya ilmu yang luas, penjabaran yang luas tentang Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat Kitab dst, dan tidak semua yang ada didalam beriman kepada Malaikat kitab dst itu langsung wajib bagi semuanya, harus mengenal Nama² Malaikat misalnya atau tentang amalan² Malaikat, atau nama² para Rasul yang disebutkan didalam al-Quran & hadits, apakah menjadi kewajiban bagi seseorang sehingga dinamakan beriman kepada Malaikat & beriman kepada Rasul, dia harus mengenal/hafal itu semuanya? Maka jawabannya adalah bukan sebuah keharusan disana ada kadar tambahan & disana ada yang wajib, kadar dalam beriman dengan rukun Iman yang enam.

Ada kadar yang wajib yang cukup , kadar wajib yang mencukupi, mencukupi dinamakan sebagai orang yang Beriman Kepada Allah, Beriman Kepada Kitab, Beriman Kepada Rasul dst. Ada kadar yang tambahan kesempurnaan maka hendaklah kita mengetahui apa itu kadar yang wajib, jangan sampai maksud kita mengetahui kadar yang wajib saja jangan sampai kita hanya memiliki sesuatu yang tidak mencukupi wajibnya, oleh sebab itu kita harus mengetahui apa yang wajib sebenarnya jangan sampai yang kita memiliki masih kurang dari kadarnya, karena ini kadar yang minimal, kadar yang minimal yang mencukupi kita harus tau apa kadar yang mencukupi dari iman Kepada Allah, sehingga kita bisa menimbang dan melihat keadaan kita sudah apa belum & kita dalam mendakwahi orang lain kita juga lebih bijaksana kalau kita mengetahui mana kadar yang wajib, mana kadar yang harus dimiliki minimal dimiliki oleh seseorang, karena kalau kita tau mana kadar yang wajib kita tidak mebenbankan kepada orang lain diluar dari kemampuannya (yang penting antum bisa / memahami ini atau itu maka itu sudah kadar yang minimal), antum sudah dinamakan orang beriman kepada Allah .

Setelah itu jika memang punya kemampuan maka silahkan mempelajari lebih luas tapi minimal adalah memiliki keimanan ini dan itu, sehingga seseorang punya target yang penting dia sudah paham yakin bahwasanya Malaikat adalah makhluk Allah dan bahwasanya diantara Malaikat ada malaikat Jibril atau Malaikat yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu kepada seorang Rasul maka itu sudah cukup dinamakan sebagai orang yang beriman kepad Malaikat. Ini menjadikan kita lebih bijakasana dalam mendakwah.

الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang