Halaqah 47 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Diinil Islam Bil Adillah: Dalil Ihsan | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah
🔊 Halaqah 47 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dīnil Islam Bil Adillah: Dalil Ihsan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Kemudian beliau mendatangkan dalil

ودليل قوله تعلى
وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ

 
QS Luqman 22
Dan barangsiapa yang menyerahkan wajahnya kepada Allah dan ia dalam keadaan muhsin(baik maqom Mushyahada maupun Muroqobah) maka sungguh dia telah berpegang dengan tali yang kuat

Yuslim – يُسْلِمْ -menyerahkan diri dan dia merasa diawasi oleh Allah atau beribadah seakan² dia melihat Allah, jadi Muhsin disini masuk didalamnya Musyahadah maupun Muhadhoroh (umum).

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
 
QS An-Nahl 128
Allah bersama orang² yang bertaqwa & Allah bersama dengan orang² yang Muhsin.

Masuk didalamnya (dua²nya Musyahadah maupun Muroqobah) ini masuk didalam Ihsan & ini menunjukan keutamaan orang yang sampai derajat Ishan ini bahwasanya Allah bersama mereka, Allah bersama orang² yang Muhsin yang merasa diawasi oleh Allah, Allah bersamanya maksudnya Allah akan menolong dia.

Ketika melakukan sesuatu & kita ingat Allah dan merasa diawasi oleh Allah kita akan merasakan kemudahan pertolongan & diberikan oleh Allah taufiq untuk berakhlak untuk beradab, itu semua pertolongan dari Allah subhanahu wa Taala

وقوله تعلى
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

 
[QS Ath-Thalaq/65 : 3]
Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupinya.

وقوله تعلى
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ
وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

 
QS Ash-Shuara 217-219
Dan bertawakalah kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Menyayangi (kemudian Allah menyebutkan sifatNya) yang melihatmu ketika dalam keadaan kau shalat.

Berarti disini maqomnya adalah Muroqobah yaitu merasa diawasi oleh Allah.

وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ

Dan bulak-balik dirimu dalam keadaan sujud

إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Sesunggunya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

وقوله تعلى
وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِن قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ ۚ …

 
QS Yunus 61
Tidaklah engkau dalam sebuah keadaan & tidaklah engaku membaca al-Quran & tidaklah kalian (engkau disini Nabi Muhammad ﷺ) semuanya tidaklah kalian mengamalkan sebuah amalan (amaln apasaja yang baik maupun yang buruk) kecuali kami melihat ketika kalian memulai amalan tersebut.

Maka ini dalil tentang Maqom Muroqobah dan yang sebelumnya adalah muroqobah, adapun QS QS An-Nahl 128 maka masuk didalamnya Muroqobah maupun Musyahadah.

الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 
Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang