Halaqah 32 ~ Orang-orang Quraisy Meminta Mujizat | HSI 10.2

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين


Halaqah yang ke 32 dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah tentang ”Orang-orang Quraisy Meminta Mujizat”.

Orang-orang Quraisy semakin keras didalam menentang dakwah Rasulullãh shallallahu alaihi wasallam, mereka menggunakan cara yang lain didalam usaha menghentikan dakwah Nabi shallallahu alaihi wasallam dan melemahkan beliau, yaitu dengan cara meminta beliau shallallahu alaihi wasallam untuk mendatangkan mukjizat yang menunjukkan bahwa beliau shallallahu alaihi wasallam adalah seorang Nabi, semua itu mereka lakukan hanya ingin membantah dan mendustakan beliau rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Berkata orang-orang Quraisy kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam :

berdoalah kamu kepada Rabb mu untuk kami supaya Allāh menjadikan bukit Shofa ini emas dan kami pun akan beriman denganmu

Beliau ﷺ berkata

dan apakah kalian benar akan melakukannya?

Mereka menjawab

iya

Berkata Abdullah, maka Nabi pun berdoa kemudian datanglah Jibril alaihi salam dan berkata :

sesungguhnya Rabbmu ajja wajalla mengucapkan salam untuk mu dan Allāh berkata kalau kamu ingin maka bukit Shofa ini akan menjadi emas untuk mereka, kemudian barang siapa yang kafir diantara mereka setelah itu Aku akan mengazab dengan azab yang belum pernah Aku mengazab dengannya seorang pun dialam ini dan kalau engkau ingin maka mereka akan diberi pintu Taubat dan rahmat

Berkata Nabi shallallahu alaihi wasallam :

pintu Taubat dan rahmat

(Hadīts riwayat Ahmad & Al Hakim dan beliau menshahihkannya)

Berkata Abdullah Ibn Abbas maka Allāh menurunkan ayat ini

وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالْآيَاتِ إِلَّا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الْأَوَّلُونَ ۚ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا ۚ..

maka tidaklah mencegah Kami untuk mengirim tanda tanda kekuasaan Kami (mukjizat) kecuali karena sebab orang-orang terdahulu yang mereka telah mendustakan dan Kami telah berikan kepada Tsamud Unta sebagai mukjizat [QS Al-Isra’ 59]

Riwayat ini diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad dengan sanad yang jayyid.

Maksudnya sebagaimana mukjizat Hud alaihi salam tidak bermanfaat kepada kaumnya maka demikian pula orang-orang musyrikin Quraisy, mukjizat Nabi ﷺ tidak bermanfaat bagi mereka.

Akan tetapi ketika mereka (orang-orang Quraisy) terus meminta kepada Nabi ﷺ mukjizat akhirnya Nabi memenuhi permintaan mereka dan memperlihatkan kepada mereka terbelahnya bulan sehingga disebutkan bahwa Gunung Hira berada diantara keduanya (Hadīts riwayat Al Bukhari & Muslim)

Abdullāh bin Mas’ud saat itu melihat sendiri bagaimana terbelahnya bulan di Mekkah dan atsar kisah ini ada didalam shahih Bukhori & Muslim.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menceritakan kejadian ini didalam Al Qur’an, Allāh mengatakan

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ

Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan dan apabila mereka melihat tanda kekuasaan mereka berpaling dan mengatakan ini adalah sihir yang terus menerus [QS Al-Qamar 1-2]

Demikianlah orang-orang musyrikin yang mereka memang ingin membantah dan mendustakan setelah melihat terbelahnya bulan mereka mengatakan ini adalah sihir

Ada riwayat bahwa sebagian orang-orang Quraisy menawarkan kekuasaan harta dan wanita kepada Nabi ﷺ dengan harapan Nabi menghentikan dakwah nya sebagaimana didalam Al Musanaf karya Ibnu Abi Syaibah dan yang lain, namun didalam sanadnya ada pembicaraan.

Sebagaimana disana ada riwayat dimana mereka menawarkan kepada Nabi ﷺ supaya mereka bergantian didalam beribadah, Nabi menyembah Tuhan-tuhan mereka selama setahun dan mereka akan menyembah selama setahun. Diriwayatkan oleh Ath Thabary didalam Ta’rif nya dan didalam sanadnya juga ada pembicaraan.

Adanya pembicaraan didalam sanad bukan berarti peristiwa itu tidak terjadi sama sekali, banyak sekali disana kejadian-kejadian didalam sejarah yang terjadi dan kita tidak bisa menegakkan dalil dalil yang shahih atasnya.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang