Halaqah 24 ~ Buah Beriman Dengan Takdir Allah Bagian 2 | HSI 9

📘 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Takdir Allah
🔊 Halaqah 24 ~ Buah Beriman Dengan Takdir Allah Bagian 2

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين


Halaqah yang Ke-24 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allah adalah tentang Buah Beriman Dengan Takdir Allah Bagian yang Kedua

9. Membuahkan semangat yang tinggi didalam melakukan kebaikan yang berkaitan dengan agama

seperti ibadah, menuntut ilmu, berdakwah dan lain-lain, orang yang beriman dengan takdir Allah tidak takut celaan orang yang mencela ketika berdakwah, tidak terlalu hancur hatinya ketika melihat orang yang tidak menerima dakwahnya dan dia tidak pamer atau bangga diri ketika mendapatkan orang yang mendapatkan hidayah dengan sebab dirinya karena semua itu sudah ditakdirkan oleh Allah عَزَّ وَ جَلَّى

10. Membuahkan semangat yang tinggi didalam berbuat kebaikan yang berkaitan dengan dunia

seperti bekerja yang halal, melakukan aktivitas yang diperbolehkan dan bermanfaat dan lain-lain dia tidak mudah menyesal dan berputus asa ketika menghadapi musibah yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut

11. Membuahkan ridha terhadap hukum-hukum Allah baik yang berupa hukum-hukum syariat, maupun hukum-hukum Kauniyyah

12. Membuahkan kebahagiaan dan menghilangkan kesedihan karena dia mengetahui dan yakin bahwa Allah memilih yang terbaik baginya didalam urusan dunia, agama dan akhir dari perkaranya.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

… ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Dan mungkin saja kalian membenci sesuatu dan dia adalah baik bagi kalian dan mungkin saja kalian mencintai sesuatu dan dia adalah jelek bagi kalian dan Allah Dia-lah yang mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui” (Surat Al-Baqarah : 216)

13. Membuahkan keistiqamahan di atas jalan yang lurus baik dalam keadaan mendapatkan nikmat atau tertimpa musibah, karena dia akan bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan akan bersabar ketika dia terkena musibah

14. Tidak putus asa dari pertolongan Allah bagaimana pun besarnya fitnah dan banyaknya ujian, karena dia yakin bahwa akhir yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa dan ini adalah ketentuan Allah yang sudah Allah tentukan

Allah berfirman

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

“Dia-lah yang telah mengutus Rasul Nya dengan petunjuk agama yang benar untuk menampakkan agama tersebut diatas seluruh agama dan cukuplah Allah sebagai saksi” (Surat Al-Fath : 28)

Dan Allah mengatakan

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ

“Sesungguhnya Kami akan menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman di kehidupan dunia dan ketika bangkit para saksi” (Surat Ghafir : 51)

15.  Menjadikan didalam diri seorang hamba Qana'ah (merasa cukup) dengan pemberian Allah عَزَّ وَ جَلَّى tidak rakus terhadap dunia dan tidak meminta minta kepada orang lain, karena dia meyakini bahwa rezeki sudah tertulis dan tidak mungkin orang lain bisa menyampaikan kepadanya sebuah rezeki kecuali apa yang sudah Allah tulis sebelumnya.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullah Roy
Di kota Al-Madinah