Halaqah 22 ~ Diantara Pelajaran Dakwah Sirriyah yang dilakukan Oleh Nabi | HSI 10.1

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.1 Sirah Nabawiyyah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين


Halaqah yang ke dua puluh dua dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Dakwah sirriyah (Sembunyi-sembunyi)”.

Diantara Pelajaran yang bisa kita ambil dari dakwah Sirriiyyah yang dilakukan oleh Nabi ﷺ :

① Pentingnya mendakwahi orang² yang paling dekat.
Ketika dakwah Sirriiyyah Nabi ﷺ mendakwahkan Islām kepada orang² yang sangat dekat dengan beliau, baik keluarganya maupun teman² dekat beliau ﷺ, demikian pula setiap orang yang terlihat dirinya tanda kebaikan, mencintai kebaikan & kebenaran yang beliau mengenal mereka dengan baik & mereka pun mengenal beliau ﷺ dengan baik.

Abu Bakar Asy Sidiq radiallahu anhu adalah shahabat Nabi ﷺ semenjak beliau menjadi Nabi, beliau adalah orang kaya & memiliki kedudukan yang tinggi diantara orang² Quraisy. Beliau adalah sosok yang dicintai oleh manusia & memiliki akhlak yang mulia, banyak orang yang mendatangi beliau karena ilmunya & perdagangannya, serta karena baiknya akhlak beliau. Setelah masuk Islām beliau radiallahu anhu aktif mendakwahi manusia kepada Islām dengan cara rahasia, beliau mendakwahi orang² yang beliau percaya & mereka biasa mendatangi beliau radiallahu anhu telah masuk Islām dengan sebab beliau Utsman Ibn Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqos, Tholhah bin Ubaidillah dll. Kemudian masuklah kepada Islām banyak orang baik laki-laki maupun wanita, sehingga mulailah tersebar kabar tentang Islām di kota Mekkah dan Islām menjadi bahan pembicaraan.

② Bahwa seorang muslim diperintahkan mengambil sebab yang dhohir, dakwah Sirriiyyah beliau adalah dengan perintah Allāh bukan karena beliau ﷺ tidak beriman dengan Takdir Allāh, tetapi ini adalah pelajaran seorang Dai supaya mengambil sebab² kebaikan & sebab² keselamatan.

Diantara Pelajaran yang bisa kita ambil bahwa mengingkari kemungkaran apabila mengakibatkan akan terjadi kemungkaran yang lebih besar maka tidak boleh mengingkari kemungkaran tersebut, diawal dakwah Nabi ﷺ tidak mengingkari orang² Musyrikin secara terang-terangan karena yang demikian akan menjadikan kemungkaran yang lebih besar & akan menjadikan dakwah berhenti sebelum berkembang.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullah Roy
Di kota Pandeglang