Halaqah 19 ~ Qa'idah Yang Kedua Bagian 8 | HSI QA

📘 Silsilah Ilmiyyah Al Qawa'idul Arba'
🔊 Halaqah 19 ~ Qa'idah Yang Kedua Bagian 8

Halaqah yang ke-19 penjelasan kitab Al-Qawa'idul Arba’ karangan Asy-Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab At Tamimi rahimahullah

Kemudian beliau mengatakan :

والشفاعة المثبَتة هي: التي تُطلب من الله، والشّافع مُكْرَمٌ بالشفاعة

Adapun syafa’at yang ada, yang ditetapkan yang akan bermanfaat di hari kiamat adalah syafa’at yang diminta dari Allah.

Seseorang di dunia mengatakan :

“Ya Allah aku meminta syafa’at para Malaikat di hari kiamat”

Atau mengatakan :

“Ya Allah aku meminta syafa’at Nabi Muhammad di hari kiamat”

Berarti dia telah meminta syafa’at dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Berbeda dengan sebagian yang dia datang misalnya ke sebuah kuburan seorang wali misalnya atau seorang Nabi, kemudian dia mengatakan :

”Wahai Nabi aku meminta syafa’atmu di hari kiamat”

Atau mengatakan:

”Berilah aku syafa’at mu pada hari kiamat”

Lain antara yang pertama tadi atau dengan yang kedua.

Yang pertama memohon kepada Allah (Ya Allah aku meminta syafa’at Nabi mu pada hari kiamat). Adapun yang kedua dia mengatakan (Wahai Nabi aku meminta syafa’at mu pada hari kiamat)

Yang pertama meminta kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan ini adalah cara yang benar dan ini syafa’at yang bermanfaat di hari kiamat.

Oleh karena itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengatakan

قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا ۖ

“Katakanlah wahai Muhammad, bahwasanya syafa’at semuanya adalah milik Allah” (Surat Az-Zumar 44)

Apabila syafa’at semuanya adalah milik Allah, maka seseorang tidak meminta syafa’at tersebut kecuali kepada yang memiliki yaitu adalah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Adapun selain Allah siapapun dia maka dia tidak memiliki

وَالَّذِينَ تَخَدُ مِنْ دُنِهِ الشُّفَعَة
أَمِ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ شُفَعَاءَ ۚ قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا لَا يَمْلِكُونَ شَيْئًا وَلَا يَعْقِلُونَ


Apakah mereka menjadikan selain Allah sebagai pemberi syafa’at - pemberi syafa’at

قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا لَا يَمْلِكُونَ شَيْئًا وَلَا يَعْقِلُونَ

“Katakanlah apakah kalian tetap meminta syafa’at kepada mereka, padahal mereka tidak memiliki sesuatu dan mereka tidak berakal ” (Az-Zumar : 43)

Kita meminta syafa’at dari Dzat yang memiliki

قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا ۖ

”Katakanlah bahwasanya syafa’at semuanya milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى"

Maka inilah syafa’at yang akan bermanfaat di hari kiamat. Orang yang di dunia meminta syafa’at nya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Kemudian beliau mengatakan :

والشّافع مُكْرَمٌ بالشفاعة

Dan orang yang memberikan syafa’at di hari kiamat, berarti dia telah diutamakan (dimuliakan) oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan syafa’at tersebut.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di hari kiamat mampu untuk mengeluarkan seseorang yang berdosa dari Neraka dan di masukkan ke dalam Surga,

Tanpa adanya orang yang memberikan syafa’at.
Tanpa adanya Malaikat yang memberikan syafa’at, atau
Nabi yang memberikan syafa’at, atau
Orang shaleh memberikan syafa’at.

Namun kenapa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjadikan di hari kiamat adanya syafa’at, di sini beliau mengatakan

والشّافع مُكْرَمٌ بالشفاعة

Karena tujuannya adalah untuk memuliakan orang yang memberikan syafa’at tersebut, ingin menunjukkan kemuliaan dia di sisi Allah di hadapan makhluk-Nya.

Bagaimana keutamaan para Nabi, kemuliaan Rasulullah ﷺ, kemuliaan orang-orang yang beriman.

Allah ingin menunjukkan keutamaan mereka dan kemuliaan mereka di sisi makhluk-Nya.

 
Ustadz Abdullah Roy