Halaqah 18 ~ Qa'idah Yang Kedua Bagian 7 | HSI QA

📘 Silsilah Ilmiyyah Al Qawa'idul Arba'
🔊 Halaqah 18 ~ Qa'idah Yang Kedua Bagian 7

Halaqah yang ke-18 penjelasan kitab Al-Qawa'idul Arba’ karangan Asy-Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab At Tamimi rahimahullah

Perlu diketahui bahwasanya Laata, salah satu sesembahan orang-orang Quraisy ini dahulunya adalah orang yang shaleh dan di antara amalannya dahulu sering apabila datang musim haji memberi makan kepada para jamaah haji, setelah dia meninggal dunia karena dia adalah orang yang shaleh, oleh orang-orang Quraisy di sembah dan di minta syafa’atnya di sisi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Demikian pula apa yang diceritakan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di dalam surat Nuh.

Bagaimana kesyirikan pertama kali terjadi di permukaan bumi, siapa yang disembah oleh orang-orang (kaumnya Nabi Nuh 'alayhissalam) yang disembah tidak lain kecuali orang-orang yang shaleh

وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
وَقَدْ أَضَلُّوا كَثِيرًا ۖ


“Mereka (kaumnya Nabi Nuh "alayhissalam) berkata janganlah kalian meninggalkan sesembahan-sesembahan kalian, ketika Nabi Nuh 'alayhissalam mengajak mereka untuk bertauhid menyembah kepada Allah semata, mereka mengatakan janganlah kalian tinggalkan sesembahan-sesembahan kalian bersabarlah jangan mengikuti dakwahnya Nabi Nuh saling berwasiat untuk berpegang teguh denbankebatilan" (QS Nuh 23)

Mereka menyebutkan lima nama

⑴ wad  (وَدا)
⑵ suwaa’ (سُوَاعًا)
⑶ yaghuuts (يَغُوثَ)
⑷ Ya’uuq (يَعُوقَ)
⑸ nasran  (وَنَسْرًا)

Ini Adalah lima nama orang-orang yang shaleh yang ada di zaman Nabi Nuh 'alayhissalam, sebagaimana dikabarkan oleh Abdullah bin Abbas (anak dari paman Rasulullah ﷺ) dan beliau adalah mufassir nya para sahabat radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan ketika menafsirkan ayat ini

هذه أسماء رجال صالحين من قوم نوح

Ini adalah nama nama dari orang-orang yang shaleh yang ada di zaman Nabi Nuh 'alayhissalam.

فلما هلكوا أوحى الشيطان إلى قومهم أن انصبوا إلى مجالسهم التي كانوا يجلسون فيها أنصاباً وسموها بأسمائهم

“Ketika mereka (orang-orang shaleh) tersebut meninggal dunia datanglah syaitan kepada kaum Nabi Nuh 'alayhissalam dan mewahyukan kepada mereka (apa yang mereka wahyukan?) supaya kalian membuat gambar-gambar, membuat patung-patung yang merupakan simbol bagi mereka dan di pasang patung-patung tersebut di majelis-majelis kalian kemudian kalian namai patung-patung tersebut dengan nama-nama mereka”

Ini Adalah patung suwaa’ (سُوَاعً)
ini adalah patung wad (وَدا)
Ini adalah patung yaghuuts (يَغُوثَ)
Ini adalah patung Ya’uuq (يَعُوقَ) dan
Ini adalah patung nasran (وَنَسْرًا)

Tujuan Ketika suatu saat mereka lemah di dalam beribadah, malas di dalam beribadah kemudian mereka melihat patung-patung tersebut dan ingat tentang giat nya orang-orang shaleh tersebut di dalam beribadah maka ini di harapkan bisa menambah semangat untuk beribadah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Ini adalah termasuk langkah syaitan menyesatkan manusia.

Kemudian beliau mengatakan

فلم تُعيد

Tetapi saat itu belum saat itu belum disembah

فلم هلك أولئك ونُسي العلم عُبدت

“Ketika generasi tersebut meninggal dunia, kemudian ilmu di lupakan maka setelah itu baru sesembahan-sesembahan tersebut di sembah”

Ketika generasi tersebut meninggal dunia semuanya datang syaitan dan mengatakan bahwasanya bapak-bapak kalian dahulu membuat patung-patung ini adalah untuk di sembah, di mintai syafa’at, baru setelah itu (عُبدت) di sembahlah patung-patung tersebut.

Ini dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh 'alayhissalam dan dilakukan oleh orang-orang Quraisy, sebagaimana yang di sampaikan oleh para ulama orang-orang musyrikin membuat patung-patung tersebut baik dari kayu maupun dari batu bukanlah tujuannya untuk menyembah batu tersebut atau kayu tersebut, tapi kayu dan batu tersebut adalah simbol dari apa yang mereka sembah.

Seperti yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani yang mereka membuat atau menyembah salib, membuat Salib dan mereka menyembahnya ini adalah simbol dari Nabi 'Isa 'alayhissalam yang menurut keyakinan mereka adalah mati dalam keadaan di salib,

Mereka sebenarnya adalah menyembah Nabi 'Isa 'alayhissalam adapun salib yang mereka sembah itu adalah hanya sekedar simbol.

Demikian pula yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin Quraisy patung yang mereka buat itu adalah sekedar simbol dari sesuatu yang mereka sembah.

Mereka juga menyembah orang-orang shaleh sebagaimana kaum Nabi Nuh 'alayhissalam, mereka juga menyembah orang-orang shaleh yang sudah meninggal dunia.

Oleh karena itu hal ini perlu di waspadai karena apa yang di lakukan oleh orang-orang Quraisy bukan berarti sudah mati dan tidak ada tetapi masih dilakukan oleh sebagian manusia.

Ustadz Abdullah Roy