Halaqah 17 ~ Terputusnya Wahyu | HSI 10.1

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.1 Sirah Nabawiyyah
🔊 Halaqah 17 ~ Terputusnya Wahyu

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين


Halaqah yang ke tujuh belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Terputusnya Wahyu”.

Setelah turun wahyu yang pertama Tinggallah Rasulullãh ﷺ tanpa ada wahyu turun kepada beliau, kemudian setelah itu turunlah Allāh ﷻ.

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ① قُمْ فَأَنْذِرْ ② وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ ③ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ ④ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ⑤ وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ ⑥ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ ⑦
[QS Al-Muddatstsir 1-7]

wahai orang yang berselimut, bangkitlah, kemudian berilah peringatan & Rabb mu Agungkan lah & pakaianmu bersihkanlah & berhala tinggalkanlah & janganlah engkau memberi untuk mendapatkan lebih banyak & untuk Rabb mu hendaknya engkau bersabar
[Sebagaimana didalam Hadīts yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori & Muslim] .

Pernah terlambat wahyu turun kepada Nabi ﷺ, kemudian berkata orang-orang musyrikin Rabb Muhammad telah meninggalkan Muhammad. Maka Allāh menurunkan Firman Nya

وَالضُّحَىٰ ① وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ ② مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ ③
[QS Adh-Dhuhaa 1]

Demi waktu Dhuha & Demi malam apabila sunyi, tidaklah Rabb mu meninggalkan kamu & tidak membenci

Adapun riwayat Nabi ﷺ hampir bunuh diri dengan melemparkan dirinya dari atas gunung & bahwasanya Jibril datang & mengabarkan bahwa beliau Rasulullãh ﷺ maka riwayat ini tidak shahih & maknanya bertentangan dengan kemaksuman seorang Nabi.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang