Halaqah 15 ~ Qa'idah Yang Kedua Bagian 4 | HSI QA

📘 Silsilah Ilmiyyah Al Qawa'idul Arba'
🔊 Halaqah 15 ~ Qa'idah Yang Kedua Bagian 4

Halaqah yang ke-15 penjelasan kitab Al-Qawa'idul Arba’ karangan Asy-Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab At Tamimi rahimahullah

Muallif  (pengarang) ingin menunjukkan kepada kita tentang ucapan beliau diawal, bahwasanya tujuan orang-orang musyrikin menyembah berhala-berhala mereka adalah untuk meminta kedekatan kepada Allah dan juga meminta syafa’at.

Dan ini bukan berarti bahwasanya Mualif (pengarang) mengingkari apa yang yang dinamakan dengan syafa’at

Syafa’at dihari kiamat adalah haq, dan kewajiban bagi seorang mukmin maupun muminah (yang laki-laki maupun wanita) untuk beriman adanya syafa’at berdasarkan dalil-dalil didalam Al-Quran maupun didalam Assunah

Wajib bagi seorang muslim untuk beriman dengan adanya syafa’at dihari kiamat, dan syafa’at dihari kiamat bermacam-macam ada diantara syafa’at tersebut yang merupakan kekhususan Rasulullah ﷺ diantaranya syafa’atul 'Udzhma (syafa’at yang paling besar) yang terjadi dipadang Mahsyar dan diantara syafa’at yang khusus bagi Rasulullah ﷺ adalah syafa’at untuk masuk ke dalam surga (dibukanya pintu surga)

Demikian pula syafa’at beliau kepada paman beliau yaitu Abu Thalib, Dan disana ada syafa’at yang umum di miliki oleh beliau ﷺ

Demikian pula dilakukan oleh yang lain seperti para Malaikat, para Nabi, Orang-orang yang beriman, seperti syafa’at bagi orang-orang yang berdosa di antara orang-orang yang beriman yang mereka di adzab oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى didalam Neraka dan di sana ada syafa’at mengangkat derajat di dalam Surga dan ini semua berdasarkan dalil-dalil yang shahih bukan berarti apa yang beliau ucapkan disini bahwasanya beliau mengingkari syafa’at tersebut “TIDAK”.

Beliau menjelaskan setelahnya, bahwasanya syafa’at yang ada di dalam Al-Quran maupun Hadits ini ada 2 macam

Beliau mengatakan :

والشفاعة: شفاعتان

“Syafa’at itu ada dua ”

شفاعة: منفية؛ وشفاعة مثبتة

1. Syafa’at manfiyah شفاعة: منفية

Syafa’at yang di ingkari. di ingkari oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

2. Syafa’at mutsbatah شفاعة مثبتة

Syafa’at yang ditetapkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Disana ada syafa’at yang di ingkari oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berdasarkan dalil-dalil di dalam Al-Quran disana ada syafa’at yang di tetapkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Kemudian beliau mengatakan :

فالشفاعة المنفية، ما كنت تطلب من غير الله، فيما لا يقدر عليه إلا الله

"Apa yang dimaksud dengan syafa’at yang diingkari oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى"

Yang di maksud dengan syafa’at yang diingkari adalah syafa’at yang diminta dari selain Allah

فيما لا يقدر عليه إلا الله

”Didalam perkara yang tidak mungkin melakukannya kecuali Allah”

Apabila syafa’at ini diminta dari selain Allah maka inilah yang diingkari oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di hari kiamat. Tidak akan bermanfaat yang seperti ini, contohnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin Quraisy karena mereka meminta syafa’at bukan dari Allah tetapi meminta syafa’at dari sesembahan-sesembahan selain Allah.

Oleh karena itu tadi mereka mengatakan :

هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ

Mereka mengharap kepada sesembahan-sesembahan tersebut, takut kepada sesembahan-sesembahan tersebut, berdoa kepada sesembahan-sesembahan tersebut, tujuannya supaya memberikan syafa’at bagi mereka di sisi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pada hari kiamat.

Apabila syafa’at diminta dari selain Allah maka inilah yang diingkari oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Ustadz Abdullah Roy