Halaqah 47 ~ Penutup Kitab Pembatal Keislaman bagian 1 | HSI NI.2

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 47 ~ Penutup Kitab Pembatal Keislaman bagian 1

Halaqah yang ke-47, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Kemudian beliau mengatakan

وَلَا فَرْقَ فِي جَمِيعِ هَذِهِ النَّوَاقِضِ بَيْنَ الهَازِلِ وَالجَادِّ وَالخَائِفِ إِلَّا المُكْرَهِ

Setelah beliau menyelesaikan sepuluh perkara yang bisa membatalkan keislaman seseorang beliau mengatakan :

“tidak ada bedanya didalam pembatal-batal keIslaman yang sepuluh ini antara orang yang bercanda dan orang yang sungguh-sungguh”

Sebagaimana sudah kita sebutkan ketika kita membahas tentang orang yang mengejek agama Allah atau mengejek ayat-ayat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى apakah dia mengejek dengan maksud bercanda atau bersenda gurau atau dia bersungguh-sungguh dalam ejekanya. Sama saja apakah dia mengejek dalam keadaan bercanda atau tidak, semuanya membatalkan keislaman. didalam surat At-Taubah ketika Allah menceritakan tentang kisah orang-orang munafik

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

Ketika orang-orang atausebagian manusia di zaman Rasulullãh ﷺ, mengejek Allah, mengejek RasulNya dan mengejek ayat-ayatNya ditanya oleh Rasulullãh ﷺ, kenapa kalian melakukan demikian?

Mereka mengatakan

إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَب

Kami hanya bersenda gurau

Kami hanya bermain-main

Artinya kami mengucapkan ucapan ini /ejekan ini bukan karena kesungguhan tapi karena hanya bermain.

Maka Allāh berkata kepada RasulNya

قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

Katakanlah apakah dengan Allāh dan dengan ayat-ayatNya dan dengan RasulNya kalian mengejek? Janganlah kalian meminta udzur sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian

Dihukumi oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى bahwasanya mereka adalah orang yang kafir karena mengejek Allah, mengejek ayatNya, mengejek RasulNya. Meskipun mereka beralasan ini adalah sesuatu yang permainan. Sesuatu permainan atau bersenda gurau tapi Allāh menghukumi mereka sebagai orang yang kafir.

Menunjukkan kepada kita, orang yang mengejek agama Allah, mengejek ayat-ayat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى baik dia bersenda gurau atau sungguh-sungguh maka keduanya mengeluarkan dari agama islam

Ustadz Abdullah Roy