Halaqah 45 ~ Pembatal keislaman yang ke 10 bagian 3 | HSI NI.2

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 45 ~ Pembatal keislaman yang ke 10 bagian 3

Halaqah yang ke-45, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Agama islam mendorong kita untuk berilmu dan menuntut Ilmu dan mendorong kita untuk mengamalkan.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Dia lah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang telah mengutus RasulNya dengan ْ(هُدَىٰ) Huda dan (دِينِ) Dinil Haq” (At-Tawbah : 33)

Mengutus RasulNya dengan dua perkara yaitu

① Dengan Petunjuk, yaitu dengan Ilmu, kemudian
② Mengutus RasulNya dengan Dinil Haq yaitu dengan amalan

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengutus Rasulullah ﷺ dengan membawa ilmu dan juga amalan.

Orang yang berilmu dan  mengamalkan ilmu nya maka dia lah orang yang berada di atas jalan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى diatas jalan yang lurus. Adapun orang yang berilmu tetapi dia tidak mengamalkan ilmunya maka sifatnya adalah seperti sifat orang yahudi, orang yang mengamalkan tetapi tidak berdasarkan ilmu maka ini sifatnya adalah seperti orang Nashrani.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman didalam surat Al-fatihah

غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

“berilah kami petunjuk kepada jalan yang lurus”

Kemudian Allah mengatakan

غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

“Bukan jalan orang yang Engkau murkai dan bukan jalan orang-orang yang sesat”

Siapa orang yang Allah murkai? orang yang Allah murkai adalah orang-orang yahudi. sebagaimana yang dikabarkan Rasulullah ﷺ kenapa demikian?

Karena mereka berilmu memiliki pengetahuan tentang kebenaran hanya mereka tidak mengamalkan ilmunya

يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ

“Mereka orang-orang  yahudi mengenal Rasulullah ﷺ ”

mengenal sifat-sifatnya, mengenal bahwasanya beliau adalah Rasul yang dikabarkan oleh Nabi Musa عَلَيهِ السَّلَامُ yang disebutkan didalam kitab mereka.

كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ

“Sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka ”

Seseorang mengenal anaknya, kapan lahirnya, dimana, bagaimana sifatnya, mereka mengenal Rasulullah ﷺ sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, tetapi mereka tidak beriman dengan Rasulullah ﷺ, ilmu mereka tidak bermanfaat karena tidak diamalkan.

Demikian pula sebaliknya orang yang beramal tetapi tidak berdasarkan ilmu maka ini adalah termasuk (الضَّالِّينَ) termasuk orang yang sesat. terkadang seseorang bersemangat untuk beramal, bersemangat untuk beribadah tetapi tidak didasarkan oleh ilmu terkadang dia beribadah dengan ibadah yang tidak ada dasarnya didalam agama islam, tidak ada dalilnya didalam Al-Quran, tidak ada dalilnya didalam hadits-hadits Nabi ﷺ beribadah dengan modal semangat,

Maka ini juga tercela. Seseorang beribadah tetapi tidak berdasarkan ilmu.

Yang terpuji dan di puji oleh Allah dan RasulNya adalah apabila seseorang yang berilmu dengan ilmu yang benar kemudian dia mengamalkan ilmunya.

Ustadz Abdullah Roy