Halaqah 41 ~ Pembatal keislaman yang ke 9 bagian 4 | HSI NI.2

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 41 ~ Pembatal keislaman yang ke 9 bagian 4

Halaqah yang ke-41, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Apabila ada seseorang di jaman sekarang dia meyakini ada sebagian manusia, boleh dia tidak mengikuti Rasulullah ﷺ, boleh dia untuk tidak beriman dengan Rasulullah ﷺ, boleh dia untuk keluar dari syariat Rasulullah ﷺ

Maka kata beliau disini (فهو كافر) Maka orang yang demikian telah keluar dari agama islam. seorang muslim meyakini bahwasanya syariat beliau ﷺ adalah untuk seluruh manusia, bukan untuk orang arab saja dan bukan untuk orang tertentu saja.

Barangsiapa yang meyakini bahwasanya ada sebagian manusia boleh keluar dari syariat Rasulullah ﷺ maka dia telah keluar dari agama Islam.

Kenapa demikian?

Karena dia telah mendustakan kabar dari Allah, Allah mengabarkan bahwasanya syariat Rasulullah ﷺ untuk seluruh manusia. bagaimana dia mengeluarkan dirinya sendiri atau mengeluarkan sebagian orang dan mengatakan bahwasanya dia tidak wajib untuk beriman dengan Rasulullah ﷺ dan dia mendustakan Rasulullah ﷺ  karena Rasulullah ﷺ mengabarkan seperti yang kita sebutkan tadi bahwasanya beliau dia diutus untuk seluruh manusia.

Dan ini adalah ijma' para Ulama tidak terkecuali, mereka semua berijma' bahwasanya Rasulullah ﷺ diutus untuk seluruh manusia. Maka bagaimana seorang muslim atau mengaku bahwasanya dirinya adalah seorang muslim meyakini bahwasanya ada sebagian manusia boleh tidak beriman dan tidak mengikuti syariat Rasulullah ﷺ

Seperti sebagian manusia yang mengaku telah mencapai derajat ma’rifah, yang menurut dirinya adalah derajat yang paling tinggi sudah sampai derajat yaqin, dia mengatakan apabila sudah sampai derajat ini maka boleh dia tidak mengikuti syariat, meyakini bahwasanya syariat itu adalah untuk orang awam, Adapun kita (kata dia) sudah sampai ma’rifah sudah sampai derajat yang tinggi sudah mengenal Allah maka kita sudah tidak diwajibkan untuk mengikuti syariat tersebut.

Ucapan ini adalah ucapan yang kufur, mengeluarkan seseorang dari islam. tidak ada diantara manusia yang boleh keluar dari syariat nya Rasulullah ﷺ. Apabila ada yang mengaku sudah mencapai derajat tertentu kemudian dia mengatakan kami mengambil agama langsung dari Allah, tidak perlu kami seorang Rasul, tidak perlu hadits, tidak perlu Al-Quran tapi kami langsung mendengar agama dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Ini adalah ucapan yang kufur, yang mengeluarkan seseorang dari islam, seharusnya seorang muslim semakin dia mengenal Allah, maka semakin dia rajin beribadah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى seseorang semakin mengenal Allah, mengenal namaNya, mengenal sifatNya, mengenal agamaNya, semakin dia yakin dengan agama islam dan semakin dia rajin didalam beribadah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Oleh karena itu orang yang paling mengenal Allah adalah orang yang paling takut kepada Allah. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memuji para 'ulama, karena mereka mengenal Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengenal Allah dan mengenal agamaNya.

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya orang yang paling takut kepada Allah adalah para ulama” (Fathir: 28)

Semakin seseorang takut kepada Allah, semakin seseorang mengenal Allah semakin dia takut, semakin dia takut dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى semakin takut dengan azabNya, Rasulullah ﷺ mengatakan

أنا أعلمكم بالله وأشدكم له

"Sesunggunya aku adalah orang yang paling tahu kepada Allah dan aku orang yang paling takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى"

Beliau adalah yang paling tahu, dan paling mengenal Allah dan beliau adalah orang yang paling takut kepada Allah dan rasa takut beliau ilmu yang beliau miliki (ma’rifah yang beliau miliki) menjadikan beliau semakin rajin dan semangat beribadah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Disebutkam didalam hadits beliau shalat malam sampai pecah-pecah kaki beliau, kemudian beliau ditanya perkara ini, kemudian beliau mengatakan :

أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا

“Bukankah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur”

Seseorang semakin mengenal Allah, semakin mengenal agamaNya harusnya semakin takut kepada Allah dan semakin mendekatkan kepada Allah dengan ibadah. Bukan seperti keyakinan sebagian orang, apabila seseorang sudah mencapai derajat tertentu maka dia boleh meninggalkan sebagian syariat atau meninggalkan semua syariat Rasulullah ﷺ

Sekali lagi ini adalah bentuk kekufuran.

Ustadz Abdullah Roy