Halaqah 14 ~ Penjelasan Kaidah Yang Kedua Bagian 3 | HSI NI.1

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam
🔊 Halaqah 14 ~ Penjelasan Kaidah Yang Kedua Bagian 3

Halaqah yang ke-14, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Dalil yang kedua

② Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

“Dan orang-orang yang menjadikan sekutu bagi Allah. 

apa yang mereka katakan?

مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ

dan orang-orang yang menjadikan sekutu (tandingan-tandingan) bagi Allah yang mereka namakan syufa'a, mereka mengatakan

مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ

"Tidaklah kami menyembah kepada mereka, menyerahkan ibadah kepada mereka berdoa kepada mereka"

إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ

"Supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allah" 

Kami adalah orang jauh dari Allah, kami adalah orang yang banyak berbuat maksiat, banyak melakukan dosa, banyak lalai kepada Allah, sedangkan orang-orang yang shalih tersebut mereka adalah memiliki derajat yang tinggi disisi Allah.

مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ

“Tidaklah kami beribadah kepada mereka, berdoa kepada mereka, meminta syafaat kepada mereka kecuali supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى”.

Ini adalah tujuan orang-orang musyrikin, ingin dekat kepada Allah dengan cara berdoa kepada orang-orang yang shalih, Kemudian Allah membantah dan mengatakan

إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ

“Sesungguhnya Allah akan menghukumi diantara mereka”

Yaitu antara Rasulullah ﷺ dan orang-orang musyrikin tersebut, siapa yang benar diantara mereka, apakah Rasulullah ﷺ yang mengajak kepada tauhid dan memperingatkan kepada mereka dari kesyirikan ataukah yang benar adalah orang-orang musyrikin tersebut yang mereka berdoa dan beribadah kepada orang-orang yang shalih dengan maksud mendekatkan diri mereka kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ

“Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan menghukumi diantara mereka di dalam apa yang perselisihkan”

إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

“sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang

كاذب كفاف

"Orang yang berdusta dan dia kufur kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى” (Az-Zumar : 3)

Ini menunjukkan bahwasanya apa yang diucapkan oleh orang-orang musyrikin tersebut yang pertama ini adalah kedustaan, karena Allah mengatakan

إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ

“Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang dusta”

 Menunjukkan bahwasanya ucapan mereka

مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ

Adalah ucapan yang tidak benar, tidak benar bahwasanya orang-orang shalih tersebut mendekatkan diri mereka (orang-orang yang menyembahNya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى)

Allah katakan ini adalah kedustaan,* kedustaan atas nama Allah dan Allah lebih tahu tentang hakikat.

Kemudian Allah mensifati sebagai (كفار) menunjukkan bahwasanya perbuatan ini adalah termasuk kekufuran, bahkan kekufuran yang sangat. karena Allah mengatakan (كفار) dan orang-orang Arab membedakan antara kaffar dengan kafir, kafir artinya adalah orang yang kafir, tapi kalau sudah mengatakan kaffar berarti orang yang sangat kafir.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّار

“Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang dusta dan dia sangat kufur kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى”.

Menunjukkan bahwasanya cara seperti ini adalah cara yang tidak dibenarkan secara syariat tidak diajarkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, tidak diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, demikian pula ini adalah (dien) agama orang-orang musyrikin yang diperangi Rasulullah ﷺ.

Ustadz Abdullah Roy