Halaqah 02 ~ Pengantar Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 2 | HSI NI.1

📘 Silsilah Ilmiyyah An-Nawaqidhul Islam

Halaqah yang ke-2, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah

Seseorang masuk kedalam agama islam dengan 2 kalimat syahadat, dengan 2 kalimat syahadat ini maka dia dianggap sebagai seorang muslim, dijaga darahnya dan kehormatannya. sebagaimana sabda Nabi ﷺ 

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan dan bersyahadat Laa ilaha illallah dan bersyahadat Muhammad Rasulullah, kemudian mendirikan shalat, membayar zakat, maka apabila mereka melakukan itu semua (عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ) maka sungguh mereka telah menjaga dariku darah mereka (وَأَمْوَالَهُمْ) dan harta mereka (إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ) kecuali dengan hak islam (وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ) dan hisab mereka adalah atas للهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى” (Muttafaqun ‘alayhi)

Apabila sudah mengucapkan أَشْهَدُ ألا إله الا الله و أشْهَدُ ان مُحَمدا رَسُوْل الله berarti dia sudah masuk islam dan di sana ada perkara-perkara yang apabila dilakukan maka bisa membatalkan keislaman tersebut, ini yang dinamakan dengan Nawaqidhul Islam

Seseorang masuk ke dalam agama islam dan apabila dia melakukan salah satu atau lebih diantara perkara-perkara ini maka bisa membatalkan keislaman dia, dia dinamakan dengan Nawaqidhul islam (perkara-perkara yang membatalkan keislaman)

Sebagaimana tadi kita sebutkan orang berwudhu dan di sana ada pembatal-pembatal wudhu, apabila berwudhu dan melakukan salah satu di antara pembatal-pembatal wudhu maka batal wudhunya

Demikian pula islam, seseorang mengucapkan 2 kalimat syahadat tapi apabila dia melakukan salah satu di antara pembatal-pembatal keislaman ini, batal lah 2 kalimat syahadatnya

Dan pembatal-pembatalan keislaman ada yang berupa ucapan dan ada yang berupa i’tiqad (keyakinan di dalam hati) dan ini semua dinamakan dengan Nawaqidhul Islam

Adapun berupa ucapan seperti orang yang mencela Allah dan juga Rasul-Nya atau berdo’a kepada selain Allah dengan lisannya maka ini adalah pembatal keslaman

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ 

“Dan sungguh mereka telah mengucapkan kalimat yang kufur وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ dan mereka telah kufur setelah keislaman mereka.” (At-Tawbah : 74)

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengabarkan bahwasanya mereka telah mengucapkan kalimatal kufr, menunjukkan bahwasanya di sana ada ucapan yang diucapkan oleh seseorang dan itu adalah termasuk pembatal keislaman.

Di zaman Rasulullah ﷺ suatu saat orang-orang munafiq mereka membicarakan (mencela) Rasulullah ﷺ dan juga para shahabat رضي الله عنهم mereka adalah orang yang banyak makan, yang perutnya paling besar dan bahwasanya mereka adalah orang yang paling pengecut ketika berperang,

mereka mengucapkan kalimat ini di antara mereka (yaitu di antara orang-orang munafiq), ada sebagian shahabat yang mendengar kemudian mengabarkan ini kepada Rasulullah ﷺ kemudian turunlah ayat

قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (٦٥) لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

“Katakanlah  apakah kalian mengejek dan mengolok-olok dengan Allah dan juga ayat-ayatNya dan juga dengan Rasul-Nya? لا تَعْتَذِرُوا janganlah kalian meminta udzur, قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian…’.” (At-Tawbah : 65-66)

Kufur dengan apa? Dengan ucapan, karena mengejek اللهُ dan Rasul-Nya, mengejek ayat-ayatNya. 

لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

“Janganlah kalian meminta udzur, kalian sudah kafir setelah keimanan kalian”

menunjukkan bahwa di sana ada pembatal keislaman yang berupa ucapan lisan.