Halaqah 62 ~ Beberapa Contoh Dosa Penyebab Seseorang Masuk Neraka Bagian 3 | HSI 5.3


📘 Silsilah Ilmiyyah 5.3 Beriman Kepada Hari Akhir
🔊 Halaqah 62 Beberapa Contoh Dosa Penyebab Seseorang Masuk Neraka Bagian 3

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين


Halaqah yang ke-62 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang "Beberapa Contoh Dosa Penyebab Jatuhnya Seseorang ke Dalam Neraka Bagian Yang ke Tiga"

Di antara dosa yang bisa menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam neraka adalah dosa bunuh diri. Rasulullah ﷺ bersabda,

Barangsiapa yang melempar dirinya dari gunung untuk membunuh dirinya, maka dia berada di dalam neraka jahannam. Dilempar di dalamnya kekal selamanya. Dan barang siapa yang meneguk racun untuk membunuh dirinya, maka di dalam neraka jahannam akan meletakkan racun di tangannya, dia akan meneguknya selamanya di neraka. Dan barang siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi tersebut di tangannya dia menusuk dengan besi tersebut perutnya di neraka jahannam kekal selamanya (HR. Bukhari dan Muslim)

Bunuh diri bukanlah cara untuk lepas dari masalah, namun justru akan mendatangkan masalah yang lebih besar. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, maka Allah akan memberikan hidayah kepada hatinya. Di antara dosa tersebut adalah membunuh tanpa hak. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

وَمَن يَقۡتُلۡ مُؤۡمِنً۬ا مُّتَعَمِّدً۬ا فَجَزَآؤُهُ ۥ جَهَنَّمُ خَـٰلِدً۬ا فِيہَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ وَلَعَنَهُ ۥ وَأَعَدَّ لَهُ ۥ عَذَابًا عَظِيمً۬ا

"Dan barangsiapa yang membunuh orang yang beriman karena sengaja, maka balasannya adalah jahannam dia akan kekal di dalamnya. Allah akan marah kepadanya dan melaknatnya, dan Allah akan siapkan untuknya adzab yang besar." (An-Nisa : 93)

Para ulama menjelaskan bahwasanya maksud dari kekal di dalam neraka bagi orang yang membunuh orang yang beriman tanpa hak atau bunuh diri yaitu pada asalnya inilah balasan bagi orang tersebut. Namun dalil lain menerangkan bahwasanya orang yang beriman, sekecil apapun imannya dan sebesar apapun dosanya dia akan keluar dari neraka baik dengan ampunan Allah atau dengan syafa'at.

Dan di antara dosa tersebut adalah memakan riba. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَأۡڪُلُواْ ٱلرِّبَوٰٓاْ أَضۡعَـٰفً۬ا مُّضَـٰعَفَةً۬‌ۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ (١٣٠) وَٱتَّقُواْ ٱلنَّارَ ٱلَّتِىٓ أُعِدَّتۡ لِلۡكَـٰفِرِينَ (١٣١


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan riba dengan berlipat ganda. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, supaya kalian beruntung. Dan takutlah dengan api neraka yang disediakan untuk orang-orang kafir." (Ali-Imran : 130-131)

Dan betapa banyak praktek riba di zaman sekarang, seseorang yang akan melakukan sebuah transaksi hendaknya mengetahui ilmunya. Dan janganlah dia menganggap mudah perkara riba ini. Dan barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.

Dan di antara dosa yang berbahaya adalah menggambar makhluk yang bernyawa. Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ

Sesungguhnya orang yang paling keras adzabnya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para penggambar (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan maksud dari para penggambar di sini adalah penggambar makhluk bernyawa, masuk di dalamnya orang yang membuat patung makhluk bernyawa dan orang yang melukis makhluk bernyawa. Banyak para ulama yang memasukkan gambar fotografi dalam larangan ini. Tidak diperbolehkan kecuali karena darurat seperti untuk surat -surat penting dan lain-lain. Perbedaan pendapat di antara para ulama dan banyaknya manusia yang melakukan, janganlah menjadi alasan bagi seseorang untuk bermudah-mudahan di dalam gambar fotografi ini.

Dan di antara dosa tersebut adalah dosa wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Rasulullah ﷺ bersabda,

Dua golongan dari penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka, sebuah kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka gunakan untuk memukul manusia. Dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Berjalan lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk ke dalam surga dan tidak akan mencium baunya, padahal bau surga bisa dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.

Dan makna berpakaian tapi telanjang ada yang mengatakan menutupi sebagian aurat dan membuka sebagian yang lain untuk menampakkan keindahan. Atau memakai pakaian tetapi tidak sempurna seperti memakai pakaian yang tipis atau membentuk badan. Seorang muslimah hendaknya bersungguh-sungguh di dalam menjaga hijabnya dan ikhlas karena Allah. Semoga kesabaran seorang muslimah atas rasa gerah, risih dan ribet yang mungkin dirasakan oleh sebagian. Dan juga kesabaran menghadapi gunjingan orang lain, menjadi sebab selamatnya dia dari ancaman neraka.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz Abdullah Roy
Kota Al-Madinah