Halaqah 51~ Mizan (Timbangan) dan Penimbangan Amal Bagian 2 | HSI 5.3



Download Audio  : Google Drive
📘 Silsilah Ilmiyyah 5.3 Beriman Kepada Hari Akhir
🔊 Halaqah 51 Mizan (Timbangan) dan Penimbangan Amal Bagian 2

•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين


Halaqah yang ke-51 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang "Mizan (Timbangan) dan Penimbangan Amal (bagian yang ke 2)"

Amalan yang paling berat di dalam timbangan pada hari kiamat adalah dua kalimat syahadah. Dari Abdullah ibnu 'Amr ibnul Ash radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata Rasulullah ﷺ bersabda,

Sesungguhnya Allah akan memilih seseorang dari umatku di hadapan makhluk-makhluk yang lain pada hari kiamat. Maka dibukalah di hadapannya 99 sijil.

Makna sijil adalah kitab besar. Dan maksud beliau ﷺ adalah kitab yang berisi dosa-dosa hamba tersebut. Kemudian beliau ﷺ mengatakan setiap sijil besarnya sejauh mata memandang. Kemudian Allah bertanya kepada hamba tersebut,

Apakah ada di antara isi kitab tersebut yang engkau ingkari? Apakah para malaikat penulis telah menzolimimu?

Hamba tersebut menjawab,  Tidak wahai Rabb-ku

Allah bertanya, Apakah kamu memiliki alasan?

Dia kembali menjawab, Tidak wahai Rabb-ku

Maka Allah pun berkata, Sesungguhnya engkau memiliki hasanah di sisi kami. Dan sesungguhnya engkau tidak akan didzolimi pada hari ini.

Maka dikeluarkanlah sebuah kartu yang bertuliskan "Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh".

Allah pun berkata, Lihatlah timbanganmu

Hamba tersebut mengatakan, Wahai Rabb-ku apa arti sebuah kartu ini dibandingkan dengan sijjil yang begitu banyak?

Maka Allah berkata, Sesungguhnya engkau tidak akan didzolimi.

Diletakkanlah sijjil yang banyak tersebut, di satu piringan timbangan dan diletakkan kartu di satu piringan timbangan yang lain. Maka ringanlah sijjil yang banyak dan beratlah kartu tersebut.

Kemudian beliau ﷺ mengatakan, Tidak ada sesuatu yang mengalahkan beratnya nama Allah (Hadits Shahih Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Di antara amalan yang sangat memberatkan timbangan pada hari kiamat adalah akhlak yang baik. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya,

Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan dari pada akhlak yang baik (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi).

Di antara akhlak yang baik adalah menyambung orang yang memutus kita, memberi kepada orang yang tidak mau memberi kepada kita dan memaafkan orang yang menzolimi kita. Di antara amalan yang berat adalah ucapan "Subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil 'azhim" sebagaimana didalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Di antara amalan yang memenuhi timbangan adalah ucapan Alhamdulillah, sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim senantiasa memperbaiki dua kalimat syahadat yang dia ucapkan. Berusaha untuk memahami maknanya dan mengamalkan isinya dan istiqomah di atas keduanya sampai meninggal dunia. Di samping itu hendaknya dia memperbaiki ibadahnya kepada Allah dan akhlaknya kepada manusia. Melakukan itu semua karena Allah dan untuk memperberat timbangannya di hari kiamat.

Orang yang berbahagia adalah orang yang lebih berat timbangan kebaikannya dari pada kejelekannya. Dan orang yang celaka adalah orang yang lebih ringan timbangan kebaikannya dari pada kejelekannya. Sebagaimana disebutkan oleh Allah di dalam Surat Al-Qaariah.

Orang kafir tidak memiliki sesuatu yang memberatkan timbangan mereka. Karena amalan mereka batal dengan kesyirikan dan kekufuran. Lihat Surat Al-Kahfi : 103-106.

Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya,

Sesungguhnya akan datang seseorang yang besar lagi gemuk pada hari kiamat akan tetapi beratnya di sisi Allah tidak lebih dari berat satu sayap dari seekor nyamuk (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwasanya ada tiga perkara yang akan ditimbang pada hari kiamat. Amalan, orang yang mengamalkan dan kitab catatan amalan.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz Abdullah Roy
Kota Al-Madinah