Hukum Minum Khamar Walau Tidak Mabuk

Hukum Minum Khamar

Hukum minum khamar walau tidak mabuk adalah merupakan Dosa besar ke 14 sebagaimana yang tertuang dalam kitab Al kabair

Allah Ta'ala berfirman ;

.....يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْخَمْرِ وَٱلْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ

"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, 'Dalam keduanya itu terdapat dosa besar' ....." (Al-Baqarah: 219)

Allah Ta'ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ

"Hari orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu...."  (Al-Maidah: 90)

Terdapat riwayat yang tsabit dari Ibnu Abbas, dia berkata :

لَمَّا نَزَلَ تَحْرِيْمُ الْخَمْرِ مَشَى الصَّحَابَةُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ، وَقَالُوا : حُرِّمَتْ الْخَمْرُ، وَجُعِلَتْ عَدْلاً لِلشِّرْكِ

"Tatkala turun pengharaman khamar, sebagian sahabat berjalan kepada sebagian sahabat yang lain dan berkata 'Khamar telah diharamkan dan dijadikan sederajat dengan syirik'."

Abdullah bin Umar (bahkan) berpendapat bahwa meminum khamar (minuman keras) adalah dosa yang paling besar. Dan meminum khamar tidak diragukan adalah induk dari segala perbuatan keji, dan orang yang melakukannya telah dilaknat dalam banyak hadits.

Dan Nabi bersabda :

مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فَاجْلِدُوهُ، فَإِنْ عَادَ فَاجْلِدُوهُ، فَإِنْ عَادَ فِي الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعَةِ فَاقْتُلُوهُ

"Barangsiapa yang meminum khamar, maka cabuklan dia. Jika dia kembali, maka cambuklah dia lagi. Jika dia masih kembali meminumnya, maka cambuklah dia. Dan jika masih kembali meminumnya  pada yang keempat kali, maka bunuhlan dia." Shahih [1]

Dari Amr bin al-Harits, Amr bin Syu'aib menceritakan kepadaku, dari bapaknya dari Abdullah bin Amr, dari Rasulullah, beliau bersabda :

مَنْ تَرَكَ الصَّلَاةَ سُكْرًا مَرَّةً وَاحِدَةً، فَكَأَنَّمَا كَانَتْ لَهُ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا فَسُلِبَهَا، وَمَنْ تَرَكَ الصَّلَاةَ سُكْرًا أَرْبَعَ مَرَّاتٍ، كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَسْقِيَهُ مِنْ طِينَةِ الْخَبَالِ» قِيلَ: وَمَا طِينَةُ الْخَبَالِ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: «عُصَارَةُ أَهْلِ جَهَنَّمَ

"Barangsiapa yang meninggalkan shalat sekali karena mabuk, maka seakan-akan dia sebelumnya memiliki dunia dan segala isinya lalu diambil paksa darinya. Dan barangsiapa yang meninggalkan shalat empat kali karena mabuk, maka adalah hak bagi Allah untuk memberinya minum Thinah al-Khabal (lumpur busuk)." Ditanyakan  kepada beliau, "Apa itu Thinah al-Khabal?" Beliau menjawab. "Saripati (dari darah dan nanah) para penghuni Neraka Jahanam." Sanadnya Shahih. [2]

Kemudia dari Jabir, dari Rasululllah, beliau bersabda,

إِنَّ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ عَهْدًا لِمَنْ يَشْرَبُ الْمُسْكِرَ أَنْ يَسْقِيَهُ مِنْ طِينَةِ الْخَبَالِ» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا طِينَةُ الْخَبَالِ؟ قَالَ: «عَرَقُ أَهْلِ النَّارِ» أَوْ «عُصَارَةُ أَهْلِ النَّارِ

"Sesungguhnya ada satu janji Allah bagi orang yang meminum minuman yang memabukkan, bahwa Dia akan memberikannya minum dari Thinah al-Khabal." Dikatakan. "(Wahai Rasulullah) apakah Thinah al-Khabal itu?" Beliau bersabda, "Keringat para penduduk neraka, atau sari pati (dari darah dan nanah) para penghuni neraka." Diriwayatkan oleh Muslim. [3]

Rasulullah juga bersabda :

مَنْ شَرِبَ الخَمْرَ فِي الدُّنْيَا، ، حُرِمَهَا فِي الآخِرَةِ

"Barangsiapa yang minum khamar di dunia, maka diharamkan baginya (maksudnya: tidak akan dapat meminumnya) di akhirat." Muttafaq 'alaih [4]

Dan dari beliau, beliau bersabda:

مُدْمِنُ الْخَمْرِ إِنْ مَاتَ، لَقِيَ اللهَ كَعَابِدِ وَثَنٍ

"Pecandu minuman keras, jika dia mati (dan tidak bertaubat darinya), maka dia akan bertemu dengan Allah seperti penyembah berhala." Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya. [5]



•--------------••✵🌴🕋🌴✵••---------------•


Footnote :

[1]
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Kitab al-Hudud, Bab Ma Ja'a Man Syariba al-Khamr Fajliduhu wa Man 'Ada fi ar-Rabiah Faqtuluhu, no.1444 ;. Abu Dawud, Kitab al-Hudud, Bab Idza Tataba'a fi Syurbi al-Khamr, no. 4482 ; Ibnu Majah, Kitab al-Hudud, Bab Man Syariba al-Khamr Miraran, no. 2573 ; dan Imam Ahmad didalam al-Musnad, no. 16930, 16940 dan 16995 (tahqiq Ahmad Syakir). Dan hadits ini memiliki riwayat yang banyak dari berbagai jalur, sehingga dengan terkumpulnya, maka ia menjadi shahih. Tetapi ia mansukh menurut jumhur ahli ilmu. Lihat Hamisy Jami' al-Ushul, 3/587 dan 589.

[2]
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad, 2/178, 189.

[3]
Diriwayatkan oleh Muslim, Kitab al-Asyribah, Bab Bayan Anna Kulla Muskir Khamr wa Anna Kulla Khamrin Haram, no. 2002. Dan penggalan awalnya berbunyi, Dari Jabir radhiallahu'anhu,
"Bahwasannya seorang laki-laki datang dari Jaisyan -dan Jaisyan adalah daerah di Yaman- lalu bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang suatu jenis minuman yang biasa mereka minum di negeri mereka yang terbuat dari jagung yang dikenal dengan nama al-Mizr, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Apakan minuman tersebut memabukkan?' Orang itu menjawab. 'Ya.' Rasulullah bersabda, 'Setiap yang memabukkan itu adalah haram...."


[4]
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Asyribah, Bab Qaulullah, No. 5775; dan Muslim, Kitab al-Asyribah, Bab Uqubah man Syariba al-Khamr Idza Lam Yatub Minha Yamna'uhu fi al-Akhirah, no. 2003, dan lafazhnya,
"Barangsiapa yang meminum khamar di dunia kemudian dia belum bertaubat darinya, maka diharamkan baginya (untuk meminumnya) di akhirat."

[5]
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad 1/272. Dan dalam Majma' az-Zawa'id, 5/74, "Diriwayatkan oleh Ahmad, al-Bazzar, dan ath-Thabrani, dan para rawi Ahmad adalah rawi-rawi ash-Shahih, hnya saja Ibnu al-Munkadir mengatakan, 'Aku diceritakan dari Ibnu Abbas. Dan dalam isnad milik ath-Thabrani terdapat Yazid bin Abu Fakhitah, dan saya tidak mengetahuinya, sedangkan para rawi lainnya adalah orang-orang yang tsiqah (kredibel).