Cara Mewujudkan Beriman Dengan Takdir Allah | Halaqah 28

Halaqah 28 ~ Cara Mewujudkan Beriman Dengan Takdir Allah

📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Bagaimana cara mewujudkan Beriman dengan takdir Allāh.

Secara singkat cara beriman dengan takdir Allāh adalah dengan beriman terhadap empat perkara yang dinamakan dengan Maratibul Qadar, dinamakan dengan tingkatan-tingkatan takdir.

Yang pertama seseorang tidak dinamakan beriman dengan takdir sampai dia beriman dengan ilmu Allāh yang meliputi segala sesuatu, harus kalau memang kita ingin menjadi seseorang yang mewujudkan beriman dengan takdir harus beriman dan mempercayai bahwa ilmu Allāh meliputi segala sesuatu, Allāh ﷻ mengetahui apa yang sudah terjadi dan yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi bahkan sesuatu yang tidak terjadi seandainya dia terjadi bagaimana dia Allāh subhanahu wa ta’ala dalilnya dalam firman Allāh ﷻ

۞…وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
[QS Al Ahzab 40]

Dan Allāh ﷻ adalah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu,

۞…اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
[QS Al Ankabut 62]

Sesungguhnya Allāh mengetahui segala sesuatu.

۞..رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَّعِلْمًا..
[QS Ghafir 7]

Wahai Rabb Kami IlmuMu dan juga rahmatMu meliputi segala sesuatum

Diantaranya adalah apa yang terjadi di masa yang lalu maupun apa yang terjadi di masa yang akan datang sebelum terjadi segala sesuatu Allāh sudah tahu sebelum terjadi segala sesuatu Allāh sudah tahu sebelumnya, akan terjadi musibah seseorang akan mendapatkan nikmat akan terjadi corona di tahun sekian, berapa yang meninggal dan sampai kapannya itu semuanya di bawah ilmu Allāh tidak ada yang sama bagi Allāh ﷻ ,

اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
۞ وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ اِلَّا هُوَۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا..

Dan disisi Allāh kunci-kunci ilmu ghaib, tidak mengetahuinya kecuali Dia.

Diantara perkara yang ghaib adalah apa yang terjadi di masa yang akan datang termasuk diantaranya apakah seseorang selama di dunia dia termasuk orang yang beriman atau orang yang kafir apakah dia kelak di dalam surga atau di dalam neraka itu semua adalah di bawah ilmu Allāh.

Nabi ﷺ mengatakan,

«مَا مِنْكُمْ مِنْ نَفْسٍ إِلَّا وَقَدْ عُلِمَ مَنْزِلُهَا مِنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ»

Tidak ada Diantara kalian kecuali sudah diketahui kedudukannya tempatnya di Surga atau di Neraka.

Allāh ﷻ mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi dan ini yang diingkari oleh ghulatul Qadariyah orang-orang yang ekstrem dari golongan Qadariyah mereka mengingkari tentang ilmu Allāh terhadap apa yang terjadi dimasa yang akan datang mereka meyakini kalau sudah terjadi baru Allāh kalau belum terjadi maka Allāh belum tahu ini adalah keyakinan ekstremnya orang-orang Qodariyyah dan ini mengeluarkan mereka dari agama Islam sebagaimana yang disebutkan oleh Abdullah bin Umar itu yang pertama meyakini Bahwasanya Allāh ﷻ mengetahui segala sesuatu termasuk diantaranya adalah seluruh perkara sebelum terjadinya maka Allāh Maha mengetahuinya.

Kemudian yang kedua adalah beriman Bahwasanya Allāh ﷻ menulis segala sesuatu sebelum terjadi baik berupa kenikmatan maupun musibah Allāh tulis di dalam sebuah kitab yang dinamakan dengan Lauful Mahfudz, Allāh ﷻ mengatakan

۞ مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
[QS Al Hadid 22]

Tidaklah menimpa sebuah musibah yang terjadi di Bumi ataupun yang menimpa kalian secara khusus musibah yang mengenai mengenai harta seseorang atau mengenai fisik seseorang atau yang menimpa penduduk bumi secara umum, bencana² alam kecuali itu didalam kitab sebelum Kami menciptakan musibah.

Yaitu di dalam Lauful Mahfudz didalam kitab yang terjaga ini menunjukkan tentang segala sesuatu sudah ditulis oleh Allāh ﷻ .

Sehingga Allāh mengatakan،

۞..وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ
[QS Yasin 12]

Dan segala sesuatu kami telah menulisnya didalam kitab yang jelas.

Yaitu didalam kitab Lauful Mahfudz, apa yang ditulis di sana segala sesuatu sampai sedetail²nya perkara ditulis oleh Allāh ﷻ di dalam Lauful Mahfudz, tidak ada yang ditinggalkan oleh Allāh.

۞ ..مَّا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَيْءٍ ۚ…
[QS Al An’am 38]

Tidaklah Kami meninggalkan didalam kitab Al Lauful Mahfudz sedikitpun.

Termasuk berkedipnya mata kita bergeraknya darah kita, Allāh ﷻ tulis semuanya didalam Lauful Mahfudz, tidak ada yang ditinggalkan oleh Allāh, rezeki, jodoh ajal ibadah iman dan juga kekufuran bahkan termasuk diantaranya adalah apakah seseorang di dalam Surga atau di dalam Neraka, maka semuanya sudah ditulis oleh Allāh ini juga harus kita yakini berdasarkan dalil dari Al-Qur’an demikian pula dari sunnah Nabi ﷺ.

إنَّ اللَّهَ قدَّرَ مقاديرَ الخلائقِ قبلَ أن يخلقَ السَّمواتِ والأرضَ بخمسينَ ألفَ سنةٍ وَكانَ عرشُهُ على الماءِ

Semuanya Allāh telah menciptakan takdir bagi seluruh makhluk 50.000 tahun sebelum Allāh menciptakan Langit dan juga Bumi.

Sudah ditulis taqdir² tersebut, rezeki, keturunan usia amalan dan tidak mungkin terjadi didunia ini kecuali apa yang sudah Allāh tulis tidak mungkin terjadi di dunia ini kecuali apa yang sudah Allāh tulis tidak mungkin kita melakukan sesuatu yang tidak Allāh tulis dalam Allāh itu yang kedua.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى