Menjauhi Bid’ah Dan Setiap Bid’ah Adalah Sesat (Bag.1) | Halaqah 12

Halaqah 12 ~ Menjauhi Bid’ah Dan Setiap Bid’ah Adalah Sesat bag. 1

📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Beliau rahimahullah mengatakan,

أصوات السنة
التمسك بما كان عليه أصحاب الرسول ﷺ، والاقتداء بهم،

Termasuk atau pokok Sunnah & Aqidah menurut kami yaitu ahlu Sunnah wal jamaah adalah berpegang teguh dengan apa yang berada diatasnya para Shahabat Rasulullah ﷺ & meneladani mereka, penjelasan hal ini sudah disampaikan pada pertemuan yang sebelumnya, kemudian beliau mengatakan

وترك البدع، وكل بدعة فهي ضلالة

Termasuk pondasi ahlu Sunnah wal jamaah adalah meninggalkan bid’ah² & Setiap bid’ah maka itu adalah kesesatan.

Beliau ingin menyampaikan kepada kita bahwa termasuk pondasi ahlu Sunnah wal jamaah & ini adalah termasuk pokok² Aqidah yang harus kita pegang & ini yang membedakan antara ahlu Sunnah wal jamaah dengan aliran² sesat, bahwasanya mereka meninggalkan bid’ah² didalam agama & ini sebenarnya adalah kelaziman dari poin sebelumnya, didalam poin sebelumnya disebutkan bahwasanya pokok ahlu Sunnah wal jamaah adalah berpegang teguh dengan apa yang berada diatasnya para Shahabat Rasulullah ﷺ & meneladani/mencontoh mereka & apa yang mereka lakukan adalah Sunnah² Rasulullah ﷺ apa yang mereka lakukan adalah Islam itu sendiri yang murni yang dibawa oleh Nabi ﷺ.

Kelazimannya jika memang mereka berpegang teguh/memegang kuat² Islam yang murni yg dibawa oleh Nabi ﷺ maka kelazimannya mereka meninggalkan bid’ah.

Apa yang dimaksud dengan Bid’ah?

Al Bid’ah secara bahasa maknanya adalah sesuatu yang baru yang tidak ada sebelumnya.

Allāh ﷻ mengatakan,

قُلْ مَا كُنتُ بِدْعًا مِّنَ ٱلرُّسُلِ
[QS Al Ahqof 9]

Katakanlah wahai Muhammad aku bukan Rasul yang baru.

Maksudnya adalah bukan Rasul yg pertama, aku sudah didahului para Rasul yang lain. Ini menunjukkan bahwasanya Al Bid’ah maknanya adalah sesuatu yang baru.

Didalam ayat yang lain ketika Allāh menceritakan orang² nasrani yang mereka membuat Bid’ah yg baru didalam agama mereka yaitu Rahbaniyyah tidak menikah dengan tujuan untuk fokus beribadah.

Allāh ﷻ mengatakan,

.. وَرَهۡبَانِیَّةً ٱبۡتَدَعُوهَا مَا كَتَبۡنَـٰهَا عَلَیۡهِمۡ إِلَّا ٱبۡتِغَاۤءَ رِضۡوَ ٰ⁠نِ ٱللَّهِ فَمَا رَعَوۡهَا حَقَّ رِعَایَتِهَاۖ فَـَٔاتَیۡنَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مِنۡهُمۡ أَجۡرَهُمۡۖ وَكَثِیرࣱ مِّنۡهُمۡ فَـٰسِقُونَ
[QS Al-Hadid 27]

Rahbaniyyah yang mereka buat² sendiri tidak pernah di syariatkan oleh Allāh ﷻ tapi mereka sendiri yang membuat Bid’ah yang satu ini sehingga mereka tidak mau menikah dengan maksud untuk fokus didalam beribadah kepada Allāh ﷻ,

Dan Allāh ﷻ mengatakan,

بديع السماوات والأرض

Allāh ﷻ Dialah Yang Menciptakan Langit & Bumi tanpa ada permisalan sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwasanya pengertian Al Bid’ah secara bahasa adalah sesuatu yang baru. Segala sesuatu yang baru itu dinamakan bid’ah termasuk didalam urusan dunia, penemuan², teknologi yang baru maka ini dinamakan dengan Bid’ah, tapi Bid’ah secara bahasa.

Adapun pengertian Bid’ah secara syariat maka para ulama telah memberikan pengertian/beberapa definisi. Disebutkan definisi yg paling baik karena dia menyeluruh yaitu definisi yg disebutkan oleh Asy Syatibi didalam kitab beliau Al I’tisom, mari kita pahami bersama ucapan beliau.

Beliau mengatakan yang dimaksud dengan Bid’ah secara syariat yang datang disitu celaan/peringatan adalah

عبارة عن طريقة في الدين مُخترَعة تُضاهي الشرعية، يُقصد بالسلوك عليها المبالغة في التعبُّد لله سبحانه

Yang dimaksud dengan Bid’ah adalah sebuah perkara atau ungkapan tentang sebuah cara didalam agama /thoriqoh. Berarti disini kita mengetahui Kalau bukan termasuk dalam kaitannya dengan agama / ibadah maka ini bukan termasuk Bid’ah, alat² modern yg sebelum nya tidak ada maka ini bukan termasuk Bid’ah, sehingga jangan sampai ada diantara kita yang memahami berarti kita melakukan bid’ah dengan menggunakan listrik, menggunakan alat² modern di zaman sekarang ini belum faham tentang apa makna Bid’ah yang dimaksud didalam syariat ini.

Dalam masalah dunia itu bukan Bid’ah yg dimaksud tapi yg dimaksud disini adalah

طريقة في الدين

Sebuah cara didalam agama

مخترعة

Itu adalah sesuatu yang baru, yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, tidak pernah diamalkan, tidak pernah diperintahkan oleh beliau, tidak pernah diamalkan oleh para Shahabat radiallahu taala anhum, maka inilah makna mukhtaroah,

تضاهي الشرعية

Yang itu menyerupai syariat ini, jika dilihat dari luarnya maka seakan² dia adalah bagian dari agama, misalnya bilangan Barangsiapa yang membaca ini sekian kali, Barangsiapa yang Shalat sekian rakaat atau disebutkan waktunya atau cara/bentuk tertentu seakan² itu adalah syariat dari Allāh ﷻ,

تضاهي الشرعية

Dia menyerupai syariat padahal dia bukan termasuk syariat

يُقصد بالسلوك عليها المبالغة في التعبُّد لله ﷻ

Dimaksudkan dengan melakukan bid’ah tadi adalah berlebih²an dalam menyembah kepada Allāh ﷻ. Jadi tujuannya orang yang melakukan bid’ah adalah untuk beribadah & juga untuk berlebihan didalam beribadah kepada Allāh, bukan maksudnya ingin berbuat maksiat tetapi tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allāh ﷻ, maka ini adalah pengertian dari Bid’ah secara syariat jika sesuatu sesuai dengan kriteria ini maka inilah yg dimaksud didalam dalil, Bid’ah yang telah di cela oleh Rasulullah ﷺ .

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى