Halaqah 129 ~ 3 Macam Syafaat di Hari Kiamat (Syafaat Kedua)

Halaqah 129 ~ Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan 3 Macam Syafaat di Hari Kiamat (Syafaat Kedua)

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-129 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Beliau mengatakan

وَأَمَّا الشَّفَاعَةُ الثَّانِيَةُ

Adapun syafa’at yang kedua yang akan diberikan oleh Allāh ﷻ untuk Nabi-Nya ﷺ

فَيَشْفَعُ فِي أَهْلِ الْجَنَّةِ أَن يَدْخُلُوا الْجَنَّة

Syafa’at untuk penduduk surga supaya mereka masuk ke dalam surga. Dan ini yang sudah berlalu yaitu ucapan Beliau ﷺ

وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَقْرَعُ بَابَ الْجَنَّةِ

Dan ucapan Beliau ﷺ

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ له مَنْ أَنْتَ

Kemudian Beliau ﷺ mengatakan

مُحَمَّدٌ

Kemudian dikatakan kepada Beliau ﷺ

بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

Maka ini adalah syafaat yang kedua yang akan Allāh ﷻ berikan kepada Nabi-Nya ﷺ, disini diurutkan Syaikhul Islam syafaat yang pertama karena ini terlebih dahulu terjadi kemudian syafaat yang kedua adalah syafaat untuk penduduk surga supaya mereka masuk kedalam surga

فِي أَهْلِ الْجَنَّةِ

karena saat itu yang merasakan bukan semuanya tapi hanya penduduk surga saja dari seluruh umat merekalah yang merasakan faedah dari syafaat ini.

Kemudian beliau mengatakan

وَهَاتَانَ الشَّفَاعَتَانِ خَاصَّتَانِ لَهُ

Dan dua syafaat adalah khusus untuk Rasulullāh ﷺ, tidak ada makhluk yang lain yang Allāh ﷻ berikan kehormatan dengan syafaat jenis ini, syafaatul udzma demikian pula syafaat supaya dibuka pintu surga ini hanya Beliau ﷺ saja, sehingga Syaikhul Islam mengatakan dua syafaat ini adalah syafaat yang khusus bagi Rasulullāh ﷺ.

Di sana ada syafaat yang lain yang sebagian ulama mengatakan ini juga khusus untuk Rasulullāh ﷺ yaitu syafa’at untuk paman Beliau ﷺ Abu Thalib yang isi syafaatnya adalah untuk diringankan adzabnya bukan untuk keluar dari neraka, dan sebagaimana kita tahu sudah berlalu Abu Thalib ini termasuk yang meninggal dalam keadaan musyrik diatas millahnya Abdul Muthalib sebagaimana dalam hadits, dan orang yang demikian keadaannya dia akan kekal selamanya didalam neraka dan disebutkan didalam hadits bahwasanya dikecualikan Abu Thalib ini maka dia akan diringankan adzabnya oleh Allāh ﷻ dengan sebab syafaatnya Rasulullāh ﷺ.

‘Abbas bin Abdul Muththalib paman Rasulullāh ﷺ mengatakan Wahai Rasulullāh ﷺ

هَلْ نَفَعْتَ أَبَا طَالِبٍ بِشَيْءٍ

Apakah engkau memberikan manfaat kepada Abu Tholib dengan sesuatu, dan ‘Abbas ini juga saudaranya Abu Thalib, Abu Thalib beliau meninggal dalam keadaan kesyirikan tetapi sebelumnya beliau membela mati-matian Rasulullāh ﷺ dengan jiwanya dengan hartanya dengan kehormatan yang dia miliki membela keponakannya tapi meninggal dalam keadaan musyrik sehingga ‘Abbas berkata kepada Rasulullāh ﷺ karena melihat bagaimana perjuangan Abu Tholib sebelumnya Apakah engkau memberikan manfaat pada Abu Tholib dengan sesuatu

فَإِنَّهُ كَانَ يَحُوطُكَ وَيَغْضَبُ لَكَ؟

karena dahulu dia melindungimu dan marah untukmu, kalau ada yang berusaha untuk mengganggu Nabi ﷺ beliau marah besar dan tidak rela keponakannya diganggu oleh siapapun sehingga Nabi ﷺ ketika Abu Tholib masih hidup dibela mati-matian oleh Abu Tholib

قَالَ: “نَعَمْ. هُوَ فِي ضَحْضَاحٍ مِنْ نَارٍ. وَلَوْلاَ أَنَا لَكَانَ فِي الدَّرَكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ

Beliau ﷺ mengatakan Iya dia berada di ضَحْضَاح (air yang berada di atas bumi yang sampai kepada dua mata kaki, disebutkan oleh Ibnul Atsir di dalam kitab beliau An-Nihayah Fi Ghoribil Hadits Wal Atsar, ini maksudnya adalah tidak sampai kepada dasarnya tapi hanya sampai kepada dua mata kaki) kalau bukan karena aku niscaya dia akan termasuk orang yang berada di paling bawah di dalam neraka, tapi karena syafa’at Nabi ﷺ akhirnya agak diringankan agak lebih tinggi tidak di paling bawah.

Di dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudri radliyallāhuta’ala ‘anhu beliau mendengar Nabi ﷺ dan disebutkan saat itu Abu Thalib kemudian Beliau ﷺ mengatakan

لَعَلَّهُ تَنْفَعُهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ

Mungkin bermanfaat bagi beliau syafaatku di hari kiamat

فَيُجْعَلُ فِي ضَحْضَاحٍ مِنَ النَّارِ يَبْلُغُ كَعْبَيْهِ، يَغْلِي مِنْهُ أُمُّ دِمَاغِهِ

Maka dijadikan beliau di dalam dhahdhāh dari neraka (agak naik sedikit) yang sampai ke dua mata kakinya kemudian mendidih otaknya dengan sebab api tadi, ini adzab yang akan diterima oleh Abu Thalib paman Rasulullāh ﷺ dan itu sudah diringankan daripada adzab yang sebelumnya dan dia merasakan dia adalah orang yang paling pedih yang paling dahsyat adzabnya.

Ini adalah syafa’at yang bisa kita katakan itu adalah jenis syafaat yang ketiga yang merupakan kekhususan dari Rasulullāh ﷺ. Adapun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah beliau mengatakan bahwasanya dua syafaat di atas adalah khusus bagi Rasulullāh ﷺ, dan ini Allāhu a’lam tidak ada di sini lafadz pembatasan atau mungkin beliau mengeluarkan syafaat yang ketiga yang tadi kita sebutkan karena suatu sebab.

وَهَاتَانَ الشَّفَاعَتَانِ خَاصَّتَانِ لَهُ

Para ulama menyebutkan tentang syafa’at Nabi ﷺ bagi penduduk surga untuk masuk ke dalam surga, ini ada isyaratnya di dalam Al-Qur’an yaitu dalam surat Az-Zumar ketika Allāh ﷻ menyebutkan tentang orang-orang yang bertakwa

وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡ طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَٰلِدِينَ ٧٣

Akan digiring orang-orang yang bertakwa ke dalam surga dalam keadaan berkelompok berkelompok, dan digiring disini adalah dengan kehormatan dengan kemuliaan dengan berkelompok berkelompok sesuai dengan keimanan mereka yang sudah berlalu yang pertama kali akan masuk mereka adalah orang-orang yang wajah mereka bersinar seperti sinar bulan purnama, sampai ketika mereka mendatangi surga dan dibuka pintu-pintu surga, ketika Allāh ﷻ mengatakan

وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا

dan dibuka pintu-pintu surga, و disini menunjukkan bahwasanya disana ada masa artinya ketika mereka sampai didepan pintu surga tidak langsung dibukakan oleh Allāh ﷻ tapi ada masa ada fase yaitu Nabi ﷺ meminta untuk dibukakan, ketika meminta dibukakan kemudian dibuka pintunya barulah mereka masuk kedalam surga sehingga di sini memakai و.

Adapun ketika Allāh ﷻ menyebutkan orang-orang kafir dalam ayat sebelumnya

وَسِيقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا فُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا

ketika mereka mendatangi jahanam, yaitu orang-orang musyrikin ahlul kitab ketika sampai kepada jahanam sudah dibuka pintu-pintunya untuk mereka dan tidak ada syafaat disana, adapun masuk ke dalam surga maka di sana ada syafaat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى