Halaqah 127 ~ Rasulullah ﷺ adalah yang Pertama kali Meminta Dibukakan Pintu Surga

Halaqah 127 ~ Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan tentang Rasulullah ﷺ adalah yang Pertama kali Meminta Dibukakan Pintu Surga

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-127 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Beliau mengatakan

وَأَوَّلُ مَن يَسْتَفْتِحُ بَابَ الْجَنَّةِ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم

Dan yang pertama kali akan meminta dibuka pintu surga adalah Nabi Muḥammad ﷺ.

Allāh ﷻ ingin menampakkan kemuliaan Nabi-Nya ﷺ di hadapan orang-orang yang beriman, dibersihkan hati orang-orang yang beriman dan digiring mereka menuju surga dengan terhormat dan dimuliakan kemudian Allāh ﷻ akan menampakan kedudukan Nabi kita Muhammad ﷺ di hadapan orang-orang yang beriman, dihadapan para Nabi dihadapan umat-umat terdahulu di hadapan umatnya sehingga mereka mengetahui kembali tentang kedudukan Rasulullāh ﷺ di hadapan manusia.

Allāh ﷻ akan memberikan kehormatan kepada Beliau ﷺ memberikan syafa’at dan syafa’at ini adalah khusus bagi Beliau ﷺ yaitu syafa’at supaya dibuka pintu surga, ini salah satu diantara syafa’at yang khusus yang dimiliki oleh Rasulullāh ﷺ. Di dalam sebuah hadits Beliau ﷺ mengatakan

وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَقْرَعُ بَابَ الْجَنَّةِ

Dan aku adalah yang pertama kali akan mengetuk pintu surga, menunjukkan bahwasanya surga memiliki pintu yang harus kita imani dan pintunya sangat besar dan pintu tersebut akan diketuk oleh Rasulullāh ﷺ dan Beliaulah pertama kali mengetuk pintu surga, hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Di dalam hadits yang lain Beliau ﷺ mengatakan

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ

Aku akan mendatangi pintu surga di hari kiamat kemudian aku akan meminta untuk dibukakan

فَيَقُولُ الْخَازِنُ

maka berkata al-khāzim (penjaga surga dari kalangan malaikat)

مَنْ أَنْتَ

Siapakah engkau

فَأَقُولُ

maka aku mengatakan

مُحَمَّدٌ

Aku adalah Muhammad

فَيَقُولُ

maka berkatalah penjaga tadi

بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

denganmulah aku diperintah (aku diperintahkan oleh Allāh ﷻ untuk membukakan pintu surga ini untukmu) aku tidak akan membukakan untuk seorang pun sebelummu.

Menunjukkan bahwasanya pintu surga tersebut terbuka dan Nabi ﷺ Beliaulah yang pertama kali meminta untuk dibukakan, dan ini adalah kehormatan yang luar biasa yang Allāh ﷻ berikan kepada Nabi-Nya ﷺ dan Allāh ﷻ memuliakan umat Beliau ﷺ dan mereka adalah umat yang pertama kali akan memasuki surga, sehingga di sini Syaikhul Islam mengatakan

وَأَوَّلُ مَن يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنَ الأُمَمِ أُمَّتُهُ

Dan yang pertama kali akan masuk ke dalam surga di antara umat-umat, diantara umat umat para Nabi dari yang pertama sampai Rasulullāh ﷺ dan mereka adalah Ahlul Jannah orang-orang yang beriman maka yang pertama kali akan masuk ke dalam surga di antara umat-umat tadi adalah umatnya Rasulullāh ﷺ, Allāh ﷻ muliakan Nabi ﷺ dan Allāh ﷻ muliakan umat Beliau ﷺ.

Di dalam sebuah hadits Nabi ﷺ mengatakan

نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Kita ini adalah orang-orang yang terakhir, karena kita adalah pengikut dari Nabi yang terakhir berarti kita ini umat yang terakhir, umat-umat yang lain itu ada sebelum kita, tapi kita ini adalah orang yang pertama di hari kiamat, selain pertama kali dihisab kita adalah yang pertama kali akan masuk kedalam surga

وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ

Dan kita adalah yang akan pertama kali masuk ke dalam surga, hadits ini shahih diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim dan lafadzhnya adalah lafadzh Imam Muslim. Maka ini adalah keutamaan yang Allāh ﷻ berikan kepada umat islam dimana mereka akan dimuliakan oleh Allāh ﷻ sehingga menjadi yang pertama masuk ke dalam surga padahal mereka adalah umat yang terakhir.

Dan tentunya umat Rasulullāh ﷺ sendiri mereka bertingkat-tingkat, ada yang keimanannya tinggi dan ada diantara mereka yang lebih rendah daripada itu dan Allāh ﷻ Maha Adil, Allāh ﷻ tidak akan menyamakan tentunya diantara umat Rasulullāh ﷺ, Allāh ﷻ akan kedepankan siapa yang memang berhak di depan, sehingga disebutkan dalam hadits bahwasanya Nabi ﷺ mengatakan

أوَّلُ زمرةٍ تَلِجُ الجنَّةَ صورَتُهم على صورةِ القمرِ ليلةَ البدرِ

Rombongan yang pertama akan masuk ke dalam surga (diantara umat Nabi ﷺ) wajah mereka adalah seperti bulan di malam bulan purnama, dan di antara hadits yang menunjukkan demikian adalah sabda Nabi ﷺ

لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفاً، أَوْ سَبْعُمِائَةِ أَلْفٍ مُتَمَاسِكُونَ. آخِذٌ بَعْضُهُمْ بَعْضاً. لاَ يَدْخُلُ أَوَّلُهُمْ حَتَّى يَدْخُلَ آخِرُهُمْ وَجُوهُهُمْ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ

Akan masuk surga diantara umatku 70.000 atau 700.000 (ini ada keraguan dari rawi) mereka saling memegang satu dengan yang lain (menunjukkan bagaimana ukhuwah kekompakan mereka) sampai masuklah yang pertama dan terakhir di dalam surga dan wajah-wajah mereka itu seperti cahaya bulan di malam bulan purnama.

Ucapan Beliau ﷺ sampai masuk awal dan akhir mereka ke dalam surga maksudnya adalah mereka masuk dalam satu shaf secara serentak, 70.000 tadi dalam satu shaf secara serentak menunjukkan tentang besarnya pintu surga, kalau itu adalah pintu surga lalu bagaimana dengan surga itu sendiri, pintunya saja demikian besarnya lalu bagaimana dengan surga itu sendiri.

Disebutkan dalam hadits bahwasanya orang-orang faqir Muhajirin itu akan lebih dahulu masuk surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya Muhajirin, orang-orang yang berhijrah ada yang kaya ada yang miskin, yang miskin diantara orang-orang Muhajirin itu lebih mendahului orang-orang kaya di antara mereka 40 tahun dan ini menunjukkan tentang bagaimana mereka terlebih dahulu karena mereka dihisabnya lebih sedikit tapi ini tidak menunjukkan bahwasanya setiap yang faqir di kalangan Muhajirin ini lebih afdhal daripada yang kaya di antara mereka.

Allāh ﷻ lebihkan mereka lebih dahulu masuk surga tapi belum tentu lebih afdhal secara derajat daripada orang-orang kaya di kalangan Muhajirin, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq Utsman bin Affan Abdurrahman bin Auf rodhiyallohu’anhum mereka adalah orang-orang yang kaya di antara para sahabat Al-Muhajirin.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى