Halaqah 72 ~ Dalil yang Menunjukkan Pensucian Allāh ﷻ dari Segala Bentuk Kekurangan Bag 02

Halaqah 72 ~ Dalil yang Menunjukkan Pensucian Allāh ﷻ dari Segala Bentuk Kekurangan Bag 02

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-72 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Beliau mendatangkan Firman Allāh ﷻ, Allāh ﷻ mengatakan

مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِن وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ إِذًا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلا بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

Allāh ﷻ tidak menjadikan anak, yaitu tidak mengambil anak dan sudah beberapa kali disebutkan tentang penafian anak dari Allāh ﷻ pada ayat ini dan juga ayat sebelumnya dan ayat yang sebelumnya, dan ini menunjukkan tentang ke Esaan Allāh ﷻ dan tidak butuhnya Allāh ﷻ dengan yang lain

وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ

Dan tidak ada sesembahan bersama-Nya, berarti Dia-lah Ilāhul haq Ilāhul wāhid Dia-lah satu-satunya Dzat yang disembah

إِذًا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَهٍ بِمَا خَلَقَ

Kalau misalnya disana ada sesembahan selain Allāh ﷻ, karena disembah itu berarti dia mencipta, kalau memang dia adalah sesembahan yang haq berarti dia mencipta kalau tidak mencipta bukan sesembahan yang haq, kalau memang di sana ada sesembahan yang mencipta selain Allāh ﷻ maka niscaya masing-masing dari sesembahan tadi akan membawa ciptaannya, artinya akan ada disana dua sesembahan yang sama-sama memiliki kekuasaan sama-sama memiliki ciptaan dan tidak mengalahkan satu dengan yang lain karena mereka mutasawian yaitu sama-sama dengan kekuasaannya dengan kerajaannya.

Kalau sama-sama, yang satunya tidak bisa mengalahkan yang lain, yang A tidak bisa mengalahkan yang B & B tidak bisa mengalahkan yang A berarti dua-duanya bukan Tuhan, bukan sesembahan yang haq, kalau misalnya ternyata salah satu diantaranya bisa mengalahkan

وَلَعَلا بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ

sebagian mengalahkan yang lain, berarti sesembahan yang haq satu saja yaitu yang mengalahkan itulah yang bisa dinamakan sebagai ilahul haq.

Ini bisa menjadi dalil aqli (akal) bahwasanya yang mencipta alam semesta itu satu saja, bahwasanya ada disana yang mencipta dan bahwasanya yang mencipta itu hanya satu, ini bantahan terhadap atheis dan bantahan terhadap musyrikin yang menyekutukan Allāh ﷻ dengan yang lain.

سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ

Maha Suci Allāh ﷻ dari apa yang mereka sifatkan.

Yaitu mereka menyekutukan Allāh ﷻ dengan yang lain dan ini adalah sifat yang aib (kekurangan) yang besar yang mereka sematkan kepada Allāh ﷻ

عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ

Dia-lah Allāh ﷻ yang mengetahui perkara yang ghaib dan perkara yang nyata maka Maha Tinggi Allāh ﷻ dari apa yang mereka sekutukan

وَقَوْلُهُ

Dan juga Firman Allāh ﷻ

فَلاَ تَضْرِبُواْ لِلّهِ الأَمْثَالَ إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allāh ﷻ al-amtsal yaitu yang serupa dengan Allāh ﷻ, jangan menjadikan bagi Allāh ﷻ sesuatu yang serupa dengan Allāh ﷻ yaitu serupa disembah sama-sama disembah, sama-sama diyakini tentang kesempurnaan berarti ini menyekutukan Allāh ﷻ dalam Rububiyah dalam Asma dan juga sifat atau menyekutukan Allāh ﷻ dalam Rububiyahnya dan disini Allāh ﷻ melarang, kalau Allāh ﷻ melarang berarti Allāh ﷻ menafikan tidak ada di sana amtsal bagi Allāh ﷻ, jangan kalian menjadikan amtsal bagi Allāh ﷻ, kalau menafikan maka kita harus menafikan dan menyembah hanya kepada Allāh ﷻ, meyakini bahwasanya Allāh ﷻ Dia-lah yang tidak ada yang serupa dengan-Nya

إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

Sesungguhnya Allāh ﷻ Dia-lah yang tahu sedangkan kalian tidak tahu.

Allāh ﷻ Yang Maha Tahu bahwasanya di dunia ini baik di langit maupun di bumi tidak ada yang serupa dengan Allāh ﷻ, kenapa kita menjadikan sesuatu yang serupa meyakini ada yang serupa dengan Allāh ﷻ, dan tidak harus di sini serupa dalam Dzatnya, orang yang menganggap dia memiliki memudharati memberikan manfaat selain Allāh ﷻ ini juga menjadikan bagi Allāh ﷻ amtsal.
Kemudian juga Firman Allāh ﷻ

قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُواْ بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللَّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

Katakanlah sesungguhnya Robb ku telah mengharamkan الْفَوَاحِشَ (dosa yang sangat jelek) مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ (apa yang kelihatan maupun yang disembunyikan) وَالإِثْمَ dan juga dosa, ada yang mengatakan bahwasanya الإِثْمَ disini lebih umum daripada الْفَوَاحِشَ, al-fawāḥisy ini yang besar-besar yaitu dosa besar, الإِثْمَ lebih umum baik dosa kecil maupun dosa besar, وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ dan kedzoliman kepada manusia dan kalian menyekutukan Allāh ﷻ dengan apa yang Allāh ﷻ tidak menurunkan petunjuk tentangnya dan kalian berdusta atas nama Allāh ﷻ (berkata atas nama Allāh ﷻ) sesuatu yang kalian tidak mengetahuinya.

Nafinya adalah pada kalimat حَرَّمَ (Allāh ﷻ mengharamkan), diantara yang diharamkan adalah

وَأَن تُشْرِكُواْ بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا

Kalau Allāh ﷻ mengharamkan kita menyekutukan Allāh ﷻ dengan yang lain berarti di sini Allāh ﷻ menafikan, seperti tadi فَلاَ تَضْرِبُواْ لِلّهِ kan larangan (pengharaman), قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ ini juga pengharaman dengan lafadz yang sharih yaitu حَرَّمَ , berarti kalau itu diharamkan berarti Allāh ﷻ menafikan dari dirinya sesuatu yang berhak disembah selain Allāh ﷻ.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى