Halaqah 57 ~ Dalil Yang Menunjukkan Sifat Mendengar Bagi Allah ﷻ – Dalil Kedua

Halaqah 57 ~ Dalil Yang Menunjukkan Sifat Mendengar Bagi Allah ﷻ – Dalil Kedua

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-57 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Disini beliau akan membawakan untuk kita beberapa ayat yang menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ Dia-lah yang memiliki sifat Mendengar dengan pendengaran yang haqiqi sesuai dengan keagungan Allāh ﷻ

وَقَوْلُه

Dan Firman Allāh ﷻ

لَّقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاء

Sungguh Allāh ﷻ telah mendengar ucapan orang-orang yang berkata, ini adalah ucapan orang-orang Yahudi أعداء الله (musuh-musuh Allāh ﷻ) yang mengucapkan tentang diri Allāh ﷻ sesuatu yang tidak pantas bagi Allāh ﷻ, apa yang mereka katakan?

إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاء

Mereka mengatakan bahwasanya Allāh ﷻ faqir, yaitu miskin, kenapa mereka mengatakan yang demikian dan mengatakan bahwasanya mereka adalah orang-orang yang kaya? Disana ada sebuah atsar, berkata orang Yahud

يا محمد ، افتقر ربك

Mereka orang yahudi mengatakan wahai Muhammad, Allāh ﷻ Robb mu telah menjadi faqir

سُبۡحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يَقُولُونَ

Maha Suci Allāh ﷻ dari apa yang mereka ucapkan. Mereka mengatakan

يسأل عباده القرض

Karena dia telah meminta hamba-hamba-Nya untuk dipinjami, karena Allāh ﷻ mengatakan

من يقرض الله قرضا حسنا
مَّن ذَا ٱلَّذِي يُقۡرِضُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنٗا


Aqradh artinya adalah yang meminjami, dan maknanya yang benar barangsiapa yang berinfaq fisabilillah, adapun orang-orang Yahudi yang mereka memang di dalam hati mereka penuh dengan penyakit, ketika Allāh ﷻ mengabarkan tentang keutamaan orang yang berinfaq dan dikatakan oleh Allāh ﷻ meminjami kepada Allāh ﷻ, maksudnya Allāh ﷻ akan membalas uang yang mereka infaqkan tadi shadaqah yang mereka lakukan tadi dengan kebaikan, tidak akan disia-siakan disisi oleh Allāh ﷻ.

Ini bukan berarti Allāh ﷻ membutuhkan uang tadi, uang tadi diinfaqkan diberikan pahala oleh Allāh ﷻ dan pahalanya kembali kepada diri kita sendiri, adapun Allāh ﷻ maka Dia-lah yang Maha Kaya. Seandainya seluruh makhluk semuanya menjadi orang yang kafir dan sangat kuat kekafirannya ini tidak akan mengurangi kekayaan Allāh ﷻ dan tidak akan mengurangi kekuasaan Allāh ﷻ, itu hanya memudhoroti diri mereka sendiri, dan seandainya seluruh penduduk bumi ini mereka bertaqwa maka tidak akan menambah kekayaan Allāh ﷻ sedikitpun.

Bukan karena Allāh ﷻ membutuhkan uang yang mereka infaqkan, mereka yang butuh, Allāh ﷻ menyuruh mereka untuk berinfaq adalah untuk kebaikan mereka sendiri, supaya berkah hartanya kemudian bermanfaat bagi kaum muslimin yang lain, mereka juga mendapatkan pahala, hilang rasa cinta yang terlalu berat terhadap dunia dan seterusnya, kemudian juga adanya saling mencintai antara seorang yang faqir dengan yang miskin, untuk kebaikan mereka sendiri.

Tapi yang dipahami oleh orang Yahudi yang memang mereka ada penyakit, mengatakan ucapan ini, Robbmu telah menjadi miskin sehingga Dia menyuruh hamba-hamba-Nya untuk meminjami

فأنزل الله

Maka Allāh ﷻ menurunkan ayat ini

لقد سمع الله

Sungguh Allāh ﷻ telah mendengar

قول الذين قالوا

Ucapan orang-orang yang mengatakan

إن الله فقير ونحن أغنياء

Sesungguhnya Allāh ﷻ faqir dan kami adalah yang kaya.

Syahidnya disini adalah sami’, sami’ yang pertama yaitu Firman Allāh ﷻ dalam surah Al-Mujadilah atau Al-Mujadalah Allāh ﷻ mendengar ucapan seorang hamba yang sholihah maka di sini menunjukkan bagaimana Allāh ﷻ memperhatikan dia mengabulkan doanya dan bahwasanya Allāh ﷻ Maha Mengetahui Maha Mendengar Maha Melihat, alhamdulillah yang telah memberikan taufik kepada kita menjadi seorang hamba bagi Dzat Yang Maha Mendengar sehingga ketika kita memiliki masalah kita ingin mengadukan sesuatu kepada Allāh ﷻ kapan saja dimana saja meskipun tidak didengar oleh orang lain tapi Allāh ﷻ Maha Mendengar apa yang kita ucapkan.

Dan Allāh ﷻ pada ayat yang selanjutnya ini لقد سمع الله, Allāh ﷻ juga mendengar ucapan musuh-musuh-Nya, ucapan hamba-hamba-Nya Allāh ﷻ Maha Mendengar sehingga ketika mereka berdoa dikabulkan oleh Allāh ﷻ dan ucapan yang diucapkan oleh musuh-musuh Allāh ﷻ Allāh ﷻ juga mendengarnya, tidak ada yang samar bagi Allāh ﷻ, apa yang diucapkan oleh orang Yahudi apa yang sedang dibicarakan oleh musuh-musuh Allāh ﷻ di markas-markas mereka Allāh ﷻ mendengar, alhamdulillah kita tidak mendengar dan kita tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan tapi kita yakin Allāh ﷻ mendengar apa yang mereka ucapkan.

Dan ini adalah ancaman bagi mereka bukan hanya sekedar khabar, Allāh ﷻ mendengar apa yang diucapkan oleh mereka, mendengar yang tujuannya adalah untuk ancaman, kalau Allāh ﷻ untuk mendengar apa yang mereka ucapkan maka kelak akan ada perhitungan dengan mereka, akan ditulis oleh Allāh ﷻ dan akan dibalas ucapan mereka ini kalau tidak didunia diakhirat. لقد سمع الله sungguh Allāh ﷻ telah mendengar ucapan orang-orang yang mengatakan sesungguhnya Allāh ﷻ adalah

فقير ونحن أغنياء

Allāh ﷻ mengatakan setelahnya

سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ

Sungguh Kami akan menulis apa yang mereka ucapkan ini, ditulis oleh para malaikat-malaikat Allāh ﷻ tidak ada yang luput dari penulisan malaikat,

مَّا يَلۡفِظُ مِن قَوۡلٍ إِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيبٌ عَتِيدٞ

Tidaklah dia mengucapkan sebuah ucapan kecuali disana ada malaikat yang mengawasinya, akan ditulis,

وَقَتْلَهُمُ الْأَنبِيَاءَ

Dan pembunuhan mereka terhadap para Nabi.

Apa yang mereka ucapkan tentang diri Allāh ﷻ ini adalah kekufuran, dan kekufuran-kekufuran selain itu seperti usaha mereka untuk membunuh sebagian nabi maka ini juga akan ditulis oleh Allāh ﷻ, mereka akan diadzab dengan sebab kekufuran-kekufuran tadi

وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

Kemudian Kami akan berkata kepada mereka rasakanlah sekarang adzab yang membakar ini.

Jadi Allāh ﷻ mengabarkan kepada kita bahwasanya Allāh ﷻ mendengar dan maksudnya adalah ancaman bagi mereka, maka orang-orang yang mereka berbicara tentang Allāh بِغَيْرِ حَقٍّ hati-hati dengan ucapan mereka, Allāh ﷻ akan mencatat apa yang mereka ucapkan baik yang mereka katakan di media sosial ataupun yang mereka sembunyikan di antara mereka maka di sana ada malaikat-malaikat yang mencatat dan Allāh ﷻ mengancam orang-orang yang demikian.

Dan ini menjadikan kita semakin tenang sebagai seorang hamba Allāh ﷻ, tenang dan tidak merasa resah dengan makar-makar yang dilakukan oleh musuh-musuh Allāh ﷻ dan ucapan-ucapan mereka, dan kita beramar ma’ruf nahi mungkar sesuai dengan kemampuan kita, selebihnya kita serahkan kepada Allāh ﷻ.

Berarti di sini kita mengetahui bahwasanya Allāh ﷻ mendengar semuanya baik ucapan hamba di antara hamba-hamba yang sholeh maupun ucapan musuh-musuh-Nya, maka Allāh ﷻ Maha Mendengar apa yang mereka ucapkan.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى