Halaqah 49 ~ Penjelasan Beberapa Ayat Yang Menunjukkan Sifat Datang Bagi Allāh ﷻ (QS Al Baqarah 210)

Halaqah 49 ~ Penjelasan Beberapa Ayat Yang Menunjukkan Sifat Datang Bagi Allāh ﷻ (QS Al Baqarah 210)

📘 Halaqah Silsilah Ilmiyah – Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-49 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Insya Allāh kita lanjutkan dan masuk pada pembahasan yang baru yaitu dalil-dalil yang menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ memiliki sifatul Maji’ wal Ityan, artinya adalah sifat datang bagi Allāh ﷻ dan bahwasanya Allāh ﷻ kelak di hari kiamat akan datang, yaitu datang untuk mengadili diantara para hamba hamba-Nya untuk fashlu qadha, untuk mengadili diantara mereka. Diantara ayat yang beliau datangkan disini adalah firman Allāh ﷻ

وَقَولُهُ:ِهَلْ يَنظُرُونَ إِلاَّ أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ وَالْمَلآئِكَةُ وَقُضِيَ الأَمْرُ

Tidaklah mereka menunggu, nadzhara kalau setelahnya adalah maful bihi langsung maka maknanya adalah menunggu, tapi kalau nadzhara ilā maknanya adalah melihat dengan kedua mata,

وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاضِرَةٌ ٢٢

إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٞ ٢٣

berarti disini nadzhara ilā melihat kepada dengan mata, kemudian disana ada nadzhara fī hi, maka yang di maksud adalah memperhatikan atau mencermati nadzhartu fī kalami fulan, aku mencermati ucapan si fulan. Disini nadzhara langsung kepada maf’ul bihnya, maka maknanya menunggu.

هَلْ يَنظُرُونَ إِلاَّ أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ

Tidaklah mereka menunggu kecuali kedatangan Allāh ﷻ, ini orang-orang kafir ketika mereka melakukan kekufuran ketahuilah bahwasanya mereka tidak akan berhenti di dunia saja, di sana ada adzab yang akan datang kepada mereka disana akan ada hisab, Allāh ﷻ tidak menciptakan manusia dalam keadaan tidak diperintahkan dan tidak dilarang dan tidak dihisab, Allāh ﷻ tidak menciptakan mereka dalam keadaan abatsan, tidak menciptakan mereka dalam keadaan sudan, maksudnya adalah sia-sia tidak diperintah dan tidak dilarang, akan ada disana hisab.

Maka mereka ini orang-orang kuffar yang sudah mati maupun yang masih hidup tidaklah menunggu kecuali kedatangan Allāh ﷻ yaitu ketika Allāh ﷻ akan menghisab manusia di padang mahsyar dan di sini syahidnya

أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ

Siapa yang datang di sini, Allāh ﷻ, akan datang kepada mereka untuk menghisab mereka

فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَام

Di dalam ظُلَلٍ yaitu bayangan, مِّنَ الْغَمَام dari awan yang putih, artinya ketika akan dijelaskan setelahnya, jika Allāh ﷻ datang maka terbelah langit kemudian muncul di sana غَمَام yang tidak mengetahui besarnya kecuali Allāh ﷻ, awan yang putih yang sangat besar yang tidak mengetahui besarnya kecuali Allāh ﷻ.

Ini menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ memiliki sifat Al-I’tiyan, yaitu Allāh ﷻ datang, bagaimana datangnya Allāh ﷻ, sesuai dengan keagungan-Nya, tidak sama dengan datangnya manusia, sesuai dengan keagungan Allāh ﷻ.

وَالْمَلآئِكَة

Dan juga para malaikat, artinya para malaikat juga akan datang, Allāh ﷻ bukan hanya mengumpulkan manusia dan juga jin dan juga hewan-hewan tapi Allāh ﷻ akan juga mengumpulkan seluruh malaikat, Allāh ﷻ Dia-lah Al-Malik, Dia-lah Raja yang sebenarnya. Allāh ﷻ kumpulkan di hari tersebut semuanya Al-Awwalin Wal-Akhirin, yang pertama maupun yang akan datang semuanya akan dikumpulkan oleh Allāh ﷻ, dan ini adalah perkumpulan yang sangat besar, malaikat berapa jumlah mereka, manusia dari awal sampai akhir berapa jumlah mereka, jin berapa jumlah mereka, hewan-hewan semuanya dikumpulkan oleh Allāh ﷻ dan semuanya dalam keadaan khusyuk, dalam keadaan diam, laa yatakallamuun mereka tidak berbicara kecuali orang yang Allāh ﷻ izinkan. Diantara ucapan Allāh ﷻ saat itu adalah

أنا الملك أنا الديان

Aku-lah Raja yang sebenarnya dan Aku-lah Ad-Dayyan (Aku-lah yang akan menghisab / Aku-lah yang akan menghitung).
Makhluk sebanyak itu semuanya akan dihisab oleh Allāh ﷻ, akan dihitung satu per satu amalannya yang baik maupun yang buruk, dan yang demikian adalah

عَلَى ٱللَّهِ يَسِير

Adalah sesuatu yang sangat mudah bagi Allāh ﷻ, menghitung satu orang sama dengan menghitung miliaran bahkan triliunan manusia dan jin, Allāh سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ, Allāh ﷻ adalah Dzat yang sangat cepat perhitungan-Nya, teliti, tidak ada yang ketinggalan dan dihitung oleh Allāh ﷻ dengan sangat cepat, tidak ada yang terdzolimi di antara mereka. Maka ini sesuatu yang sangat mengerikan bagi orang-orang yang lalai di dunia, menyangka bahwasanya hartanya itulah yang akan mengekalkan dia, jabatan dia itu akan mengekalkan dia

فَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَيَقُولُ هَآؤُمُ ٱقۡرَءُواْ كِتَٰبِيَهۡ

Adapun orang yang mereka mengambil kitabnya dengan tangan kanannya maka dia mengatakan silakan kalian baca kitabku, dengan kebahagian dan kegembiraan dia mengucapkan ucapan ini

فَيَقُولُ هَآؤُمُ ٱقۡرَءُواْ كِتَٰبِيَهۡ ١٩

إِنِّي ظَنَنتُ أَنِّي مُلَٰقٍ حِسَابِيَهۡ ٢٠


Aku dulu meyakini bahwasanya aku akan menemui hisab ini. Sehingga dia berhati-hati dalam kehidupan dunia, hati-hati dalam mencari rezeki, hati-hati dalam berbicara, hati-hati dalam beramal, karena dia tahu bahwasanya dia akan hisab oleh Allāh ﷻ

إِنِّي ظَنَنتُ أَنِّي مُلَٰقٍ حِسَابِيَهۡ ٢٠

فَهُوَ فِي عِيشَةٖ رَّاضِيَةٖ ٢١

فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٖ ٢٢

قُطُوفُهَا دَانِيَةٞ ٢٣


كُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ هَنِيٓ‍َٔۢا بِمَآ أَسۡلَفۡتُمۡ

Makanlah dan minumlah kalian dengan apa yang kalian kerjakan dahulu

فِي ٱلۡأَيَّامِ ٱلۡخَالِيَةِ ٢٤

di hari-hari yang telah berlalu, yaitu kalian mengisi kehidupan kalian dan umur kalian dengan ibadah.

Tapi bagaimana dengan orang yang mengambil kitabnya dengan tangan kirinya

وَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِشِمَالِهِۦ فَيَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي لَمۡ أُوتَ كِتَٰبِيَهۡ ٢٥

Dia mengambil kitabnya dengan tangan kirinya, dia mengatakan seandainya aku tidak mengambil kitabku

وَلَمۡ أَدۡرِ مَا حِسَابِيَهۡ ٢٦

Dan aku tidak tahu tentang hisabku

يَٰلَيۡتَهَا كَانَتِ ٱلۡقَاضِيَةَ ٢٧

Seandainya kematian itu yang mengakhiri semuanya

مَآ أَغۡنَىٰ عَنِّي مَالِيَهۡۜ ٢٨

Tidak bermanfaat bagiku hartaku

هَلَكَ عَنِّي سُلۡطَٰنِيَهۡ ٢٩

Dan kekuasaanku, jabatanku semuanya sudah lenyap, tidak bermanfaat dihari tersebut.

Maka orang yang gembira saat itu adalah orang yang meyakini tentang hisab di hari tersebut, tapi orang-orang yang kuffar yang mereka tidak meyakini hisab dan mereka sembarangan dan semaunya di dalam kehidupan ini mengikuti hawa nafsunya, makan semaunya, bangun semaunya, tidur semaunya, berzina semaunya, tidak ada aturan, maka apa yang terjadi bagi mereka di hari tersebut? tentunya bencana, orang yang tidak beriman dengan hari akhir.

وَالْمَلآئِكَة

Dan para malaikat di hari tersebut juga mereka datang. Datangnya malaikat sesuai dengan keadaan dia dan datangnya Allāh ﷻ sesuai dengan kesempurnaan Allāh ﷻ

وَقُضِيَ الأَمْرُ

Setelah itu akan diputuskan seluruh perkara, yaitu akan dihisab manusia, ini menunjukkan bahwasanya datangnya Allāh ﷻ adalah untuk bi fashlil qadha saat itu untuk menghitung dan menghisab manusia.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى