Halaqah 114 ~ Dalil Keenam Bag 02

Halaqah 114 ~ Bab 12: Dalil-Dalil Yang Menunjukkan Keterasingan Islam Dan Keutamaan Orang-Orang Yang Asing ~ Pembahasan Dalil Keenam Komentar Ibnu Wadhah (Bagian 2)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Halaqah yang ke-114 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.

بَابُ مَا جَاءَ فِي غُرْبَةِ الإِسْلاَمِ وَفَضْلِ الغُرَبَاءِ

Bab apa-apa yang datang, maksudnya adalah dalil-dalil yang datang, yang berisi tentang akan terjadinya غُرْبَة الإِسْلاَم keasingan agama Islam dan dalil-dalil tentang keutamaan orang-orang yang asing yaitu orang yang asing karena dia berpegang teguh dengan Islam.

Beliau mengatakan rahimahullāh

وَرَوَى ابْنُ وَضَّاحٍ مَعْنَاهُ: مِنْ حَدِيثِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَلَفْظُهُ: «إِنَّ مِنْ بَعْدِكُمْ أَيَّامًا الصَّابِرُ فِيهَا المُتَمَسِّكُ بِمِثْلِ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ اليَوْمَ؛ لَهُ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ

Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah dari haditsnya Abdullah bin Umar, haditsnya Abdullah bin Umar وَلَفْظُهُ dan lafadznya adalah

إِنَّ مِنْ بَعْدِكُمْ

setelah kalian ada hari-hari di mana orang yang bersabar di dalamnya, orang yang bertamassuk

بِمِثْلِ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ اليَوْمَ

berpegangan dengan seperti dengan apa yang kalian wahai para sahabat di atasnya hari ini, seperti yang kalian amalkan hari ini, seperti yang kalian pahami hari ini, di hari-hari itu dia berpegang teguh dengan apa yang kalian pegang hari ini

لَهُ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ

Maka dia akan mendapatkan pahala lima puluh orang diantara kalian.

Kenapa di sini di sebutkan riwayat ini, karena di sini ada lafadz

المُتَمَسِّكُ بِمِثْلِ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ اليَوْمَ

Jadi lafadz, meskipun lafadz yang dhoif tadi ‘alā dīnihi, di atas agamanya maksudnya adalah agama Islam yang dipahami oleh para sahabat, mereka adalah salafiyyun, orang-orang yang berpegang teguh dengan apa yang dipahami oleh para sahabat, maka merekalah orang-orang yang mendapatkan pahala lima puluh orang sahabat Nabi ﷺ.

Dan mungkin ini rahasia kenapa disebutkan lima puluh orang sahabat diantaranya adalah karena mereka berpegang teguh dengan sunnahnya para sahabat Nabi ﷺ, mereka berusaha untuk mengikuti para sahabat di tengah-tengah rusaknya manusia maka mereka pun mendapatkan pahala dari Allāh ﷻ mendapatkan pahala lima puluh orang sahabat Nabi ﷺ

ثُمَّ قَالَ

kemudian berkata, yaitu Ibnu Wadhdhah

أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: أَنْبَأَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى، قَالَ: أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ أَسْلَمَ البَصْرِيِّ، عَنْ سَعِيدٍ أَخِي الحَسَنِ يَرْفَعُهُ

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad ibn Sa’id, telah mengabarkan kepada kami Asad, beliau mengatakan telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin uyainah dari Aslam Al Bashri dari Sa’id Akhil Hasan, saudara dari Hasan Al bashri, yarfa’uhu, mengangkatnya kepada Rasulullah ﷺ, berarti di sini haditsnya adalah hadits yang mursal, dan hadits yang mursal termasuk hadits yang dhoif

قَالَ: «إِنَّكُمُ اليَوْمَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ، تَأْمُرُونَ بِالمَعْرُوفِ، وَتَنْهَوْنَ عَنِ المُنْكَرِ، وَتُجَاهِدُونَ فِي اللَّهِ، وَلَمْ تَظْهَرْ فِيكُمُ السَّكْرَتَانِ: سَكْرَةُ الجَهْلِ، وَسَكْرَةُ حُبِّ العَيْشِ، وَسَتُحَوَّلُونَ عَنْ ذَلِكَ، فَالمُتَمَسِّكُ يَوْمَئِذٍ بِالكِتَابِ وَالسُّنَّةِ لَهُ أَجْرُ خَمْسِينَ» قِيلَ: مِنْهُمْ؟ قَالَ: «لَا، بَلْ مِنْكُمْ

Sesungguhnya kalian wahai para sahabat hari ini berada di atas sesuatu yang jelas dari Robb kalian, tidak ada bid’ah, ada Nabi ﷺ, kalian beramar ma’ruf, melarang dari yang mungkar dan kalian berjihad fī sabīlillah dan belum muncul di tengah-tengah kalian dua mabuk, السَّكْرَتَان maksudnya adalah mabuk, mabuk yang pertama adalah

سَكْرَةُ الجَهْلِ

sehingga dengan kebodohannya seseorang tidak menyadari

وَسَكْرَةُ حُبِّ العَيْشِ

dan orang yang sedang mabuk dengan dunia, mabuk dengan kebodohan dan yang kedua adalah mabuk dengan dunianya.
Seseorang membiarkan dirinya dalam kebodohan, tidak mau belajar dan sebagian orang mabuk dengan dunianya, sibuk dengan dunianya, kemudian kalian akan dipindah dari yang demikian

وَسَتُحَوَّلُونَ عَنْ ذَلِكَ

kalian akan berpindah keadaan kalian dari keadaan sekarang ini, maka orang-orang yang berpegang teguh dihari tersebut

بِالكِتَابِ وَالسُّنَّةِ

maka dia mendapatkan pahala lima puluh orang

قِيلَ: مِنْهُمْ؟

Apakah dari mereka ya Rasulullah ﷺ, Beliau ﷺ mengatakan bahkan dari kalian.

Di sini ada lafadz بِالكِتَابِ وَالسُّنَّةِ berarti ini menjelaskan lagi bahwasanya keadaan orang-orang yang sabar saat itu mereka berpegang teguh dengan al-Quran dan Sunnah dengan pemahaman para sahabat radhiallahu ta’ala ‘anhum

وَلَهُ بِإِسْنَادٍ: عَنِ المَعَافِرِيِّ

Dan beliau Ibnu Wadhdhah dengan isnadnya dari al-Ma’āfirī (juga tabi’in), قَالَ dia mengatakan

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, berarti ini mursal juga dan ini adalah termasuk yang dhoif

طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ، الَّذِينَ يُمْسِكُونَ بِكِتَابِ اللَّهِ حِينَ يُتْرَكُ، وَيَعمَلُونَ بِالسُّنَّةِ حِينَ تُطْفَأُ

Tūbā bagi orang-orang yang asing, siapa orang- orang yang asing, mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh dengan al-Quran ketika al-Quran ditinggalkan oleh manusia dan mereka mengamalkan sunnah Nabi ﷺ ketika di padamkan, artinya banyak orang yang tidak mengamalkan sunnah Nabi ﷺ dan dia terus mengamalkan sunnah tersebut.

Ini adalah hadits yang Mursal juga dan ini adalah hadits yang dhaif dan cukuplah apa yang disebutkan dalam riwayat-riwayat yang sahih sebelumnya menunjukkan tentang wajibnya kita untuk bersabar diatas sunnah Rasulullah ﷺ, meskipun kita asing di tengah-tengah manusia.

Dan ini bukan berarti seseorang tidak bermuamalah dengan manusia, jadi asingnya mereka bukan karena mereka tidak bergaul dan tidak bermuamalah dengan manusia, tetap mereka bergaul seperti biasa dengan manusia, dengan masyarakat, cuma mereka mutamayyiz, mereka memiliki keistimewaan tidak ikut-ikutan dengan perkara-perkara yang tidak disyariatkan di dalam agamanya, ini kelebihan mereka.

Muamalah mereka terus jalan, membeli, berjualan, tersenyum, bertetangga, tapi ketika sudah berkaitan dengan perkara yang menyelisihi agama maka mereka dengan tegas tidak melaksanakan perkara tersebut karena memegang Al-Quran dan juga Sunnah dengan pemahaman para sahabat radhiallahu ta’ala ‘anhum.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى