Halaqah 29 ~ Penjelasan Nama Dan Sifat Allah ﷻ Yang Terkandung Di Dalam QS Adz-Dzariyat Ayat 58 Bag 02

Halaqah 29 ~ Penjelasan Nama Dan Sifat Allah ﷻ Yang Terkandung Di Dalam QS Adz-Dzariyat Ayat 58 Bag 02

📘 Kitab Al-‘Aqīdah Al-Wasithiyyah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang ke-29 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Al-‘Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Allāh ﷻ menyebutkan di dalam surat Adz-Dzariyāt nama dan juga sifat Allāh ﷻ. Syaikhul Islam mengatakan

وَقَوْلُهُ

Dan juga firman Allāh ﷻ

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

Sesungguhnya Allāh ﷻ Dia-lah Yang Maha Memberikan Rezeki, yang memiliki kekuatan yang sangat kokoh.

Allāh ﷻ mengatakan

ذُو الْقُوَّةِ

Dia-lah Allāh ﷻ Yang Dzul Quwwah, yaitu yang memiliki kekuatan. Dzul Quwwah ini termasuk nama Allāh ﷻ dan Dia termasuk nama Allāh ﷻ yang mudhafah yang berupa mudhaf – mudhaf ilaih. Karena nama Allāh ﷻ kalau dilihat dari tarkibnya (susunannya) apakah itu kata yang berdiri sendiri atau dia adalah mudhaf – mudhaf ilaih terbagi menjadi dua. Ada nama Allāh ﷻ yang Mufrodah, dia satu kata saja bukan mudhaf – mudhaf ilaih, ini contohnya banyak, Ar-Rohman, Ar-Rahim, Al-‘Alim, Al-Hakim, Al-Khabir, As-Sami’, Al-Bashir.

Tapi disana ada asma’ al-mudhofah, nama-nama Allāh ﷻ yang di idhofahkan, di sana ada mudhof disana ada mudhof ilahi.

Contohnya adalah Dzul Quwwah disini, dan ذُو maknanya adalah shahib, shahibul quwwah, yang memiliki kekuatan. Contoh yang lain Malikul Mulk, Maliki Yaumiddin, maka ini adalah nama Allāh ﷻ yang mudhofah, atau Robbul ‘Alamin, Robbul ‘Arsy, berarti ini adalah nama Allāh ﷻ yang mudhofah yang di idhofahkan.

Dzul Quwwah,sifat Allāh ﷻ yang terkandung didalamnya adalah Al-Quwwah. Ada sebagian mengatakan apa bedanya dengan Qowi, dan Al- Qowi termasuk nama Allāh ﷻ, namun disana ada makna yang tersembunyi dalam penggunaan ذُو yang artinya adalah yang memiliki. Sebagian mengatakan bahwasanya maksudnya adalah kekuatan yang tidak akan berkurang, Dzul Quwwah yaitu senantiasa memiliki kekuatan yang luar biasa, tidak akan berkurang, maka Allāh ﷻ Dia-lah yang sangat kuat, tidak ada yang mengalahkan kekuatan Allāh ﷻ. Lihat bagaimana Allāh ﷻ menciptakan langit dan Allāh ﷻ menahan langit sebesar itu sehingga tidak jatuh, Dia-lah Allāh ﷻ yang menahan benda-benda angkasa sehingga masing-masing berjalan di jalannya tidak bertabrakan satu dengan yang lain, Allāh ﷻ Dia-lah Dzat Yang Maha Kuat.

Dan diantara faedah yang bisa kita ambil dari nama Allāh Dzul Quwwah, seorang muslim atau seorang yang beriman tidak putus asa dengan apa yang menimpanya, Allāh ﷻ Robb yang dia sembah adalah Dzul Quwwah yang memiliki kekuatan yang luar biasa, Allāh ﷻ Maha Mampu untuk melakukan segalanya. Sehingga ketika dia mendengar kekuatan yang dimiliki oleh musuh-musuh Allāh ﷻ, yang mereka memiliki kekuatan demikian, kekuatan demikian, ketika dia mengingat Allāh ﷻ maka kekuatan-kekuatan musuh Allāh ﷻ adalah tidak ada bandingannya dengan kekuatan Allāh ﷻ. Ada orang-orang yang lebih kuat dari mereka dan mereka hancur karena mereka menentang Allāh ﷻ. Allāh ﷻ Dia-lah Yang Maha Kuat tidak ada yang mengalahkan kekuatan Allāh ﷻ.

Didalam ayat Al-Qur’an Allāh ﷻ ketika menceritakan ‘Ād

فَأَمَّا عَادٌ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ

Adapun ‘Ād maka maka mereka sombong di bumi dengan tanpa hak

وَقَالُوا۟ مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً

Dan mereka mengatakan siapa yang lebih kuat daripada kami.

Allāh ﷻ ciptakan mereka menjadi kaum yang memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan yang lain, tapi mereka lupa kepada Allāh ﷻ dan sombong dengan kekuatan tadi, sampai mereka berkata مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً, bahwa siapa yang lebih kuat daripada kami, lupa bahwasanya Allāh ﷻ yang menciptakan mereka lebih kuat daripada mereka

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِى خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً
[Fushshilat:15]

Apakah mereka tidak melihat bahwasanya Allāh ﷻ yang telah menciptakan mereka itu lebih kuat daripada mereka.

Yang menciptakan mereka, yang memberikan kekuatan kepada mereka lebih berhak memiliki sifat kekuatan daripada mereka, ini menjadi dalil bahwasanya di antara cara untuk mengenal sifat Allāh ﷻ adalah dengan akal dengan qiyas aula. Kalau makhluk yang diciptakan oleh Allāh ﷻ memiliki sifat kesempurnaan, dan kekuatan adalah termasuk sifat kesempurnaan bagi makhluk, makhluk yang lebih kuat maka itu lebih sempurna, maka seluruh sifat kesempurnaan yang dimiliki oleh makhluk dan mungkin bagi Allāh ﷻ maka Allāh ﷻ lebih berhak memiliki sifat tersebut.

Seluruh sifat kesempurnaan yang dimiliki oleh makhluk dan mungkin Allāh ﷻ bersifat dengannya maka Allāh ﷻ lebih berhak memiliki sifat tersebut. Ini termasuk menetapkan sifat Allāh ﷻ dengan akal, jadi di sana ada sifat Allāh ﷻ yang ada di dalam dalil Al-Qur’an dan juga hadist dan juga bisa dia di waktu yang sama dengan akal juga bisa kita mengakui bahwa Allāh ﷻ memiliki sifat tersebut. Berarti terkumpul didalamnya dalil naqli dan dalil aqli.

Kalau seorang makhluk dia memiliki sifat kesempurnaan tadi maka yang menciptakan itu lebih berhak, yang memberikan itu lebih berhak memiliki sifat tadi daripada makhluk tadi. Kalau makhluk tadi memiliki sifat kekuatan maka Allāh ﷻ lebih kuat dan Dia-lah yang memiliki sifat kuat tersebut dan sifat kuat yang dimiliki oleh Allāh ﷻ tentunya berbeda dengan sifat kuat yang dimiliki oleh makhluk, Allāh ﷻ memiliki sifat kuat dan makhluk juga memiliki sifat kuat. Allāh ﷻ mengatakan

ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً
[Ar-Rūm:54]

Allāh ﷻ Dia-lah menciptakan kalian dari kelemahan kemudian menjadikan setelah kelemahan tersebut kekuatan.

Allāh ﷻ berikan kepada kita kekuatan. Dan di dalam kisah Nabi Musa ‘Alaihissalam salah seorang dari putri Syu’aib berkata

إِنَّ خَيْرَ مَنِ ٱسْتَـْٔجَرْتَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْأَمِينُ
[Al-Qashash:26]

Wahai bapakku sewalah dia (Musa), sesungguhnya sebaik-baik orang yang kau sewa adalah orang yang kuat dan juga terpercaya.
Berarti makhluk juga memiliki sifat kuat, apakah ketika kita menetapkan sifat kuat bagi Allāh ﷻ dalam Firman-Nya Dzul Quwwah berarti kita menyerupakan Allāh ﷻ dengan makhluk? Jawabannya tidak. Kita memiliki kekuatan tapi sangat terbatas, apa yang bisa dilakukan oleh orang yang paling kuat di dunia, apa yang bisa diangkat, tapi kekuatan Allāh ﷻ adalah kekuatan yang sangat sempurna. Allāh ﷻ kuat dan Allāh ﷻ tidak pernah lelah, Allāh ﷻ mengatakan wa mā massanal bil lughub, dan kami tidak ditimpa oleh lelah atau capek, ini menunjukkan bahwasanya Allāh ﷻ Dia-lah yang memiliki kekuatan yang sangat sempurna dan luar biasa.

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

Al-Matīn ada yang menafsirkan maknanya adalah asy-syadid yaitu yang sangat kokoh yang sangat kuat, syiddatul quwwah. Sifat yang terkandung di dalamnya adalah Al-Matanah yang artinya adalah syiddatul quwwah, kekuatan yang sangat kokoh. Berarti di sini Allāh ﷻ menetapkan di dalam ayat ini disebutkan ada empat nama Allāh ﷻ dan masing-masing diantara nama tadi mengandung sifat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته