Halaqah 63 ~ Landasan Ketiga Ma’rifatul Nabiyyikum Muhammadin – Hikmah Diprioritaskannya Dakwah Tauhid Bag 03 | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah
🔊 Halaqah 63 ~ Landasan Ketiga Ma’rifatul Nabiyyikum Muhammadin – Hikmah Diprioritaskannya Dakwah Tauhid Bag 03

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه


Halaqah yang ke-63 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Penjelasan Kitāb Al Ushūlu AtsTsalātsah wa Adillatuhā (3 Landasan utama dan dalīl-dalīlnya) yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb bin Sulaimān At Tamimi rahimahullāh.

Diantara hikmah kenapa para Nabi dan Rasul dahulu mereka memulai dakwahnya dengan tauhid, tauhid ini adalah ciri jalan yang lurus jalannya para Nabi dan Rasul.

Allah ﷻ mengatakan

إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ رَبِّي وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَٰذَا صِرَٰطٞ مُّسۡتَقِيمٞ
إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ


Nabi Isa ‘alaihissalam berkata kepada kaumnya, sesungguhnya Allah, Dia adalah Robbku dan Robb kalian, menyebutkan tauhid rububiyah, kalau Dia adalah Robbku dan Robb kalian, فَٱعۡبُدُوهُ, maka hendaklah kalian menyembahnya, tauhid rububiyah mengharuskan tauhid al-uluhiyah.

Kemudian beliau mengatakan

هَٰذَا صِرَٰطٞ مُّسۡتَقِيمٞ

Ini adalah jalan yang lurus, jalan yang lurus ciri utamanya adalah dakwah kepada tauhid. Dalam ayat yang lain

إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ
قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَيَّ مُسۡتَقِيمٌ
وَإِنَّ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَٰذَا صِرَٰطٞ مُّسۡتَقِيمٞ


Semakna dengan ayat yang pertama

وَأَنِ ٱعۡبُدُونِيۚ هَٰذَا صِرَٰطٞ مُّسۡتَقِيمٞ

Allah mengatakan hendaklah kalian menyembah kepadaku ini adalah jalan yang lurus.

Oleh karena itu diantara ciri dakwah itu adalah dakwah yang benar, apabila dakwah tadi menekankan tentang masalah tauhid dan cukup sebuah aliran dikatakan dia adalah aliran yang sesat apabila dia tidak memiliki perhatian tentang masalah tauhid.

Perhatiannya adalah tentang masalah politik, tidak usah banyak bicara ini adalah aliran yang sesat. Dia tidak memiliki perhatian dalam masalah tauhid itu adalah aliran yang sesat. Seandainya ditanya, apa penyimpangan yang paling besar di dalam aliran ini, cukup kita mengatakan dia tidak memperhatikan tentang masalah tauhid itu sudah menjadi ciri aliran yang sesat.

Atau kepada bai’at, yang dibicarakan adalah tentang masalah bai’at kepada imam dan itu yang seakan-akan menjadi makanan pokok yang harus disampaikan kepada jama’ahnya. Bahkan tidak dinamakan nasihat kecuali apabila di situ ada nasihat untuk berpegang teguh dengan imam, berpegang teguh dengan bai’at, tidak ada disitu nasihat untuk bertauhid.

Atau misalnya prioritasnya di dalam dakwah adalah tentang bagaimana manusia semangat untuk beramal saleh. Sampaikan tentang fadhail amal saja, jangan kau berbicara tentang syirik, bid’ah dan lain-lain. Sampaikan tentang fadhail amal, keutamaan shalat berjamaah, keutamaan makan dengan tangan kanan, keutamaan-keutamaan dan seterusnya.

Pupuk di dalam diri manusia kecintaan untuk beramal, itu saja, dan mereka menganggap mereka telah melakukan sesuatu, menganggap mereka berada di atas kebenaran dengan perbuatan tersebut. Tidak mendakwahkan manusia kepada tauhid dan tidak mengingatkan mereka dari kesyirikan, dan semua aliran-aliran yang ada kalau kita perhatikan satu persatu dan ini yang membedakan antara kita dengan mereka, mereka semuanya tidak memperhatikan tentang masalah tauhid.

Seandainya mereka bilang dan mengatakan kami juga berdakwah kepada tauhid, kalau kita amati tauhid yang mereka pahami bukan tauhid yang dipahami oleh para Rasul dan juga para Nabi yaitu Tauhidul Uluhiyah. Seandainya mereka mengatakan kami juga berdakwah kepada tauhid, kami mendakwahkan di masjid-masjid, wahai manusia ketahuilah bahwasanya Allah yang mencipta, yang menciptakan ini semua adalah Allah, Dia-lah yang mengatur alam semesta, itu yang kami dakwahkan.

Kita katakan itu adalah bagian dari tauhid tapi bukan inti tauhid yang dibawa oleh para Rasul dan juga para Nabi. Dan ini belum membedakan antara kita dengan orang-orang musyrikin, karena orang musyrikin pun mereka juga mengakui tentang apa yang kalian dakwahkan, berupa keyakinan Allah yang mencipta, memberikan rezeki dan seterusnya. Kalian belum mendakwahkan tauhid yang didakwahkan oleh para Rasul.

Atau yang mengatakan kami juga mengajak kepada Tauhid al-Hakimiyyah, mengajak manusia untuk berhukum dengan hukum Allah. Kenapa kami berbicara tentang politik karena kami ingin manusia berhukum dengan hukum Allah. Kita ingin mendirikan Negara Islam. Kita juga berdakwah kepada tauhid, tauhid hakimiyah maksudnya, bukan tauhid uluhiyah yang diajak oleh para Nabi dan juga para Rasul.

Maka harus kita waspadai yang demikian, tidak semua kalimat tauhid yang dipakai dan disebutkan oleh aliran aliran sesat tadi, sama dengan tauhid yang kita maksud. Terkadang maksud mereka adalah Tauhid Rububiyah terkadang maksudnya adalah Tauhid Al-Hakimiyah bukan Tauhid Uluhiyah.

الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى