Halaqah 32 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil Rukun Islam Syahadat Muhammadan Rasulullah (01) | HSI BA

📘 Silsilah Ilmiyyah Belajar Aqidah
🔊 Halaqah 32 ~ Landasan Kedua Ma’rifatu Dīnil Islam Bil Adillah: Dalil Rukun Islam Syahadat Muhammadan Rasulullah (01)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله


Beliau mengatakan (rahimahullahu taala)

ودليل شهادة أن محمدا رسول الله قوله تعالى
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

 
QS At-Taubat 128
Dan dalil tentang wajibnya bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah, sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul seorang utusan yang berasal dari kalian wahai manusia.

Beliau disini tentang dalil wajibnya masing² dari kita bersaksi bahwasanya Muhammad ibnu Abdillah ibnu Abdil Mutholib al-Hasyimi beliau adalah seorang Rasulullah, beliau adalah seorang utusan Allah. Maka ini adalah sebuah kewajiban meyakini bahwasanya beliau adalah adalah seorang Rasulullah, kita harus bersaksi, apa dalil bahwasanya beliau adalah Rasulullah, orang yang telah diutus oleh Allah dipilih oleh Allah dari sekian banyak manusia untuk menjadi seorang utusan Allah , dipasrahi oleh Allah Subhanahu wa Taala risalah kemudian disuruh untuk menyampaikan risalah kepada manusia amanah yang ditaruh di pundak beliau, ini adalah risalah Allah engkau sampaikan kepada hamba² Allah didalamnya ada perintah didalamnya ada larangan untuk mereka didalamnya ada akhbar bagi manusia, didalamnya ada tata cara beribadah bagaimana mereka beribadah kepada Allah , diberikan beban ini kepada beliau dan beliau diperintahkan untuk menyampaikan kepada manusia

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّك

Wahai Rasul sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabb

Maka kita harus meyakini yg demikian, beliau adalah Rasulullah yang Allah pilih untuk menjadi wasithoh antara Allah dengan kita, Allah tidak memerintahkan & melarang kita secara langsung & tidak mengabarkan kepada kita dengan berita² langsung , Tapi Allah menyampaikan itu semua melewati seorang perantara, beliau adalah Rasulullah ﷺ.

Kewajiban kita adalah meyakini beliau adalah benar² utusan Allah. Beliau mendatangkan dalil tentang kewajiban ini, dalilnya adalah firman Allah dalam surat at-Taubah 128

Sungguh (ini adalah li ta’qif menunjukan penguatan penekanan) – لَقَدْ جَاءَكُمْ – la itu sendiri sudah menunjukan penekanan ditambah dengan qod ini juga menunjukan penguatan dan penekanan, Sungguh² telah datang kepada kalian sorang Rasul/seorang utusan yang berasal dari kalian wahai manusia. Kabar dari Allah subhanahu wa Taala bahwasanya di tengah² manusia ada orang yang dipilih Allah subhanahu wa Taala sebagai utusan dan dia telah datang di tengah² manusia, beliau adalah Rasulullah Muhammad ibnu Abdillah telah datang kepada kalian.

Disini Allah Subhanahu wa Taala sedang mensifati Nabinya ﷺ, sifat yang pertama bahwasanya dia adalah seorang Rasul, berarti Allah subhanahu wa Taala telah bersaksi bahwasanya Muhammad Ibnu Abdillah adalah utusan Allah dari kalangan kalian/dari diri kalian maksudnya adalah dari kalangan manusia. Allah tidak jadikan utusan bagi manusia dari kalangan Malaikat tapi Allah jadikan utusan bagi manusia dari kalangan manusia sendiri – مِّنْ أَنفُسِكُمْ – maksudnya adalah minal bashar(dari kalangan manusi. Kalau disebutkan didalam Al-Quran – رَسُولٌ مِّنْكم – maka yang dimaksud dengan minkum adalah minal ard, jadi kalau – رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ – maka yang dimaksud adalah yaitu dari kalangan manusia.

Demikian pula

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ
 
Berarti dari kalangan manusia
Dalam [QS Al-Jumu’ah 2]

هُوَ ٱلَّذِی بَعَثَ فِی ٱلۡأُمِّیِّـۧنَ رَسُولࣰا مِّنۡهُم
 
Kembali kepada – ٱلۡأُمِّیِّـۧنَ – adalah al Arb, jadi kalau – رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ – maka ini adalah Rasulan minal bashar, tapia kalau tanpa anfus maka yg dimaksud adalah al Umiyyin.

Toyyob disini

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكم
 
Dari kalangan Bashar, maka Allah subhanahu wa Taala menjadikan Rasul² ini dari kalangan manusia

قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِن نَّحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ

Berkata para Rasul kepada umat²nya – إِن نَّحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ – tidaklah kami ini kecuali بشر seperti kalian – رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ – Rasul dari kalangan manusia , ini adalah persaksian dari Allah ajja wa jalla bahwasanya Muhammad ibnu Abdillah adalah seorang Rasulullah wakafa billahi syahida meskipun manusia sebagian mereka tidak percaya bahwasanya beliau adalah Rasulullah (sebagian orang² kafir Quraisy) tapi kalau Allah Dia sudah bersaksi bahwasanya dia adalah Rasulullah maka itu adalah cukup

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا
 
Dialah Allah subhanahu wa taala yang telah mengutus utusannya dengan petunjuk dan juga agama yang benar untuk menampakan agamanya diatas selainnya dan cukuplah Allah sebagai saksi.

Allah yang mengutus beliau sudah ,menyatakan bahwasanya beliau adalah Rasulullah, mak sudah cukup, kita misalnya didalam kehidupan didunia ada utusan dari nomor 1 di Indonesia kepada kita orang lain mengatakan si fulan ini bukan utusan pak Presiden karena demikian dan demikian tapi tapi Pa presiden jelas ada surat keputusan surat tugas dan menyatakan bahwasanya adalah utusan resmi dari kepresidenan, cukuplah beliau mengatakan bahwasanya beliau ini( si Fulan) adalah utusan presiden dan disana ada tanda²nya , cukuplah beliau menjadi saksi meskipun tetangga dia mendustakan , meskipun teman dia tidak percaya dst.. walillahi matsalul a’la dan bagi Allah itu permisalan yang lebih tinggi.

Allah sendiri yang mengutus beliau sudah menyatakan dia adalah Rasulullah maka Allah mengatakan – وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا – cukuplah Allah sebagai saksi. Meskipun manusia mendustakan

لَّـٰكِنِ ٱللَّهُ یَشۡهَدُ بِمَاۤ أَنزَلَ إِلَیۡكَۖ أَنزَلَهُۥ بِعِلۡمِهِۦۖ وَٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُ یَشۡهَدُونَۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِیدًا
 
[QS An-Nisa’ 166]

Akan tetapi Allah dia telah bersaksi dengan apa yang telah diturunkan kepadmu, Allah telah menurunkan dengan ilmu-Nya, para Malaikat juga bersaksi & cukuplqh Allah sebagai saksi.

Maka tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak bersyahadat bahwasanya beliau adalah seorang Rasulullah, jadi ayat ini adalah jelas menunjukan tentang kewajiban bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah.

و الله تعالى أعلم
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته


Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang